58
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Modul Pembelajaran Membuat Rekaman Audio di Studio ini dikembangkan dengan beberapa tahap, antara lain: 1 perencanaan; 2
penulisan; 3 review dan revisi; dan 4 finalisasi. 2. Kelayakan Modul Pembelajaran Membuat Rekaman Audio di Studio ini
telah dinyatakan layak digunakan pembelajaran di kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 1 Saptosari dengan didasarkan pada beberapa hal
sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan modul menurut ahli materi
yang mencakup aspek self instruction, self contained, stand alone, adaptif dan user friendly mendapat presentase kelayakan sebesar
80,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa modul termasuk dalam kategori Baik Layak digunakan dalam pembelajaran dari segi materi.
b. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan modul menurut ahli media yang mencakup aspek format, organisasi, daya tarik, bentuk dan
ukuran huruf, ruang spasi kosong, serta konsistensi mendapat presentase kelayakan sebesar 74,20 sehingga dapat disimpulkan
bahwa modul termasuk dalam kategori Baik Layak digunakan dalam pembelajaran dari segi media.
c. Berdasarkan penilaian keseluruhan aspek angket respon oleh siswa memperoleh presentase kelayakan sebesar 79,67 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas modul yang dikembangkan adalah Baik Layak digunakan dalam pembelajaran.
B. Keterbatasan Produk
1. Produk berupa modul pembelajaran berupa media cetak sehingga membutuhkan perawatan agar tidak mudah rusak dan hilang.
2. Biaya pencetakan modul pembelajaran secara full color lebih mahal daripada modul pembelajaran dengan warna hitam putih.
59
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Produk berupa Modul Pembelajaran Membuat Rekaman Audio di Studio ini dapat dikembangkan secara lebih lanjut dengan penambahan lembar kerja
dan variasi permasalahan yang dipaparkan, namun tetap mengacu pada kurikulum serta silabus yang berlaku serta memperhatikan kondisi fasilitas
yang terdapat di sekolah.
D. Saran