Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian Pertanyaan Penelitian

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.

A. Pengertian Karakter

Menurut Lickona 2008, karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan karakter mulia lainnya. Pengertian yang dikemukakan Lickona ini, mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Aristoteles, bahwa karakter itu erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan. Menurut Maksudin 2013 dalam buku Pendidikan Karakter Non- Dikotomik, karakter secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “karasso”, yang berarti “cetak biru”, “format dasar”. Dalam buku tersebut juga mengartikan karakter adalah ciri khas setiap individu berkenaan dengan jati dirinya daya qalbu, yang merupakan saripati kualitas batiniahrohaniah, cara berpikir, cara berperilaku sikap dan perbuatan lahiriah hidup seseorang dan bekerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun Negara. Menurut Panduan Pendidikan Karakter Menengah Pertama dari Kementrian Pendidikan Nasioanal tahun 2010, karakter merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Beberapa definisi sebagaimana diuraikan memang memiliki sudut pandang yang berbeda. Meski demikian, dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon sehingga seseorang tersebut memiliki sebuah ciri khas pada dirinya dalam berperilaku.

B. Pendidikan Karakter

Menurut Lickona 2008, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan tiga hal dalam mendidik, yaitu knowing, loving, and acting the good. Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu. Pendidikan karakter adalah menyiapkan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan interaksi di antara faktor khas yang ada dalam diri seseorang dan lingkungannya memberikan kontribusi maksimal untuk menguatkan dan memberikan kebijakan yang ada dalam diri orang yang bersangkutan Gede Raka, dkk, 2011:44. Sedangkan menurut Panduan Pendidikan Karakter Sekolah Menengah Pertama dari Kementrian Pendidikan Nasioanal tahun 2010, pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku