Gambar 13. Kartu Gudang Sumber: Mulyadi 1993: 211
6. Prosedur yang Membentuk Sistem
Sistem dan prosedur yang membentuk sistem akuntansi persediaan barang dagangan adalah sebagai berikut:
a. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi.
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi biaya  produksi.  Dalam  prosedur  ini,  dicatat  harga  pokok  produk
jadi  yang  didebitkan  ke  dalam  rekening  Persediaan  Produk  Jadi dan  dikreditkan  ke  dalam  rekening  Barang  Dalam  Proses.
Dokumen  sumber  yang  digunakan  adalah  laporan  produk  selesai dan  bukti  memorial.  Catatan  akuntansi  yang  digunakan  adalah
kartu gudang, kartu persediaan dan jurnal umum. b.
Prosedur pencatatan harga pokok produk yang dijual. Prosedur  ini  merupakan  salah  satu  prosedur  dalam  sistem
penjualan.  Dokumen  sumber  yang  digunakan  untuk  mencatat transaksi penjualan produk jadi adalah surat order pengiriman dan
faktur  penjualan.  Catatan  akuntansi  yang  digunakan  dalam prosedur ini adalah kartu gudang, kartu persediaan, jurnal umum.
c. Prosedur  pencatatan  harga  pokok  produk  yang  dikembalikan  oleh
pembeli. Prosedur  ini  mempengaruhi  persediaan  produk  jadi,  yaitu
menambah  kuantitas  produk  jadi  dalam  kartu  gudang  yang diselenggarakan oleh Bagian Gudang dan menambah kuantitas dan
harga pokok produk jadi yang dicatat oleh Bagian Kartu Persediaan
dalam kartu persediaan produk jadi. Prosedur ini merupakan salah satu  prosedur  yang  membentuk  sistem  retur  penjualan.  Dokumen
yang  digunakan  adalah  laporan  penerimaan  barang  dan  memo kredit. Catatan akuntansi yang digunakan antara lain, kartu gudang,
kartu persediaan dan jurnal umum. d.
Prosedur pencatatan harga pokok persediaan produk dalam proses. Umumnya dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada saat
dibuat  laporan  keuangan  bulanan  dan  laporan  keuangan  tahunan. Dokumen yang digunakan adalah bukti memorial.
e. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli.
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem  pembelian.  Dalam  prosedur  ini  dicatat  harga  pokok
persediaan  yang  dibeli.  Dokumen  sumber  yang  digunakan  adalah laporan penerimaan barang dan bukti kas keluar.
f. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan ke
pemasok. Prosedur ini mengurangi kuantitas persediaan dalam  kartu gudang
yang  diselenggarakan  oleh  Bagian  Gudang  dan  mengurangi kuantitas  dan  harga  pokok  persediaan  yang  dicatat  oleh  bagian
kartu  persediaan  dalam  kartu  persediaan  yang  bersangkutan. Dokumen  yang  digunakan  adalah  laporan  pengiriman  barang  dan
memo debit.
g. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
Prosedur  ini  merupakan  salah  satu  prosedur  yang  membentuk sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga
pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis  pakai pabrik dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan
non  produksi.  Dokumen  yang  digunakan  adalah  bukti  permintaan dan pengeluaran barang gudang.
h. Prosedur  pencatatan  tambahan  harga  pokok  persediaan  karena
pengembalian barang gudang. Prosedur  ini  mengurangi  biaya  dan  menambah  persediaan  barang
di  gudang.  Dokumen  yang  digunakan  adalah  bukti  pengembalian barang gudang.
i. Prosedur penghitungan fisik persediaan.
Prosedur  ini  dilaksanakan  oleh  perusahaan  untuk  menghitung secara  fisik  persediaan  yang  disimpan  di  gudang.  Dokumen  yang
digunakan  adalah  kartu  penghitungan  fisik,  daftar  hasil penghitungan  fisik  dan  bukti  memorial.  Catatan  akuntansi  yang
digunakan adalah kartu persediaan, kartu gudang dan jurnal umum.
7. Unsur-unsur Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem penghitungan fisik persediaan digolongkan kedalam tiga kelompok
a. Organisasi
1 Penghitungan  Fisik  Persediaan  Harus  Dilakukan  oleh  Panitia
yang  Terdiri  dari Fungsi Pemegang Kartu Penghitungan  Fisik, Fungsi Penghitung dan Fungsi Pengecek.
Hal ini dilakukan untuk menjamin ketelitian dan keandalan data  yang  dihasilkan  dari  kegiatan  penghitungan  fisik
persediaan.  Fungsi-fungsi  ini  dilaksanakan  agar  setiap  barang dihitung  lebih  dari  satu  kali  secara  independen,  hasil
penghitungan kemudian dicek ketelitiannya oleh pengecek. 2
Panitia  harus  terdiri  dari  karyawan  selain  karyawan  fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan.
Agar  data  yang  dihasilkan  dari  penghitungan  fisik persediaan  dijamin  ketelitian  dan  keandalannya,  maka  panitia
yang  dibentuk  untuk  melaksanakan  kegiatan  tersebut  harus bukan
karyawan dari
kedua fungsi
yang dimintai
pertanggungjawaban. b.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1
Daftar  Hasil  Penghitungan  Fisik  Persediaan  Ditandatangani oleh Ketua Panitia Penghitungan Fisik Persediaan.
Daftar  ini  berisi  informasi  mengenai  hasil  penghitungan fisik persediaan. Oleh karena itu daftar hasil penghitungan fisik
merupakan  dokumen  penting  untuk  memperbaharui  catatan akuntansi  dan  diberikan  tandatangan  oleh  pihak  yang