heterokedastisitas dilakukan uji Park. Dengan menggunakan SPSS, tabel hasil uji Park adalah sebagai berikut.
Tabel 5.25 Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park
Coefficients
a
-2.084 2.062
-1.011 .319
-3.41E-02 .054
-.172 -.628
.534 .351
2.851 5.063E-02
.030 .341
1.699 .098
.652 1.533
1.523E-02 .042
.086 .366
.717 .474
2.111 Constant
LINGKUNGAN KERJA
GAYA KEPEMIMPINAN
LOYALITAS KARYAWAN
Mo del
1 B
Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Toler
ance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: LOG a.
Pengambilan kesimpulan untuk uji Park dilihat dari nilai-nilai Sig. Karena nilai-nilai Sig.
α = 0,05 yang berarti koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, kesimpulannya model regresi
tidak terdapat heterokedastisitas. Ternyata hasil uji heterokedastisitas dengan scatterplot maupun uji Park memiliki kesimpulan yang sama yaitu tidak
terjadi heterokedastisitas.
D. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Pertama Dalam menguji hipotesis pertama dilakukan perumusan hipotesis.
Hipotesisnya yaitu H = tidak ada pengaruh yang positif dari kompensasi
terhadap loyalitas karyawan, sedangkan H
1
= ada pengaruh positif dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompensasi terhadap loyalitas karyawan. Pengujian hipotesis pertama dilakukan regresi sederhana yang dikerjakan dengan SPSS 11.0.
Tabel 5.26 Persamaan Regresi
Coefficients
a
30.792 5.770
5.336 .000
.535 .138
.539 3.893
.000 Constant
Kompensasi Mo
del 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Dependent Variable: Loyalitas Karyawan a.
Berdasarkan tabel di atas dapat disusun persamaan regresi linier. Persamaan regresinya yaitu
Y= 30,792 + 0,535 X Keterangan :
Y= Loyalitas Karyawan X= Kompensasi
Konstanta sebesar 30,792 menyatakan bahwa jika tidak ada kompensasi, loyalitas karyawan adalah 30,792. Koefisien regresi sebesar 0,535
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kompensasi akan meningkatkan loyalitas karyawan sebesar 0,535. Jika kompensasi turun sebesar 1 maka
loyalitas karyawan juga akan mengalami penurunan sebesar 0,535. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.27 Korelasi Antara Loyalitas Karyawan Dengan Kompensasi
Correlations
1.000 .539
.539 1.000
. .000
.000 .
39 39
39 39
Loyalitas Karyawan Kompensasi
Loyalitas Karyawan Kompensasi
Loyalitas Karyawan Kompensasi
Pearson Correlation Sig. 1-tailed
N Loyalitas
Karyawan Kompensasi
Besarnya hubungan antara variabel loyalitas dengan kompensasi ditunjukkan melalui koefisien korelasi sebesar 0,539. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan positif antara variabel loyalitas karyawan dengan variabel kompensasi. Hubungan positif disini berarti semakin besar kompensasi akan
membuat loyalitas karyawan cencerung meningkat.
Tabel 5.28 Koefisien Determinasi Kompensasi Terhadap Loyalitas Karyawan
Model Summary
b
.539
a
.291 .271
5.43385 1.607
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-W atson
Predictors: Constant, Kompensasi a.
Dependent Variable: Loyalitas Karyawan b.
Dari angka R square koefisien determinasi yang sebesar 0,291 berarti 29,1 dari variasi loyalitas karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kompensasi. Sedangkan sisanya 70,9 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Standar Error of Estimate adalah 5,434, sedangkan standar deviasi
loyalitas karyawan adalah 6,366. Karena Standar Error of Estimate lebih kecil dari standar deviasi loyalitas karyawan, maka model regresi lebih baik
dalam bertindak sebagai prediktor loyalitas karyawan daripada rata-rata loyalitas karyawan itu sendiri.
Tabel 5.29 Uji ANOVA
ANOVA
b
447.510 1
447.510 15.156
.000
a
1092.490 37
29.527 1540.000
38 Regression
Residual Total
Mo del
1 Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Kompensasi a.
