Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Dalam hal ini tidak ada hipotesis yang diterima ataupun ditolak, karena dalam penelitian ini peneliti tidak ingin melihat apakah secara
bersama-sama variabel dependen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, namun jika dilihat berdasarkan Uji F dan Uji
Probabilities value dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama
motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan motivasi pribadi secara signifikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
akuntansi S-1 dan PPAk untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
Tabel 5.8. Hasil Uji t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 4.647
2.727 1.704
.091 Karir
.099 .087
.135 1.137
.258 Kualitas
.273 .088
.361 3.113
.002 Ekonomi
.319 .105
.224 3.032
.003 Pribadi
-.239 .182
-.090 -1.315
.191 a. Dependent Variable: Minat
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah secara parsial motivasi karir, motivasi kualitas,
motivasi ekonomi, dan motivasi pribadi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Pengujian ini menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 dan 1 sisi. t tabel dapat dicari pada signifikansi 0,051 = 0,05 uji satu sisi dengan derajat kebebasan df = n
– k – 1 atau 140
– 4 – 1 = 135. Hasil perolehan t tabel sebesar 1,65622 -1,65622. 1.
Membandingkan t hitung dengan t tabel Jika t hitung
≤ t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak., artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen
2. Melihat Probabilities value
Probabilities value derajat keyakinan 0,05 maka Ho diterima
atau Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Probabilities value derajat keyakinan 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Berdasarkan tabel 5.8 Coefficients
a
, dapat diketahui nilai t hitung variabel motivasi karir sebesar 1.137 dan nilai t tabel sebesar 1,65622.
karena nilai t hitung ≤ t tabel maka Ho tidak ditolak atau dengan kata lain
Ha ditolak. Nilai signifikansi variabel motivasi karier yaitu 0,258 lebih besar dari
α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi karier tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap minat mahasiswa
mengikuti PPAk. Hasil ini tidak mendukung hipotesis pertama H1 yang diajukan, yaitu motivasi karier berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil pengujian ini tidak sejalan dengan hasil penulisan yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk,
2004, Ellyana dan Yuskar 2006 Viriany 2007 dan Riani Nurainah Lisnasari dan Fitriany 2008. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya
harapan peningkatan karier yang lebih tinggi lagi mahasiswa di masa depan. Mahasiswa yang ingin meningkatkan dan mengembangkan karier
memiliki anggapan bahwa PPAk bukan merupakan salah satu jembatan karier untuk mencapai posisi yang lebih tinggi di bidang pekerjaannya,
dan bukan merupakan tempat memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, serta mendapat pengakuan atas prestasi yang diraih. Karena
adanya harapan peningkatan yang jauh lebih tinggi, mahasiswa akuntansi mungkin lebih memilih untuk melanjutkan jenjang ke S-2 daripada PPAk.
Nilai t hitung variabel motivasi kualitas t tabel, yaitu 3,113 1,65622. Sedangkan nilai signifikansi variabel motivasi kualitas adalah
0,002 lebih kecil dari α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
kualitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil ini mendukung Hipotesis kedua
H2 yang diajukan atau H2 diterima. Hal ini bisa jadi karena mata kuliah yang ditawarkan di PPAk dinilai dapat memperdalam ilmu yang dimiliki
mahasiswa akuntansi sebagai seorang calon akuntan. Mata kuliah-mata kuliah seperti Perpajakan, Pengetahuan Pasar Modal, Akuntansi
Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Manajemen Stratejik merupakan matakuliah yang dapat dipelajari lebih dalam lagi jika mengikuti PPAk.
Selain itu ada ada beberapa mata kuliah pilihan spesifik di PPAk yang tidak ditawarkan di S1, seperti Audit Sistem Informasi dan Audit
investigatif. Mata kuliah pilihan tersebut bisa jadi akan lebih menarik bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan di bidang tersebut.
