Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α hitung α dan
VIF hitung VIF. b. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak variandari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama disebut terjadi homokedastisitas dan jika variannya tidak sama atau berbeda disebut
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan membuat grafik residu yang dikuadratkan sebagai
sumbu tegak dan variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara kedua dengan uji park dalam bentuk:
Cara ketiga adalah dengan uji korelasi rank Sperman, dengan rumus:
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji
asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi
yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama
sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Cara Statistik Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva skewness
= α3 atau nilai keruncingan kurva kurtosis = α4 diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva skewness : Zskewness = skewness
√6 N atau Zα3 = α3 √6 N Rumus nilai Z untuk kerucingan kurva kurtosis :
Zkurtosis = kurtosis √24 N atau Zα4 = α4 √24 N
Dimana N = banyak data Ketentuan analisis:
1. Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung Zα3 atau Zα4 Z tabel. Misal diketahui Z 5 = 1,96 Z tabel
lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel 1,96, dapat dituliskan Z hitung 1,96.
2. Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung Zα3 atau Zα4
Z tabel. Misal nomor a, dapat ditulis Z hitung 1,96.
3. Cara Grafik Histogram dan Normal Probality Plots Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau
memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean U, maka dapat dikatakan data
berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan tidak cocok untuk banyak data
yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan. Cara normal probality plots lebih handal daripada cara grafik
histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal otomatis oleh komputer secara kumulatif. Suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal.
J. Teknik Analisis Data.
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis: 1. Analisis regresi linier berganda.
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis serta untuk mengetahui pengaruh variabel bebas variabel independen yang lebih dari satu variabel
terhadap variabel terikat variabel dependen. Dalam penelitian ini regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel brand
image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk terhadap minat
beli konsumen. Berikut ini merupakan persamaan umum regresi linier berganda:
Keterangan: : minat beli.
: citra perusahaan : celebrity endorser
: citra produk : konstanta.
a. Uji t. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Secara ringkas dapat
dituliskan apakah brand image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk berpengaruh terhadap minat beli secara tersendiri, maka
dilakukan uji signifikan variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam uji sendiri-sendiri adalah
sebagai berikut: 1 Perumusan hipotesis
:
2 1
b b
b H
, maka variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser,
citra produk tidak berpengaruh secara sendiri- sendiri terhadap minat beli konsumen.
:
2 1
b b
H , maka
variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser, citra
produk berpengaruh secara sendiri-sendiri terhadap minat beli konsumen.
2 Menentukan nilai kritis Nilai kritis dalam hal pengujian hipotesis terhadap koefisien
regresi dapat ditentukan dengan tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat signifikan α. Dipilih level of significance α
= 5 artinya taraf kesalahan atau taraf kekeliruan hanya 5 saja. 3 Menentukan nilai t hitung masing-masing koefisien regresi
Sb b
t
Keterangan : b
: koefisien regresi Sb
:standard error koefisien regresi 4 Kriteria penerimaan dan penolakan
a Jika
hitung
t
≥
tabel
t
, maka dapat diartikan bahwa hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain
H ditolak dan
a
H diterima. Hal ini dapat diartikan sebagai brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser, citra produk secara sendiri-sendiri berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Jika
hitung
t
tabel
t
, maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata
lain H diterima dan
a
H ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa ketiga variabel citra produk, celebrity endorser, citra produk secara
sendiri-sendiri tidak berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Secara ringkas dapat ditulis:
Hipotesis nol diterima bila :
hitung
t
tabel
t
Hipotesis nol ditolak bila :
hitung
t
≥
tabel
t
b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji hipotesis. Secara ringkas dapat
dituliskan apakah variabel brand image: citra perusahaan, celebrity endorser,
citra produk berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen. Langkah-langkah dalam uji F adalah sebagai berikut :
1. Perumusan hipotesis :
4 3
2 1
b b
b b
H , maka variabel brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser dan citra produk tidak berpengaruh secara
bersama-sama terhadap
minat beli
konsumen. :
4 3
2 1
b b
b b
H , maka variabel brand image: citra
perusahaan, celebrity endorser dan citra produk berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen.
2. Menentukan nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat signifikan α sebesar 5 dengan derajat kebebasan df
pembilang numerator sebesar k-1 dan df penyebut denominator sebesar n-k.