Dependent Variable: Loyalitas Karyawan b.
Untuk penarikan kesimpulan, dapat dilakukan dengan melihat tabel ANOVA diatas pada nilai Significance, nilai itu dibandingkan dengan 0,05.
Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Ini berarti
hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dari kompensasi terhadap loyalitas karyawan diterima.
2. Pengujian Hipotesis Kedua Dalam perumusan hipotesis kedua, H
= tidak ada pengaruh yang positif dari lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan, sedangkan H
1
= ada pengaruh yang positif dari lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 11.0.
Tabel 5.30 Persamaan Regresi
Coefficients
a
10.333 6.961
1.484 .146
.798 .130
.712 6.163
.000 Constant
Lingkungan Kerja Mo
del 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Dependent Variable: Loyalitas Karyawan a.
Dengan melihat tabel di atas, bisa disusun persamaan regresi : Y = 10,333 + 0,789 X
Keterangan : Y = Loyalitas karyawan
X = Lingkungan kerja
Konstanta sebesar 10,333 menyatakan jika tidak ada lingkungan kerja, loyalitas karyawan adalah 10,333. Koefisien regresi sebesar 0,789
menyatakan setiap penambahan 1 lingkungan kerja akan meningkatkan loyalitas karyawan sebesar 0,789. Sebaliknya jika ada pengurangan
lingkungan kerja sebesar 1 akan menurunkan loyalitas karyawan sebesar 0,789.
Tabel 5.31 Korelasi Antara Loyalitas Karyawan Dengan Lingkungan Kerja
Correlations
1.000 .712
.712 1.000
. .000
.000 .
39 39
39 39
Loyalitas Karyawan Lingkungan Kerja
Loyalitas Karyawan Lingkungan Kerja
Loyalitas Karyawan Lingkungan Kerja
Pearson Correlation
Sig. 1-tailed N
Loyalitas Karyawan
Lingkungan Kerja
Besar hubungan antara variabel loyalitas karyawan dengan lingkungan kerja ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,712. Hal ini
menunjukkan ada korelasi positif yang tinggi antara variabel loyalitas karyawan dengan lingkungan kerja yang berarti semakin besar nilai
lingkungan kerja akan membuat loyalitas karyawan cenderung meningkat.
Tabel 5.32 Koefisien Determinasi Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan
Model Summary
b
.712
a
.507 .493
4.53185 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Lingkungan Kerja
a. Dependent Variable: Loyalitas Karyawan
b.
Koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R square sebesar 0,507 berarti 50.7 dari loyalitas karyawan bisa dijelaskan oleh variabel
lingkungan kerja, sedangkan sisanya sebesar 49,3 dijelaskan oleh sebab- sebab lain. Standar Error of Estimate sebesar 4,532, sedangkan standar
deviasi loyalitas karyawan adalah 6,366. karena Standar Error of Estimate lebih kecil dari standar deviasi, maka sebagai prediktor loyalitas karyawan,
model regresi akan lebih bagus dari pada menggunakan rata-rata loyalitas
karyawan. Tabel 5.33
Uji ANOVA
ANOVA
b
780.105 1
780.105 37.984
.000
a
759.895 37
20.538 1540.000
38 Regression
Residual Total
Mo del
1 Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, Lingkungan Kerja a.
Dependent Variable: Loyalitas Karyawan b.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan 0,05. Dalam tabel ANOVA diketahui nilai significance 0,000. Karena
probabilitasnya 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak, ini berarti
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh lingkungan kerja terhadap loyalitas karyawan diterima.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga Dalam perumusan hipotesis ketiga H
= tidak ada pengaruh positif dari gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan, dan H
1
= ada pengaruh positif dari gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan. Untuk menguji
hipotesis digunakan analisis regresi linier sederhana. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 11.0
Tabel 5.34 Persamaan Regresi
Coefficients
a
35.511 9.649
3.680 .001
.241 .132
.287 1.822
.077 Constant
GAYA KEPEMIMPINAN Mo
del 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Dependent Variable: LOYALITAS KARYAWAN a.