Peningkatan kualitas sebagai calon akuntan yang profesional dan mampu bersaing yang mendorong mahasiswa S-1 lulusan akuntansi untuk
memilih PPAk sebagai jenjang pendidikan berikutnya. Untuk variabel motivasi ekonomi diketahui nilai t hitung sebesar
3,032 t tabel sebesar 1,65622 dengan nilai signifikansinya adalah 0,003 lebih kecil
dari α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh positif siginifikan terhadap minat mahasiswa mahasiswa S-
1 dan PPAk untuk mengikuti PPAk. Hasil ini mendukung Hipotesis ketiga H3 yang diajukan. Namun hasil ini tidak sejalan dengan hasil
penulisan yang dilakukan sebelumnya oleh Widyastuti, dkk, 2004 serta Ellyana dan Yuskar 2006,
Riani Nurainah Lisnasari dan Fitriany 2008. Hal ini dapat disebabkan karena faktor personal tiap individu
yang menginginkan prestasi ekonomi berupa pendapatan maupun tunjangan yang tinggi sehingga dalam hal ini, motivasi ekonomi
berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
Untuk variabel motivasi pribadi diketahui nilai t hitung sebesar -1,315 t tabel sebesar -1,65622 dengan nilai signifikansinya adalah
0,191 lebih besar dari α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
pribadi tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi S-1 dan mahasiswa PPAk untuk mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi atau dengan kata lain pengujian ini menolak hipotesis keempat H4 atau Ho diterima. Hal ini bisa
disebabkan karena ketidakmampuan dalam membiayai administrasi ke jenjang PPAk. Biaya studi yang ditawarkan PPAk di setiap universitas
berbeda-beda, sehingga sulit untuk mahasiswa menentukan biaya di universitas mana yang cocok dengan kemampuan finansial mereka, bukan
hanya itu, biaya studi yang melebihi biaya studi jenjang S-1 per tahun juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti PPAk. Disamping itu juga, masa studi yang harus ditempuh juga berpengaruh terhadap minat mahasiswa. 1-1,5 tahun
dinilai sebagian besar mahasiswa waktu yang cukup panjang untuk menempeuh Pendidikan Profesi Akuntansi. Mahasiswa akuntansi lebih
memilih untuk mencari kerja terlebih dahulu daripada meneruskan ke jenjang PPAk.
Tabel 5.9. Hasil Uji R Square Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.613
a
.376 .357
3.12704 a. Predictors: Constant, Pribadi, Ekonomi, Kualitas, Karir
b. Dependent Variable: Minat
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui persentasi besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pedoman
untuk melihat hal tersebut adalah :
Sumbangan Efektif SE = Adjusted R Square X 100 Sumbangan Efektif SE = 0,357diperoleh dari tabel 5.9 x 100
Sumbangan Efektif SE = 35,7
Nilai Sumbangan Efektif SE adalah 35,7, jadi dapat diketahui besarnya pengaruh motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi
dan motivasi pribadi terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk, adalah sebesar 35,7.
Untuk menguji hipotesis kelima, digunakan alat analisis One-Way ANOVA akan menghasilkan analisis satu faktor untuk sebuah variabel
tergantung dengan satu buah variabel bebas. Kegunaan dari teknik ialah
untuk menguji hipotesis yang membuktikan rata – rata sama atau tidak.
Teknik ananlisis ini merupakan perluasan dari teknik uji t dengan dua sampel. Perbedaan pokok dengan uji t ialah, jika uji t digunakan untuk
membandingkan nilai rata-rata variabel tergantung pada dua kelompok, maka pada teknik ANOVA satu faktor kita dapat membandingkan
kelompok lebih dari dua yang mempunyai rata-rata sama atau berbeda.
Tabel 5.10. Hasil Uji One-way ANOVA mean
N Mean
Mahasiswa S1 110
104.8364 PPAk sudah bekerja
17 108.8824
PPAk belum bekerja 13
106.9231 Total
140 105.5214
Berdasarkan hasil pengujian yang berasal dari tabel 5.10, dapat dilihat perbedaan rata-rata total skor variabel dari ketiga kategori
mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang belum bekerja dengan rincian sebagai berikut :
a. Rata-rata total skor variabel mahasiswa S-1 sebesar
104,8364 b.
Rata-rata total skor variabel mahasiswa PPAk yang belum bekerja sebesar 108,8824
c. Rata-rata total skor variabel mahasiswa PPAk yang sudah
bekerja sebesar 106,9231 Secara deskriptif rata-rata jawaban responden atau total skor variabel
paling tinggi ialah mahasiswa PPAk yang belum bekerja.
