Maksim Kuantitas Maksim Kualitas

sebatas pada tingkat permukaan, iv bersifat sementara, v memberikan hiburan semata.

1.6.4 Prinsip Kerja Sama

Tuturan digunakan dalam komunikasi dengan bahasa. Berkomunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara penutur dan mitra tutur. Proses komunikasi antara penutur dan mitra tutur dapat berjalan dengan baik jika terjalin kerja sama. Kerja sama dalam komunikasi akan berjalan baik jika setiap penutur memberikan kontribusi yang cukup, logis, sesuai dengan konteks, serta runtut dan tidak taksa. Oleh karena itu, komunikasi dengan bahasa perlu mematuhi prinsip kerja sama. Prinsip kerja sama merupakan kaidah penggunaan bahasa dalam komunikasi supaya pertukaran informasi antara penutur dan mitra tutur bersifat kooperatif. Menurut Grice 1975: 45, untuk melaksanakan prinsip kerja sama, seseorang harus mematuhi empat maksim percakapan, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan.

1.6.4.1 Maksim Kuantitas

Maksim kuantitas menuntut setiap peserta tutur memberikan pernyataan yang sesuai dengan kebutuhan. Yang dimaksud sesuai dengan kebutuhan adalah kontribusi yang diberikan sebanyak yang dibutuhkan mitra tuturnya, tidak kurang dan tidak lebih. Grice 1975: 45-46 menyatakan bahwa ada dua aturan khusus dalam maksim kuantitas yaitu pertama, buatlah sumbangan seinformatif yang diperlukan dan kedua, jangan membuat sumbangan yang lebih informatif daripada yang diperlukan. Informasi yang berlebih membuang atau rugi waktu. Kelebihan informasi mungkin akan dianggap disengaja untuk menciptakan efek tertentu sehingga dapat menimbulkan salah pengertian. Misalnya penutur yang berbicara secara wajar tentu akan memilih 12 daripada 13 Wijana, 1996: 46. 12 Tetangga saya hamil. 13 Tetangga saya yang perempuan hamil. Ujaran 14 di samping lebih ringkas, juga tidak menyimpangkan nilai kebenaran truth value. Setiap orang tentu tahu bahwa hanya wanitalah yang hamil. Dengan demikian elemen yang perempuan dalam tuturan 13 sudah menyarankan tuturan itu. Kehadiran yang perempuan dalam 13 justru menerangkan hal-hal yang sudah jelas. Hal ini bertentangan dengan maksim kuantitas.

1.6.4.2 Maksim Kualitas

Maksim kualitas mewajibkan setiap peserta tutur memberikan pernyataan yang benar, dapat dipercaya, dan didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Misalnya seseorang harus mengatakan bahwa ibu kota Indonesia adalah Jakarta, bukan kota-kota lain kecuali kalau benar-benar tidak tahu. Akan tetapi, bila terjadi hal yang sebaliknya, tentu ada alasan-alasan mengapa hal demikian bisa terjadi. Grice 1975: 46 juga menyatakan dua aturan khusus dalam maksim kualitas yaitu a jangan mengatakan apa yang dianggap salah, dan b jangan mengatakan sesuatu yang tidak didukung dengan bukti yang cukup. Misalnya seorang harus mengatakan bahwa ibukota Indonesia adalah Jakarta dan bukan kota-kota lain kecuali kalau benar-benar tidak tahu. Akan tetapi, bila terjadi hal yang sebaliknya tentu ada alasan mengapa hal demikian bisa terjadi. Untuk ini dapat diperhatikan wacana 14 berikut ini Wijana, 1996: 48. 14 Guru : Coba kamu Andi, apa ibukota Bali? Andi : Surabaya, Pak Guru. Guru : Bagus, kalau begitu ibukota Jawa Timur Denpasar ya? Dari wacana 14 di atas tampak Guru memberikan kontribusi yang melanggar maksim kualitas. Guru mengatakan ibu kota Jawa Timur Denpasar bukannya Surabaya. Jawaban yang tidak mengindahkan maksim ini diutarakan sebagai reaksi terhadap jawaban Andi yang salahdengan jawaban ini sang murid Andi sebagai individu yang memiliki kompetensi komunikatif communicative competence kemudian secara serta-merta mencari jawaban mengapa gurunya membuat pernyataan yang salah. Mengapa kalimat Bapak Guru diutarakan dengan nada yang berbeda. Dengan bukti-bukti yang memadai akhirnya Andi mengetahui bahwa jawabannya terhadap pertanyaan gurunya salah. Kata bagus yang diucapkan gurunya tidak konvensional karena tidak digunakan seperti biasanya untuk memuji, tetapi sebaliknya untuk mengejek. Jadi, ada alasan-alasan pragmatis mengapa Guru dalam 14 memberikan kontribusi yang melanggar maksim kualitas.

1.6.4.3 Maksim Relevansi