karakter sebagai isi dari pendidikan karakter?
g. Bagaimana metode pembelajaran yang
digunakan BapakIbu sehingga materi pendidikan karakter tersampaikan juga
bersamaan dengan materi pelajaran?
Evaluasi
a. Bagaimanakah BapakIbu mengukur atau
mengetahui perubahan-perubahan karakter baik yang terjadi dalam diri
siswa melalui pembelajaran yang BapakIbu lakukan selama ini?
b. Hal apa yang mengindikasikan bahwa
pendidikan karakter di sekolah ini berhasil?
c. Apakah terjadi perubahan pada pribadi
siswa setelah mendpat pendidikan karakter? Apa saja bentuk-bentuk
perubahannya? Apakah bisa terlihat dari perilaku sehari-hari?
HambatandanSolusi
a. Kesulitan apa yang dihadapi oleh
Bapakibu guru dalam menerapkan pendidikan karakter melalui
pembelajaran di kelas?
b. Solusi seperti apa yang diambil oleh
Bapakibu guru setelah Bapakibu guru mengetahui hambatan - hambatan
penerapan pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas?
2. Observasi
Obeservasi adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan mengamati perilaku subyek secara langsung. Melalui observasi peneliti
belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut Sugiyono 2010: 310. Peneliti melakukan observasi saat pertama kali datang ke
lokasi dan selama proses pengambilan data yang dilakukan bersama subyek di sekolah.
E. Keabsahan dan Keterpercayaan Data
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas data. Sugiyono 2010: 330 mengatakan bahwa ada dua jenis triangulasi yaitu
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan satu jenis triangulasi, yaitu triangulasi sumber. Dalam triangulasi sumber peneliti
menggunakan perbandingan tiga sumber yang berbeda, yaitu kepala sekolah,
guru BK dan guru mata pelajaran F.
Teknik Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data melalui analisis domain. Analisis domain dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari
obyek penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori. Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti
menetapkan domain tertentu sebagai pijakkan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang
diperlukan untuk penelitian Sugiyono, 2010: 348.
Berikut merupakan langkah-langkah yang diambil peneliti dalam
menganalis data.
a Verbatim
Peneliti membuat verbatim setelah melakukan wawancara. Di dalam verbatim tersebut dipilih data yang dibutuhkan dalam penelitian.
b Coding
Setelah membuat verbatim yang dibutuhkan dalam penelitian, selanjutnya peneliti membuat coding yaitu mengkode inti sari mencari kata-kata
utama dalam verbatim tersebut. c
Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu Sugiyono, 2010.
d Interpretasi
Setelah direduksi maka peneliti menginterpretasi pernyataan-pernyataan yang sudah ada dalam reduksi. Interpretasi ini merupakan gabungan
reduksi dari kepala sekolah, guru bk dan guru mata pelajaran setelah itu peneliti membuat kesimpulan.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang telah disusun oleh
peneliti.
A. Deskripsi Data secara Umum
Pada penelitian ini peneliti mengambil subyek penelitian yang menjadi salah satu sekolah yang menjadi contoh penelitian nasional pendidikan
karakter di Indonesia yaitu, SMP Negeri 13 Yogyakarta. 1.
Profil sekolah
Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 13 Yogyakarta beralamat di Minggiran, Mantrijeron, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. SMP Negeri 13 Yogyakarta berdiri pada tahun 1979, yang sebelumnya adalah Sekolah Teknik ST pada tahun 1979 berubah
menjadi sekolah menengah pertama atau SMP. Pada tahun 2009, SMP Negeri 13 Yogyakarta ditunjuk oleh pemerintah kota Yogykarta menjadi
sekolah olahraga yang pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
SMP Negeri 13 Yogyakarta mempunyai Visi: Menjadi sekolah unggulan, bermutu, berprestasi, dan berbudaya dalam ilmu, iman, amal,
dan taqwa. SMP Negeri 13 Yogyakarta juga mempunyai Misi: 1 Menumbuhkan budaya kerja yang ikhlas dan pada Allah Tuhan Yang
Maha Esa 2 Mengembangkan sekolah berwawasan mutu dan keunggulan 3 memberdayakan sekolah dengan memberikan pelayanan
paripurna, bermutu, dan terjangkau semua lapisan masyarakat 4 Mengembangkan iklim belajar yang kondusif berkarakter pada norma
dan nilai budaya bangsa Indonesia 5 Membentuk pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan berakhlak mulia 6 Meningkatkan kesejahteraan
seluruh warga sekolah 7 Membekali siswa dalam bidang keterampilan Teknologi infornasi dalam menghadapi persaingan global 8 Membekali
keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
2. Aktivitas Ekstrakurikuler
Aktivitas ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik yang terkoordinasi terarah dan
terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum 1 Pramuka 2 Sepak Bola 3 Bulu Tangkis.
