26
c. Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinesthetic VAK
Gaya belajar Visual, Auditorial dan Kinesthetic yang sekarang biasa
disebut dengan VAK. Gaya belajar VAK yang diperkenalkan oleh Richard
Bandler dan John Grinder pada tahun 1970an Prashnig, 2007:44.
1 Gaya Belajar Visual Visual Learning Menurut DePorter dan Hernacki 2010:116-118 menyimpulkan
tentang karakteristik seseorang yang mempunyai kecenderungan gaya belajar mengandalkan penglihatannya adalah:
a Rapi dan teratur, b Berbicara dengan cepat,
c Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, d Teliti terhadap detail,
e Mementingkan penampilan, baik dalam hal penampilan maupun
presentasi, f Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam
pikiran mereka, g Melihat apa yang dilihat daripada apa yang didengar,
h Mengingat dengan asosiasi visual, i
Biasanya tidak terganggu oleh keributan, j
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika ditulis dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya,
k Pembaca cepat dan tekun, l
Lebih suka membaca daripada dibacakan, m Membutuhkan pandangan dan tujuan menyeluruh dan bersikap dan
bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek,
n Mencorat-coret tanpa arti bila berbicara dalam telepon atau rapat, o Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain,
p Sering menjawab pertanyaan dengan singkat “ya” atau “tidak”, q Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato,
r Lebih suka seni daripada musik, s Sering kali tahu apa yang harus dikatakan tapi tidak pandai dalam
memilih kata-kata, t Kadang-kadang kehilangan konsentrasi saat ingin memperhatikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual lebih suka menggunakan daftar untuk mempertahankan
27 tingkat pemahamannya dalam belajar. Selain itu, siswa yang cenderung
menggunakan gaya belajar visual akan mudah terganggu dan terjadi perubahan fokus dikarenakan gerakan atau tindakan, dimana kebisingan
tidak termasuk yang mengganggu dalam proses belajar. Selain itu, siswa visual yang cenderung menggunakan angka, gambar, dan alat-
alat simbolis seperti grafik, diagram alur, hirarki dan gambar panah- panah untuk mempermudah men golah informasi yang diterimanya.
Fleming 1992:1, menuliskan bahwa kecenderungan siswa belajar gaya visual meliputi mendeskripsikan gambar dalam peta, tabel, grafik,
diagram laba-laba, diagram alur, diagram berlabel dan semua simbol lingkaran, panah, hirarki atau lainnya yang bisa mewakili apa yang bisa
disajikan dalam kata-kata. Fleming juga menambahkan, model ini bisa disebut dengan grafik G seperti pada penjelasan tentang cakupannya.
2 Gaya Belajar Auditorial Auditorial Learning Menurut DePorter dan Hernacki 2010:118-119 karakteristik
seseorang yang mempunyai kecenderungan gaya belajar pendengaran adalah:
a Berbicara pada diri sendiri saat bekerja, b Mudah terganggu oleh keributan,
c Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan yang ada di buku saat membaca,
d Senang membaca dengan keras dan mendengarkan, e Dapat mengulangi kembali dan menirukan kembali nada, birama
dan warna suara, f Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita,
g Berbicara dalam irama yang terpola, h Biasanya pembicara yang fasih,
i Lebih suka musik daripada seni,
28 j
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat,
k Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar,
l Mempunyai masalah yang melibatkan pekerjaan
–pekerjaan yang melibatkan visualisasi seperti memotong bagian
–bagian hingga sesuai satu sama lain,
m Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, n Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
Siswa yang mempunyai kecenderungan menggunakan gaya belajar auditorial, mereka akan belajar sesuatu dengan menekankan
pendengarannya. Fleming dan Mills 1992:1 juga menjelaskan kecenderungan siswa gaya auditorial yaitu mudah menerima informasi
yang “didengar dan diucapkan”. Siswa dengan gaya auditorial memberikan perhatian lebih pada kata yang disampaikan oleh guru.
Mereka lebih memilih untuk mendengarkan daripada menulis dan menggambar. Untuk memperjelas informasi yang diperoleh, siswa
memilih untuk mendiskusikannya dengan orang terdekatnya. Karena mengandalkan pendengarannya untuk memahami sebuah
informasi, siswa yang belajar dengan model belajar auditorial mudah terganggu kebisingan. Siswa akan mudah mengingat sebuah informasi
dengan cara membaca keras atau mengucapkan ketika membaca, terutama ketika belajar sesuatu yang baru.
Dengan demikian siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial akan sangat mudah mengingat sebuah informasi yang mengandalkan
pendengaran dan suara.
29 3 Gaya Belajar Kinestetik Kinesthetic Learning
Menurut DePorter dan Hernacki 2011:119-120 karakteristik seseorang yang mempunyai kecenderungan gaya belajar kinestetik
adalah: a Berbicara dengan perlahan,
b Menanggapi perhatian fisik, c Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka,
d Berdiri dekat ketika berbicara dengan seseorang, e Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak,
f Mempunyai perkembangan awal otot – otot besar, g Belajar melalui memanipulasi dan praktik,
h Menghafal dengan cara menghafal dan melihat, i
Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, j
Banyak menggunakan isyarat tubuh, k Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama,
l Tidak dapat mengingat geografi kecuali jika merekatelah pernah
berada dalam tempat itu, m Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi,
n Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mereka menyerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca,
o Kemungkinan tulisannya jelek, p Ingin melakukan segala sesuatu,
q Menyukai permainan yang menyibukkan.
Gaya belajar kinestetik pada dasarnya mengacu pada
pembelajaran dengan metode pengalaman dan praktek. Dengan kata lain, siswa yang memiliki kecenderungan menggunakan gaya belajar
kinestetik akan mudah memahami sebuah informasi dengan pengalaman atau praktik. Selain itu kcenderungan siswa ini adalah pro
aktif sehingga membutuhkan energi yang tinggi dan lebih untuk memahami informasi yang didapatnya. Fleming 1992:1 juga
memaparkan, secara definisi modalitas ini mengacu pada preferensi persepsi terkait dengan penggunaan pengalaman dan praktek minimal
melakukan simulasi. Fleming juga menambahkan, walau pengalaman
30 yang menjadi ciri dari siswa kinestetik ini namun kunci dari siswa yang
mempunyai kecenderungan ini adalah realitas, siswa tipe ini mempunyai sifat sangat menghargai realitas atau kenyataan.
d. Dimensi Gaya Belajar