3. Menghitung nilai F hitung, dengan rumus :
1 1
2 2
k n
R k
R F
Keterangan :
F
= harga
F
baris yang dicari n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas dan variabel terikat
R
= koefisien korelasi 4. Kriteria penerimaan dan penolakan
Jika
hitung
F
tabel
F
, maka dapat diartikan bahwa hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain
H ditolak dan
a
H diterima. Hal ini dapat diartikan sebagai variabel brand image:
citra perusahaan, celebrity endorser, citra produk secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Jika
hitung
F
≤
tabel
F
, maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain
H diterima dan
a
H ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel brand image secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Secara ringkas dapat ditulis:
Hipotesis nol diterima bila :
hitung
F
≤
tabel
F
Hipotesis nol ditolak bila :
hitung
F
tabel
F
K. Uji hipotesis variabel yang paling dominan berpengaruh.
Dari hasil output SPSS 13 yang signifikan kemudian dianalisis dalam tabel total variance explained dipilih manakah yang memiliki nilai
tertinggi dalam mempengaruhi minat beli konsumen. Sehingga didapat manakah yang paling berpengaruh dari kedua variabel: celebrity
endorser , dan citra produk terhadap minat beli konsumen.
BAB IV
Gambaran Umum Perusahaan
A. Tiga Universitas Terbaik di Yogyakarta versi Webomatrics
Dari peringkat yang dibuat Webometrics yang mengukur penilaian dari 4 kategori yaitu SIZE, VISIBILITY, RICH FILES, dan SCHOLAR. Webometrics akhir
Januari 2011 telah meliris peringkat Universitas berdasarkan web untuk versi terbarunya.
WORLD RANK UNIVERSITY
583 Universitas Gadjah Mada 1 di Indonesia
599 University of Indonesia 2
770 Institute of Technology Bandung 3
1000 Airlangga University 4
1004 Diponegoro University 5
1007 Petra Christian University 6
1010 Gunadarma University 7
1015 Andalas University 8
1017 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 9
1018 Universitas Negeri Malang 10
1026 Universitas Sriwijaya 11
1041 Universitas Muhammadiyah Surakarta 12
1056 Universitas Sumatera Utara 13
1204 Bogor Agricultural University 14
1217 Universitas Islam Indonesia 15
1253 Universitas Sebelas Maret 16
1382 Unikom 17
1395 Universitas Muhammadiyah Malang 18
1831 Yogyakarta State University 19
1880 Indonesia University of Education 20
1927 Universitas Padjadjaran 21
2167 Universitas Mercu Buana 22
2335 Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya 23
2398 Universitas Lampung 24
2427 Bina Nusantara University 25
2587 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 26
2615 Universitas Hasanuddin University 27
2702 Universitas Negeri Semarang 28
2757 Brawijaya University 29
2835 Universitas Udayana 30
2850 Universitas Riau Beranda 31
2949 Atma Jaya Yogyakarta University 32
3121 Universitas Katolik Parahyangan 33
3145 Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel 34
3483 STIKOM Surabaya 35
3489 ISI Denpasar 36
3762 Informatics and Computer College Stmik Amikom 37
3878 Universitas Tarumanagara 38
4127 Duta Wacana Christian University 39
4323 Universitas Widyatama 40
4337 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 41
4416 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 42
4575 Institut Teknologi Telkom STTT 43
4788 Universitas Terbuka 44
4802 Universitas Trisakti 45
4815 Universitas Paramadina 46
4922 Ahmad Dahlan University 47
4935 Universitas Jember 48
5475 Institut Sains Teknologi Akprind 49
5724 Universitas Sanata Dharma 50
Dari data diatas yang diperoleh pada tahun 2011, penelitian menyeleksi universitas yang berdomisili di Yogyakarta dan memiliki peringkat tertinggi guna
dipakai sebagai tempat peneltian. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat disimpulkan
tiga universitas dengan peringkat terbaik yang berdomosili di Yogyakarta adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Negeri
Yogyakarta.
B. Profil Universitas Gadjah Mada
1. Sejarah
Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas
Gadjah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan Universitas
pembina di Indonesia.
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu program Pascasarjana S-2
dan S-3. Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Kegiatan
Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Visi dan Misi
Visi