3. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau
memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean U, maka dapat dikatakan data
berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data
yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan. Cara normal probality plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal otomatis oleh komputer secara kumulatif. Suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal.
J. Teknik Analisis Data.
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis: 1. Analisis regresi linier berganda.
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis serta untuk mengetahui pengaruh variabel bebas variabel independen yang lebih dari satu variabel
terhadap variabel terikat variabel dependen. Dalam penelitian ini regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel brand
image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk terhadap minat
beli konsumen. Berikut ini merupakan persamaan umum regresi linier berganda:
Keterangan: : minat beli.
: citra perusahaan : celebrity endorser
: citra produk : konstanta.
a. Uji t. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Secara ringkas dapat
dituliskan apakah brand image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk berpengaruh terhadap minat beli secara tersendiri, maka
dilakukan uji signifikan variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam uji sendiri-sendiri adalah
sebagai berikut: 1 Perumusan hipotesis
:
2 1
b b
b H
, maka variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser,
citra produk tidak berpengaruh secara sendiri- sendiri terhadap minat beli konsumen.
:
2 1
b b
H , maka
variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra
produk berpengaruh secara sendiri-sendiri terhadap minat beli konsumen.
2 Menentukan nilai kritis Nilai kritis dalam hal pengujian hipotesis terhadap koefisien
regresi dapat ditentukan dengan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikan α. Dipilih level of significance α
= 5 artinya taraf kesalahan atau taraf kekeliruan hanya 5 saja. 3 Menentukan nilai t hitung masing-masing koefisien regresi
Sb b
t
Keterangan : b
: koefisien regresi Sb
:standard error koefisien regresi 4 Kriteria penerimaan dan penolakan
a Jika
hitung
t
≥
tabel
t
, maka dapat diartikan bahwa hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain
H ditolak dan
a
H diterima. Hal ini dapat diartikan sebagai brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser, citra produk secara sendiri-sendiri berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Jika
hitung
t
tabel
t
, maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata
lain H diterima dan
a
H ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa ketiga variabel citra produk, celebrity endorser, citra produk secara
sendiri-sendiri tidak berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Secara ringkas dapat ditulis:
Hipotesis nol diterima bila :
hitung
t
tabel
t
Hipotesis nol ditolak bila :
hitung
t
≥
tabel
t
b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji hipotesis. Secara ringkas dapat
dituliskan apakah variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser,
citra produk berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen. Langkah-langkah dalam uji F adalah sebagai berikut :
1. Perumusan hipotesis :
4 3
2 1
b b
b b
H , maka variabel brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser dan citra produk tidak berpengaruh secara
bersama-sama terhadap
minat beli
konsumen. :
4 3
2 1
b b
b b
H , maka variabel brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser dan citra produk berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen.
2. Menentukan nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat signifikan α sebesar 5 dengan derajat kebebasan df
pembilang numerator sebesar k-1 dan df penyebut denominator sebesar n-k.
3. Menghitung nilai F hitung, dengan rumus :
1 1
2 2
k n
R k
R F
Keterangan :
F
= harga
F
baris yang dicari n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas dan variabel terikat
R
= koefisien korelasi 4. Kriteria penerimaan dan penolakan
Jika
hitung
F
tabel
F
, maka dapat diartikan bahwa hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain
H ditolak dan
a
H diterima. Hal ini dapat diartikan sebagai variabel brand image:
citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Jika
hitung
F
≤
tabel
F
, maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain
H diterima dan
a
H ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel brand image secara bersama-sama tidak berpengaruh