informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal internal user dan
pemakai eksternal external user. Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak
eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi. Pihak eksternal
sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.
Binberg dan Shields 1989 dalam Noer Sasongko, 2009 mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran
school , yaitu : a.
Pengendalian manajemen management control b.
Pemrosesan informasi akuntansi accounting information processing
c. Desain sistem informasi information system design
d. Riset audit audit research
e. Sosiologi organisasional organizational sociology
Informasi akuntansi dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun diluar
perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian yang
kompleks, serta aktivitas yang saling berhubunga untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan didalam perusahaan Awal
perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggaran budgeting, namun
yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan bergeser searah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit.
Banyak volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara
periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini:
a. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus
dalam bidang baru yang ingin diperkenankan b.
Membantu dalam mengindentifikasikan kesenjangan riset c.
Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sebidang akuntansi, seperti audit,
akuntansi manajemen dan perpajakan Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih
disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu social secara menyeluruh. Akuntansi keperilakuan
menggunakan metodelogi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan
faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.
Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini :
a. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap
orang-orang dan kinerja perusahaan b.
Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis
c. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan
keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan 6.
Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan Terdapat tiga pilar utama Akuntansi Keperilakuan yaitu: perilaku
manusia, akuntansi, dan organisasi. Akuntansi keperilakuan behavioral accounting adalah cabang akuntansi yang mempelajari
hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi Siegel, G. et al. 1989 dalam Noer Sasongko, 2009. Istilah sistem akuntansi
yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian,
sistem penganggaran, manajemen pertangungjawaban, dan lain-lain. Secara lebih terinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:
a. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap
penggunaan sistem akuntansi, yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya
kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dalam perusahaan.
b. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku
manusia, yang
berarti bagaimana
sistem akuntansi
mempengaruhi motivasi,
produktivitas, pengambilan
keputusan. c.
Metode untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi
dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku. Berdasarkan penjelasan mengenai definisi, ruang lingkup serta teori-teori
yang digunakan, maka disimpulkan bahwa akuantansi keperilakuan dapat digunakan sebagai pedoman untuk mempelajari pengaruhi perilaku
manusia minat terhadap organisasai akuntansi Pendidikan Profesi akuntansi.
F. Penelitian Terdahulu
Lisnasari Fitryani. 2008 meneliti tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi PPAk Studi Empiris Di Universitas Indonesia. Penulisan
ini bertujuan
untuk mengetahui
faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia FEUI untuk mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan minat mengikuti PPAk di antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Faktor-faktor tersebut yaitu motivasi kualitas,
motivasi karier, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik USAP, biaya pendidikan, serta lama pendidikan PPAk. Hasil penulisan menunjukkan bahwa secara
keseluruhan, motivasi karier dan motivasi mengikuti USAP merupakan faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti PPAk. Hal ini bisa jadi karena gelar akuntan yang diperoleh dari PPAk merupakan syarat utama untuk dapat mengikuti USAP.
Sertifikasi yang diperoleh tersebut merupakan syarat penting untuk dapat meniti karier di bidang akuntan publik.
Muhamad Ikbal 2011 melakukan penelitian berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti
Pendidikan PPAk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi kualitas, motivasi
karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk. Hipotesis yang diajukan 1 Ada pengaruh
positif dari motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk, 2 Ada pengaruh positif dari motivasi karir
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk, dan 3 Ada pengaruh positif dari motivasi ekonomi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk. Hasil penelitian
adalah 1 Hipotesis pertama diterima karena ada pengaruh positif dari
motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk, 2 Hipotesis kedua diterima karena ada pengaruh
positif dari motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti pendidikan PPAk, dan 3 Hipotesis ketiga diterima karena ada pengaruh positif dari motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk. Novita Indrawati, Poppy Nurmayanti Pengaruh Motivasi Terhadap
Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengukuti Pendidikan Profesi
Akuntansi PPAk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
motivasi mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, apakah ada perbedaan motivasi antara mahasiswa akuntansi PTN dengan
mahasiswa akuntansi PTS untuk mengikuti PPAk dan apakah ada perbedaan motivasi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
dipandang dari aspek gender. .Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi sosial secara signifikan
mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hanya motivasi ekonomi yang tidak secara signifikan mempengaruhi minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk. Tidak terdapat perbedaan motivasi, baik itu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi
sosial antara mahasiswa akuntansi perguruan tinggi negeri dengan mahasiswa akuntansi perguruan tinggi swasta. Juga tidak terdapat
perbedaan motivasi, baik itu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi maupun motivasi social jika dipandang dari perspektif gender.
G. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.179U2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Akuntansi PPAk mengakibatkan perlu adanya kelanjutan dari pendidikan sarjana program studi akuntansi. Hal ini menyebabkan
perubahan masa studi mahasiswa yang akan terjun menjadi seorang akuntan publik. Dengan demikian pada saat mahasiswa telah
menyelesaikan program S-1, maka mereka dihadapkan pada tiga alternatif. Pertama, bekerja atau terjun ke masyarakat sebagai sarjana
ekonomi. Kedua, melanjutkan studi pasca sarjana untuk memperoleh gelar S-2. Atau ketiga, menempuh program Pendidikan Profesi Akuntansi
PPAk untuk memperoleh gelar akuntan Ak, yang notabene syarat untuk terjun sebagai akuntan publik pada Kantor Akuntan Publik KAP.
Untuk menanggapi SK Mendiknas No. 179U2001 tersebut, maka beberapa PTN dan PTS berusaha menyelenggarakan Pendidikan Profesi
Akuntansi. Berdirinya PPAk di berbagai PTNPerguruan Tinggi Negri dan PTS Perguruan Tinggi Swasta ini tentunya diikuti dengan adanya
sosialisasi kepada mahasiswa S1 akuntansi untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan profesi profession education
bagi calon akuntan publik.
Berikut merupakan gambaran singkat proses dari mahasiswa S1 yang ingin melanjutkan S2 ataupun pendidikan profesi:
Gambar 2.1. Diagram Alur Pemikiran dan Proses Pendidikan Akuntansi di Indonesia
sumber : Bawono, dkk 2006
Sebagai calon pengguna, hal-hal yang mempengaruhi minat mahasiswa S1 untuk mengkuti Pendidikan Profesi Akuntansi diperlukan
untuk mengetahui motivasi apa yang menjadi dasar mereka untuk mengikuti PPAk. Bukan hanya mahasiswa S1 akuntansi, mahasiswa yang
sedang mengampu PPAk pun perlu diketahui faktor atau motivasi apa yang dijadikan landasan dalam mengikuti PPAk.
Gelar S.E.
Program Pasca
Sarjana Program Pasca
Sarjana Eksekutif +
PPAk Dual Degree
Pendidikan profesi
Akuntansi PPAk
Mahasiswa S1 Akunansi
Program Sarjana
Bekerja
Gelar S.E., Ak.
F a
k t
o r
- F
a k
t o
r