33 Proyek akhir akan memberikan pengalaman langsung kepada siswa
untuk bekal mereka setelah lulus. Dengan demikian siswa harus membuat produk untuk dapat dinilaikan kepada tim penilai sebagai hasil dari
kompetensi yang mereka miliki. Proyek akhir pada hakikatnya mempunyai tiga tahapan utama yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan meliputi observasi lapangan, identifikasi masalah, membuat
solusi, merencanakan solusi, pembuatan judul, perencanaan dana, alat dan bahan serta waktu pelaksanaan. Sedangkan tahap pelaksanaan meliputi
tindakan sesuai dengan rencana, meminimalis resiko dan penanggulangan resiko. Kemudian tahap evaluasi adalah tahap penilaian hasil kerja yang
meliputi pengoreksian, meneliti masalah yang timbul, mencari metode penyelesaian, mengambil kesimpulan dari pelaksanaan proyek.
Dengan demikian siswa setidaknya melakukan 3 tahap utama dalam pengerjaan proyek akhir tersebut. Diharapkan siswa dapat mengerti
bagaimana proses penyusunan sebuah proyek. Selain itu tahap tersebut digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaannya, yaitu bertujuan untuk
mempermudah langkah kerja dalam proses pelaksanaan.
B. Kerangka Berfikir
Kreativitas divergen thinking merupakan kemampuan atau cara
berfikir seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan suatu yang baru, berbeda, belum ada sebelumnya yang berupa suatu gagasan, ide, hasil
karya serta respon dari situasi yang tidak terduga. Pada dasarnya faktor
34 yang mempengaruhi kreativitas sangatlah banyak, namun dapat di
simpulakan secara garis besar yaitu faktor internal dan faktor ekstenal. Faktor internal adalah semua hal yang mempengaruhi kreativitas yang
berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri. Sedangkan faktor ekternal sendiri meliputi keamanan psikologis dan kebebasan psikologis.
Ada empat dimensi dalam kreativitas yaitu Kelancaran berpikir fluency
of thinking adalah kemampuan siswa untuk berfikir secara lancar dan dapat menghasilkan gagasan-gagasan yang banyak. Keluwesan berpikir
flexibility kemampuan siswa untuk berfikir luwes dan mampu memposisikan diri dalam
segala kondisi serta mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Elaborasi
elaboration kemampuan siswa untuk berkreasi dan mengolah ide, gagasan, pertanyaan maupun jawaban menjadi lebih menarik dan
bermakna. Originalitas originality adalah kemampuan siswa untuk
menciptakan sesuatu yang baru, bukan berasal dari orang lain dan belum ada sebelumnya.
Gaya belajar adalah cara belajar yang sering digunakan, disukai, dan dirasakan mudah oleh siswa untuk menerima dan memproses informasi yang
diterimanya. Gaya belajar siswa terbagi menjadi tiga ranah yaitu visual
penglihatan, auditorial pendengaran, dan kinesthetic kinestetik. Setiap
siswa mempunyai kecenderungan yang lebih dominan memiliki salah satu diantara tiga ranah gaya belajar tersebut dan akan berbeda pula antara
siswa satu dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan gaya belajar siswa tersebut guru dituntut menggunakan metode dan media yang tepat
untuk mengatasi perbedaan gaya belajar siswa.
35 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi gaya belajar diantaranya
adalah lingkungan, emosional, sosiologis, fisiologis dan kecenderungan pemrosesan otak. Gaya belajar pada dasarnya merupakan sifat dan kondisi
bawaan, namun kebiasaan dapat berubah berdasar pengalaman dan aktivitas siswa dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Perubahan gaya
belajar dapat dipengaruhi oleh empat dimensi yaitu Pengalaman konkrit Concrete
Experience CE,
Konseptualisasi abstrak
Abstract Conceptualization AC, Pengamatan reflektif Reflective Observation RO,
Eksperimentasi aktif Active Experimentation AE.
Keterampilan adalah belajar kemampuan untuk melaksanakan hasil yang telah ditentukan seiring dengan pengeluaran minimal waktu, energi ,
atau keduanya. Sedangkan ketrampilan merencanakan proyek tugas akhir adalah sebuah kemampuan untuk merencanakan sebuah produk dengan
beberapa proses yang sistematik dan juga dengan berbagai pertimbangan antara lain adalah pertimbangan dana, waktu, tempat dan peralatan serta
bahan yang akan digunakan. Siswa diberi kebebasan untuk menuangkan semua yang mereka miliki
dan dalam proyek tersebut. Sebelumnya siswa diberi bimbingan tentang proses perencanaannya sedangkan pelaksanaannya adalah dilakukan oleh
siswa sendiri. Setelah diberi bimbingan siswa dibebaskan mengembangkan pikiran dan gagasannya untuk membuat sebuah produk dan memperkirakan
bagaimana akan dilaksanakan. Setelah perencanaan sudah diberi masukan dan disetujui oleh
pembimbing selanjutnya siswa mengerjakan proyek tersebut. Proses
36
Keativitas: -
Kelancaran berfikir -
Keluwesan berfikir -
Elaborasi -
Gaya Belajar : -
Gaya belajar visual -
Gaya belajar auditorial -
Gaya belajar kinestetik
Hasil Tugas Akhir -Proses dan pelaksanaan
-Desain produk -Unjuk kerja produk
-Kualitas -Manfaat Produk
-Waktu pelaksanaan -Laporan
produksi dilakukan selama satu semester disela tugas yang lain. Tugas ini akan menjadi penilaian akhir guru terhadap ketrampilan yang dimiliki siswa.
Gambar 1. Kerangka pemikiran
C. Peneltian yang Relevan