Dari tabel di atas, dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = 35,511 + 0,241 X
Keterangan :
Y = loyalitas karyawan X = gaya kepemimpinan
Konstanta sebesar 35,511 menyatakan bahwa jika tidak ada gaya kepemimpinan, loyalitas karyawan adalah 35,511. Koefisien regresi sebesar
0,241 menyatakan setiap penambahan 1 gaya kepemimpinan akan meningkatkan loyalitas karyawan sebesar 0,241. Begitu pula sebaliknya jika
gaya kepemimpinan turun sebesar 1 maka loyalitas karyawan juga akan turun sebesar 0,241.
Tabel 5.35 Korelasi Antara Loyalitas Karyawan Dengan Gaya Kepemimpinan
Correlations
1.000 .287
.287 1.000
. .038
.038 .
39 39
39 39
LOYALITAS KARYAWAN GAYA KEPEMIMPINAN
LOYALITAS KARYAWAN GAYA KEPEMIMPINAN
LOYALITAS KARYAWAN GAYA KEPEMIMPINAN
Pearson Correlation
Sig. 1-tailed N
LOYALITAS KARYAWAN
GAYA KEPEMIM
PINAN
Besarnya hubungan antara variabel loyalitas karyawan dengan gaya kepemimpinan dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,287. Hal ini
menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang tergolong rendah antara loyalitas karyawan dengan gaya kepemimpinan. Arah hubungan yang positif
ini menunjukkan semakin besar nilai gaya kepemimpinan, maka loyalitas karyawan cenderung meningkat.
Tabel 5.36 Koefisien Determinasi Gaya Kepemimpinan Terhadap Loyalitas Karyawan
Model Summary
b
.287
a
.082 .058
6.18014 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Gaya Kepemimpinan
a. Dependent Variable: Loyalitas Karyawan
b.
Besarnya koefisien determinasi bisa dilihat melalui R square yaitu sebesar 0,082. Dalam hal ini berarti 8,2 dari loyalitas karyawan bisa
dijelaskan melalui variabel gaya kepemimpinan, dan 91,8 dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain. Dalam tabel juga tercantum Standar Error of
Estimate adalah 6,180, jika dibandingkan dengan standar deviasi loyalitas karyawan yang sebesar 6,366 maka Standar Error of Estimate masih lebih
kecil. Maka model regresi akan lebih bagus dalam bertindak sebagai prediktor daripada rata-rata loyalitas karyawan.
Tabel 5.37 Uji ANOVA
ANOVA
b
126.817 1
126.817 3.320
.077
a
1413.183 37
38.194 1540.000
38 Regression
Residual Total
Mo del
1 Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN a.
Dependent Variable: LOYALITAS KARYAWAN b.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan 0,05. Karena probabilitasnya 0,077 lebih besar daripada 0,05 maka H
diterima. Berarti tidak ada pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan.
4. Pengujian Hipotesis Keempat Dalam perumusan hipotesis, H
= tidak ada pengaruh yang positif dari kompensasi, lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap loyalitas
karyawan. Sedangkan H
1
= ada pengaruh yang positif dari kompensasi, lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan.
Untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan SPSS 11.0.
Tabel 5.38 Persamaan Regresi
Coefficients
a
14.302 7.710
1.855 .072
.222 .138
.224 1.613
.116 .783
.171 .698
4.580 .000
-.170 .116
-.203 -1.473
.150 Constant
KOMPENSASI LINGKUNGAN KERJA
GAYA KEPEMIMPINAN Mo
del 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Dependent Variable: LOYALITAS KARYAWAN a.
Berdasarkan tabel di atas, persamaan regresinya adalah : Y = 14,305 + 0,222 X
1
+ 0,783 X
2
- 0,170 X
3
Keterangan : Y :
Loyalitas Karyawan
X
1
: Kompensasi
X
2
: Lingkungan Kerja X
3
: Gaya Kepemimpinan Konstanta sebesar 14,305 menyatakan jika tidak ada kompensasi, lingkungan
kerja dan gaya kepemimpinan, loyalitas karyawan adalah 14,305. Koefisien regresi X
1
sebesar 0,222 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kompensasi akan meningkatkan loyalitas karyawan sebesar 0,222. Koefisien regresi X
2
sebesar 0,783 menyatakan bahwa setiap penambahan lingkungan kerja sebesar 1 maka loyalitas karyawan akan meningkat sebesar 0,783. Koefisien regresi
X
3
sebesar 0,170 menyatakan bahwa setiap pengurangan 1 gaya kepemimpinan akan meningkatkan loyalitas karyawan sebesar 0,170.
