Strategi Pengujian Testabilitas Pengujian Perangkat Lunak

Pada umumnya proses verifikasi dan validasi mempunyai 2 dua sasaran utama Perry, 1995 yaitu : 1. Menemukan kekurangan dalam sebuah sistem. 2. Memperkirakan apakah sistem berguna dan dapat digunakan atau tidak dalam situasi operasional. 3. Verifikasi dan validasi harus memberikan kepastian bahwa software sesuai dengan tujuannya. Verifikasi memiliki 2 dua kegiatan yang dapat dilakukan dalam pengujian perangkat lunak Perry, 1995 yaitu : 1. Verifikasi Statik, yaitu berhubungan dengan analisis representasi sistematik untuk menemukan masalah, biasa disebut Software inspection. 2. Verifikasi Dinamis, yaitu berhubungan dengan pelaksanaan dan memperhatikan perilaku produk, biasa disebut Software testing.

2.3.4. Strategi Pengujian

Strategi pengujian perlu dilakukan untuk merancang suatu tahapan- tahapan dalam perencanaan pengujian yang akan dilakukan. Proses ini juga dimaksudkan untuk memperhitungkan estimasi waktu, upaya dan sumber daya yang diperlukan sehingga perencanaan dapat dilakukan dengan baik. Strategi pengujian perangkat lunak dapat digambarkan sebagai proses spiral Pressman, 2005. Gambar 2.2. Strategi Pengujian Konteks spiral di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Tes unit dilakukan pada saat diimplementasikannya sebuah perangkat lunak di dalam kode sumber. b. Tes integrasi fokusnya terletak pada desain dan konstruksi arsitektur perangkat lunak. c. Tes validasi dilakukan sebagai persyaratan dibangunnya perangkat lunak dan kemudian dianalisis validasinya terhadap perangkat lunak yang telah dikonstuksi. d. Tes sistem dilakukan terhadap perangkat lunak dan elemen sistem yang lain diuji secara keseluruhan. Dalam pengujian suatu perangkat lunak, proses berjalan sepanjang streamline yang memperluas ruang lingkup pengujian lewat masing- masing urutan proses.

2.3.5. Testabilitas

Menurut James Bach 1994, testabilitas perangkat lunak secara sederhana adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat diuji. Karena pengujian sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan penguji untuk membuatnya menjadi mudah. Lakukan proses pendataan mengenai masalah-masalah desain yang ada, fungsi-fungsi sebagai input- output dan lain sebagainya untuk membantu dalam proses pengujian. Beberapa karakteristik suatu perangkat lunak yang dapat diuji James Bach, 1994 yaitu : 1. Operabilitas, semakin baik perangkat lunak bekerja, akan membuat perangkat lunak dites dengan lebih efisien. 2. Observabilitas, apa yang anda lihat adalah apa yang anda uji. 3. Kontrolabilitas, semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak semakin banyak pengujian yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan. 4. Dekomposabilitas, dengan mengontrol ruang lingkup pengujian kita dapat lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian ulang yang lebih baik. 5. Kesederhanaan, semakin sedikit yang diuji semakin cepat kita melakukannya. 6. Stabilitas, semakin sedikit perubahan semakin sedikit gangguan pengujian. 7. Kemampuan dipahami, semakin banyak informasi yang dimiliki, kita akan dapat melakukan tes yang lebih baik. Menurut Falk, dkk 2003 atribut-atribut dari pengujian yang baik adalah sebagai berikut : 1. Pengujian yang baik memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan kesalahan. 2. Pengujian yang baik tidak redundan. 3. Pengujian yang baik tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.

2.3.6. Tujuan Pengujian