b.2. Audio Mixer
Gambar 80. a audio mixer analog dan b audio mixer digital
Sumber: Direktorat Pembinaan SMK, 2008
Audio mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal audio. Pada masa sekarang, studio rekaman banyak yang menggunakan audio mixer digital maupun
dalam bentuk software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama dengan audio mixer pada umumnya.
Dalam dunia Audio profesional, sebuah mixing console, analog maupun digital, atau juga disebut soundboardmixing desk papan suara merupakan
peralatan elektronik berfungsi memadukan suara. Lebih populer dengan istilah mixing, pengaturan jalur routing dan merubah level, serta harmonisasi dinamis
dari sinyal audio. Siynal-sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam
berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik, sistem penguatan suara, dunia penyiaran baik radio maupun televisi. Audio mixer juga
diperlukan dalam proses pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik
misalnya, sangatlah tidak efisien jika digunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian suara vokal penyanyi dan alat alat music yang
dimainkan oleh band pengiringnya.
Menu Umum Pada Mixer Gain
Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa
sensitive input yang diinginkan diterima oleh console. Apakah berupa sinyal mic atau berupa sinyal line keyboard, tape deck, dll. Tombol ini akan sangat
membantu untuk mengatur sinyal yang akan masuk ke console. Bila sinyal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi. Contoh:
untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih.
EQ pada channel
Gambar 81. Channel gain pada mixer
Sumber: Direktorat Pembinaan SMK, 2008
Gambar 82. EQ pada channel mixer
Sumber: Direktorat Pembinaan SMK, 2008