Karakteristik perangkat lunak Perangkat Lunak

Stephen R. Schach 1990 terbatas pada menanggulangi kekurangan yang terjadi jika tidak menerapkan rekayasa perangkat lunak. IEEE 610.12 memberikan pengertian yang paling baik dalam menyampaikan wujud dari rekayasa perangkat lunak. Perangkat lunak merupakan ilmu yang penting untuk diperdalam karena teknologi ini memberikan stabilitas, kontrol, dan organisasi aktifitas. Beberapa tujuan yang dilakukan rekayasa perangkat lunak antara lain Kristianto, 2004 : 1. Dapat membangun software yang benar right software dan software yang tepat correct. 2. Menciptakan sistem pengelolaan dan pemeliharaan software yang sesuai.

2.1.3. Karakteristik perangkat lunak

Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen sistem fisik. Dengan demikian, perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras Pressman, 2005 : 1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan serta tidak dibuat dalam bentuk yang klasik. Banyak kesamaan di antara pabrik perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi aktivitas keduanya secara mendasar sangat berbeda. Dalam kedua aktivitas tersebut, kualitas yang tinggi dicapai melalui perancangan yang baik tetapi di dalam fase pembuatan perangkat keras, selalu ditemukan masalah kualitas yang tidak mudah untuk disesuaikan dengan perangkat lunak. Kedua aktivitas tersebut tergantung pada manusia, tetapi hubungan antara penerapan yang dilakukan manusia dengan usaha yang diperoleh sangat berbeda. Kedua aktivitas tersebut membutuhkan konstruksi sebuah produk, tetapi pendekatan yang digunakan berbeda. Dibangunnya perangkat lunak ini tidak menyatakan bahwa adanya perkembangan perangkat lunak dan pembuatan perangkat keras itu ekivalen. Terlebih lagi, perusahaan perangkat lunak mengijinkan pemakaian alat-alat yang diotomatisasi untuk pengembangan perangkat lunak. 2. Perangkat lunak tidak pernah usang. Perangkat lunak tidak rentan terhadap pengaruh lingkungan yang merusak sehingga menyebabkan perangkat lunak menjadi usang. Kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditemukan akan menyebabkan tingkat kegagalan menjadi sangat tinggi pada awal hidup program. Tetapi hal tersebut dapat diperbaiki dan diharapkan tidak lagi ditemukan kesalahan yang lain. Aspek lain dari keusangan menunjukkan perbedaan antara perangkat keras dan perangkat lunak. Bila komponen suatu perangkat telah usang, komponen dapat diganti dengan suku cadangnya. Namun tidak ada suku cadang bagi perangkat lunak. Setiap kegagalan perangkat lunak menggambarkan kesalahan dalam perancangan atau proses di mana rancangan diterjemahkan ke dalam kode mesin yang dapat dieksekusi. 3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara costum-built, serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada. Para perancang perangkat lunak tidak diberi fasilitas seperti halnya perangkat keras. Dengan sedikit pengecualian, tidak ada katalog komponen dalam perangkat lunak. Memang memungkinkan untuk memesan perangkat lunak secara terpisah, tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang lengkap, bukan sebagai komponen yang dapat dipasangkan ke dalam program-program baru. Jika adanya pemesanan perangkat yang terpisah-pisah memungkinkan adanya penggunaan yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga hanya menambahkan permasalahan yang ada.

2.1.4. Aplikasi Perangkat Lunak