Tabel 5.11. Hasil Uji One-way ANOVA signifikansi Test of Homogeneity of Variances
Skor Variabel Levene Statistic
df1 df2
Sig. .861
2 137
.425
Jika dilihat pada tabel 5.11, dapat ditentukan bahwa probabilitas atau signifikansi 0,05 atau 0,425 0,05 yang berarti varian dari mahasiswa
S-1, mahasiswa PPAK yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja jika dibandingkan sama.
Tabel 5.12. Hasil Uji One-way ANOVA multiple comparasions
Untuk menjawab hipotesis kelima H5 apakah terdapat perbedaan faktor-faktor
yang mempengaruhi
minat mahasiswa
akuntansi mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk yang belum bekerja dan mahasiswa
PPAk yang sudah bekerja untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Dependent Variable: SkorVariabel I Kategori
J Kategori Mean
Difference I-J
Std. Error
Sig. 95 Confidence
Interval Lower
Bound Upper
Bound
Tukey HSD
Mahasiswa S1 PPAk sudah
bekerja -4.04599
2.92118 .352
-10.9676 2.8756
PPAk belum bekerja
-2.08671 3.28747
.801 -9.8762
5.7028
PPAk sudah bekerja Mahasiswa S1
4.04599 2.92118
.352 -2.8756 10.9676
PPAk belum bekerja
1.95928 4.12992
.883 -7.8264 11.7450
PPAk belum bekerja Mahasiswa S1
2.08671 3.28747
.801 -5.7028
9.8762 PPAk sudah
bekerja -1.95928
4.12992 .883
-11.7450 7.8264
Bonferroni Mahasiswa S1
PPAk sudah bekerja
-4.04599 2.92118
.505 -11.1261
3.0342 PPAk belum
bekerja -2.08671
3.28747 1.000
-10.0547 5.8812
PPAk sudah bekerja Mahasiswa S1
4.04599 2.92118
.505 -3.0342 11.1261
PPAk belum bekerja
1.95928 4.12992
1.000 -8.0505 11.9691
PPAk belum bekerja Mahasiswa S1
2.08671 3.28747
1.000 -5.8812 10.0547
PPAk sudah bekerja
-1.95928 4.12992
1.000 -11.9691
8.0505
Akuntansi, dapat dilihat pada tabel 5.11. Berdasarkan tabel 5.11, dengan melihat tingkat signifikansi antara mahasiswa S-1 dengan mahasiswa
PPAk yang belum bekerja, mahasiswa S-1 dengan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja ataupun mahasiswa PPAk yang belum bekerja
dengan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja semuanya 0,05 dengan rincian sebagai berikut : signifikansi antara mahasiswa S-1 dengan
mahasiswa PPAk yang belum bekerja, 0,801 0,05, signifikansi antara mahasiswa S-1 dengan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja, 0,352
0,05 dan signifikansi antara mahasiswa PPAk yang belum bekerja dengan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja 0,883 0,05.
Dengan melihat perbandingan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak atau Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang sudah
bekerja untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Hal ini dapat terjadi karena mahasiswa akuntansi mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk
yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja memiliki pandangan dan pemikiran yang selaras untuk meningkatkan kualitas diri
sebagai calon akuntan yang professional. Peningkatan pengetahuan
,
kompetensi, dan profesionalisme calon-calon akuntan tentunya akan membantu peningkatan karier seorang akuntan. Pada akhirnya, seiring
dengan peningkatan karier maka financial reward yang diterima akuntan pun akan meningkat. Hal ini lah pendorong utama mahasiswa akuntansi
unutk mengikuti PPAk, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi mereka tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi minta mahasiswa PPAk baik yang belum maupun yang sudah bekerja. Dilihat dari sisi psikologis, perbedaan usia yang
tidak terlalu jauh, menyebabkan pola pikir antara mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang sudah
bekerja tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga tidak terdapat perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
mahasiswa S-1, mahasiswa PPAk yang belum bekerja dan mahasiswa PPAk yang sudah bekerja untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi.
92