Tabel 5.39 Korelasi Antar Variabel Penelitian
Correlations
1.000 .539
.712 .287
.539 1.000
.575 .423
.712 .575
1.000 .566
.287 .423
.566 1.000
. .000
.000 .038
.000 .
.000 .004
.000 .000
. .000
.038 .004
.000 .
39 39
39 39
39 39
39 39
39 39
39 39
39 39
39 39
LOYALITAS KARYAWAN KOMPENSASI
LINGKUNGAN KERJA GAYA KEPEMIMPINAN
LOYALITAS KARYAWAN KOMPENSASI
LINGKUNGAN KERJA GAYA KEPEMIMPINAN
LOYALITAS KARYAWAN KOMPENSASI
LINGKUNGAN KERJA GAYA KEPEMIMPINAN
Pearson Correlation
Sig. 1-tailed
N LOYALITAS
KARYAWAN KOMPEN
SASI LINGKUNG
AN KERJA GAYA
KEPEMIM PINAN
Besarnya hubungan antara variabel loyalitas karyawan dengan kompensasi ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,539; koefisien
korelasi variabel loyalitas karyawan dengan lingkungan kerja adalah 0,712; dan koefisien korelasi untuk variabel loyalitas karyawan dengan gaya
kepemimpinan yaitu 0,287. Karena korelasi antara loyalitas karyawan dengan lingkungan kerja lebih besar dari koefisien korelasi yang lain, maka secara
teoritis variabel lingkungan kerja lebih berpengaruh daripada variabel kompensasi maupun gaya kepemimpinan.
Tabel 5.40 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
.748
a
.559 .521
4.40455 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN,
KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA a.
Dependent Variable: LOYALITAS KARYAWAN b.
Dalam tabel terlihat R square adalah 0,559; hal ini berarti 55,9 dari variasi loyalitas karyawan bisa dijelaskan oleh variabel kompensasi,
lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan. Sedangkan 44,1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standar Error of Estimate yang tercantum dalam tabel
adalah 4,40455. Standar deviasi dari variabel loyalitas karyawan adalah 6,366. Karena Standar Error of Estimate lebih kecil daripada standar deviasi, maka
model regresi lebih bagus bertindak sebagai prediktor daripada rata-rata loyalitas karyawan itu sendiri.
Tabel 5.41 Bobot Sumbangan Variabel
Variabel X
Korelasi r
Sumbangan Efektif SE
Sumbangan Relatif SR
X
1
0,539 9,97 17,84
X
2
0.712 41,12 73,56
X
3
0,287 4,81 8,6
Jumlah 55,9
100,00
Dari tabel 5.41 tersebut, terlihat bahwa sumbangan efektif variabel kompensasi adalah sebesar 9,97, sedangkan variabel lingkungan kerja
sebesar 41,12, dan variabel gaya kepemimpinan sebesar 4,81. Jika dilihat dari besarnya sumbangan relatif, maka sumbangan relatif variabel
kompensasi adalah 17,84, variabel lingkungan kerja sebesar 73,56, dan variabel gaya kepemimpinan sebesar 8,6.
Tabel 5.42 Uji ANOVA
ANOVA
b
860.997 3
286.999 14.794
.000
a
679.003 35
19.400 1540.000
38 Regression
Residual Total
Mo del
1 Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA
a. Dependent Variable: LOYALITAS KARYAWAN
b.
Dari uji ANOVA dapat dilihat kolom signifikansi 0.000 atau probabilitas 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil daripada 0,05,
maka H ditolak. Ini berarti ada pengaruh positif dari kompensasi, lingkungan
kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan
E. PEMBAHASAN