B. Hasil Penelitian
1. Pemahaman Pendidikan Karakter Menurut Pendapat Kepala Sekolah dan
Guru di SMP N 13 Yogyakarta Pendidikan karakter adalah usaha membantu siswa memiliki nilai-
nilai luhur, membatu siswa menyiapkan siswa yang berkarakter. SMP N 13 Yogyakarta telah menyelenggarakan pendidikan karakter dalam
program sekolahnya, sehingga SMP N 13 Yogyakarta menghasilan
siswa- siswi yang berkarakter. Berikut pendapat Kepala sekolah SMP N 13 Yogyakarta mengenai pendidikan karkater.
“Pendidikan karakter adalah suatu hal untuk mempunyai nilai-nilai luhur yang dikembangkan siswa, menyiapkan masa depan untuk
menjadi orang yang berkarakter.” A1.PK.Kep.Sek
Sejalan dengan konsep pendidikan karakter menurut kepala sekolah, guru bahasa Indonesia memahami pendidikan karakter sebagai
berikut: “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membangun siswa
dalam hal kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, gemar membaca, setia kawanan.
” A1.PK.G.BK. Menurut guru Bahasa Indonesia
“Pendidikan karakter adalah memperbaiki akhlak anak supaya budi pekerti dan perilaku anak menjadi baik
” A1.PK.G.B.Ind. Dari pemahaman tersebut tampak bahwa pendidikan karakter
adalah suatu proses untuk membantu siswa mempunyai nilai-nilai luhur dalam dirinya dan membantu siswa menjadi siswa yang berkarakter.
2. Perencanaan Pendidikan Karakter di SMP N 13 Yogyakarta
Pendidikan karakter dilaksanakan melalui perencanaan program yang akan dilakukan sekolah untuk membantu siswa menjadi orang yang
berkarakter. Kesimpulan pemahaman perencanaan pendidikan karakter kepala sekolah dan guru di SMP N 13 Yogyakarta diperoleh data sebagai
berikut.
a. Sekolah mengkombinasikan peraturan pemerintah dengan visi misi
sekolah untuk menyelaraskan pendidikan karakter Sekolah ini merupakan sekolah negeri yang didirikan oleh
pemerintah, sehingga SMP N 13 Yogyakarta mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku dalam penyelenggaraan kegiatan
pendidikan. SMP N 13 Yogyakarta menyelaraskan pendidikan karakter dari pemerintah dengan visi misi sekolah. Didalam visi
misi sekolah terdapat nilai-nilai karakter yang akan dibangun oleh anak yaitu semangat keunggulan, kejujuran, ketekunan dan
pantang menyerah. Kepala sekolah berpendapat bahwa “Mengutamakan pendidikan karakter pada peraturan 2010,
dalam KTSP pendidikan karakter sudah kami rancang untuk pedoman pihak sekolah jadi kami melaksanakan KTSP dan
visi misi. Mengikuti peraturan dan di kaitkan dengan visi misi. Menurut
visi misi:
semangat keunggulan,
kejujuran, ketekunan, pantang menyerah. Sebelum ada KTSP sudah ada
pendidikan karakter ”. A2.PerPK.Kep.Sek
b. Guru menentukan topik dan disisipkan beberapa nilai karakter awal
pembelajaran dimuali, guru terlebih dahulu membuat beberapa topik yang akan di sampaikan oleh siswa. Setelah menentukan
topik, guru di SMP N 13 Yogyakarta ini pun harus membuat sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disebut RPP.
Dalam pembuatan RPP ini, guru SMP N13 Yogyakarta memasukkan beberapa nilai pendidikan karakter ke dalam indikator
RPP tersebut. Pernyataan tersebut juga didukung oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa