Pengantar Struktur WG STRUKTUR WACANA GOMBAL

26

BAB II STRUKTUR WACANA GOMBAL

2.1 Pengantar

WG sebagai sebuah satuan kebahasaan tingkat wacana memiliki struktur pembangunnya. Dari analisis struktural, bentuk-bentuk WG dapat diklasifikasikan menurut ciri-cirinya menjadi beberapa tipe. Setiap tipe memiliki keunikannya sendiri. Mengkaji WG secara struktural menjadi dasar penelitian sebelum mengkajinya secara pragmatis. Berikut dipaparkan deskripsi struktur dan tipe-tipe WG.

2.2 Struktur WG

WG merupakan wacana berbentuk dialog. Wacana dialog adalah wacana yang pemproduksiannya melibatkan dua pihak yang bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar Baryadi, 2002: 11. Dalam wacana dialog, terdapat dua elemen utama, yaitu inisiasi I dan respons R. Inisiasi adalah elemen dialog yang dipergunakan oleh seorang penutur untuk memberikan informasi, perintah atau memancing reaksi dari lawan tuturnya. Sementara itu, respons adalah reaksi verbal mitra tutur terhadap inisiasi itu. Selain I dan R, masih ada dua elemen tambahan lain yaitu responsinisiasi RI dan feed back F. Responsinisiasi adalah elemen wacana yang diutarakan oleh partisipan dialog sebagai responsinisiasi awal terhadap elemen inisiasi. Responsinisiasi terprediksi oleh inisiasi dan memprediksi respons secara langsung mengikutinya. Feed back bersifat opsional. Kehadirannya hanya sebagai kelanjutan dari respons yang diberikan oleh lawan tutur. Sebagai wacana yang berbentuk dialog, WG memiliki bagian-bagian utama tersebut. Struktur WG yang paling umum terdiri dari bagian dialog yang berfungsi sebagai I, RI, R, dan kadang-kadang disertai F seperti pada contoh berikut. 19 O1 : Sayang, tau ga di mana tempat beli piala? I O2 : Tau, emang buat apa Yank? RI O1 : Buat beliin kamu piala sebab kamu juara di hati aku R O2 : Wooo, gombal F Rayuan Gombal Ala Denny Cagur, hlm. 13 20 O1 : Yang, coba deh balik badan kamu… I O2 : Buat apaan sih beb? RI O1 : Subhanallah, kok ada ya bidadari yang ga punya sayap. R O2 : Ah kamu beb. F Makhluk Tuhan Paling Gombal, hlm. 20 Unsur I memiliki fungsi sebagai pembuka wacana 19 yang membuat O2 merasa penasaran dan kemudian ditanggapi dengan RI berupa pertanyaan tentang I. Kemudian, O1 pun menyampaikan R berupa jawaban yang bersifat tidak terduga oleh O2. Respons yang bersifat tidak terduga oleh O2 ini menjadi ciri khas WG yang memiliki ―nilai rasa gombal‖. Sering kali O2 masih akan memberikan F walaupun hal tersebut tak wajib ada seperti pada contoh berikut. 21 O1 : Bapak kamu tukang ketoprak ya? I O2 : Kok tau? RI O1 : Habis kamu telah mengulek-ulek hatiku. R Rayuan Gobal Andre Vs Jessica, hlm. 40 22 O1 : Dek, bisa tunjukin kakak jalan ga? I O2 : Jalan kemana Kak? RI O1 : Ke hati Adek. R Makhluk Tuhan Paling Gombal, hlm. 20 Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa struktur WG terdiri dari dua elemen pokok, yaitu pengantar dan ketidakterdugaan. Pengantar merupakan bagian WG yang berfungsi sebagai pembangun persepsi tentang sesuatu. Ketika masuk ke WG, bagian pengantar membuat mitra tutur merasa penasaran; rasa keingintahuannya terpancing. Sementara itu, ketidakterdugaan merupakan bagian WG yang berfungsi membelokkan persepsi yang telah dibangun di bagian pengantar untuk menghasilan ―nilai rasa gombal‖ dan efek jenaka.

2.3 Tipe-Tipe WG