2. Pola pengobatan yang diterima oleh pasien
a. Persentase  kelas  terapi  obat  yang  diberikan  pada  pasien  HIV  dengan
kandidiasis  diperoleh  dengan  menghitung  jumlah  kasus  pada  tiap  kelas terapi  obat  berdasarkan  MIMS  Indonesia  2013-2014,  dibagi  dengan
jumlah seluruh kasus lalu dikali 100. b.
Persentase  golongan  obat  yang  diberikan  pada  pasien  HIV  dengan kandidiasis diperoleh dengan menghitung jumlah kasus pada tiap golongan
obat, dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100. c.
Persentase jenis obat yang diberikan pada pasien HIV dengan kandidiasis diperoleh  dengan  menghitung  jumlah  kasus  pada  tiap  jenis  obat,  dibagi
dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100. d.
Persentase  rute  pemberian  obat  yang  diberikan  pada  pasien  HIV  dengan kandidiasis  diperoleh  dengan  menghitung  jumlah  kasus  pada  tiap  rute
pemberian obat, dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100. Seluruh  pembagian  pola  pengobatan  pasien  di  atas  disajikan  dalam  bentuk
tabel.
3. Evaluasi Drug Related Problems DRPs
Evaluasi  DRPs  yang  dilakukan  meliputi  6  kategori  yaitu membutuhkan obat tambahan, obat tidak diperlukan, obat kurang efektif, dosis
obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi, dan efek samping obat. Evaluasi DRPs dilakukan dengan metode SOAP subjective, objective,
assessment,  dan  planrecommendation .  Subjektif  meliputi  umur,  jenis
kelamin,  berat  badan,  riwayat  alergi  dan  penyakit,  keluhan  utama,  perjalanan
penyakit  pasien  sebelum  menjalani  rawat  inap,  lama  dirawat,  keluhan  pasien dalam  asuhan  keperawatan,  dan  status  keluar.  Objektif  meliputi  diagnosa
masuk  dan  keluar,  hasil  pemeriksaan  tanda  vital,  hasil  pemeriksaan laboratorium, dan pengobatan yang diterima oleh pasien.Assesment merupakan
penilaian  dan  evaluasi  terhadap  adanya  DRPs  pada  pengobatan  yang  diterima oleh  pasien.  Planrecommendation  merupakan  saran  atau  rekomendasiuntuk
mengatasi  atau  meminimalkan  DRPs  pada  pengobatan  pasien  berdasarkan acuan  yang  akan  digunakan  yaitu,  Pedoman  Nasional  Tatalaksana  Klinis
Infeksi  HIV  dan  Terapi  Antiretroviral  Pada  Orang  Dewasa  Direktur  Jenderal Pengendalian  Penyakit  dan  Penyehatan  Lingkungan,  2011,  Pedoman
Pelayanan  Kefarmasian  untuk  Orang  dengan  HIVAIDS  Direktorat  Bina Farmasi  Komunitas  dan  Klinik  dan  Ditjen  Bina  Kefarmasian  dan  Alat
Kesehatan  Departemen  Kesehatan  RI,  2006,    Pedoman  Terapi  Rumah  Sakit Panti Rapih Yogyakarta,  Guide for HIVAIDS Clinical Care U.S Department
of Health and Human Services, 2014 dan  Consolidated Guidelines on the Use of  Antriretroviral  Drugs  for  Treating  and  Preventing  HIV  InfectionWorld
Health Organization, 2013. Acuan  utama  yang  digunakan  sebagai  dasar  evaluasi  DRPs  adalah
acuan Indonesia kemudian disesuaikan lebih lanjut dengan acuan internasional. Hasil evaluasi kemudian dikelompokkan ke dalam 6 kategori DRPs dan dicari
persentasenya  dengan  menghitung  jumlah  kasus  pada  tiap  kategori  DRPs dibagi dengan jumlah seluruh kasus lalu dikali 100. Pengelompokkan DRPs
yang terjadi disajikan dalam bentuk diagram pie.
35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian  mengenai  Drug  Related  Problems  DRPs  Pada  Pengobatan Pasien HIV Dengan Kandidiasis Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode
Januari 2010-Juni 2014 dilakukan dengan menelurusi rekam medis pasien-pasien yang  termasuk  dalam  kriteria  inklusi  penelitian.  Dari  13  pasien  yang  termasuk
dalam  kriteria  inklusi  penelitian,  diperoleh  16  kasus  yang  memiliki  data  rekam medis lengkap meliputi jenis kelamin, diagnosa utama dan komplikasi, lama rawat
inap, status keluar, terdapat data hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan tanda  vital,  serta  data  pengobatan  yang  diperoleh  pasien  selama  menjalani  rawat
inap.
A. Karakteristik Pasien
1. Distribusi Pasien Berdasarkan Kelompok Umur
Pasien  yang  telah  masuk  dalam  kriteria  inkluasi  penelitian dikelompokkan  berdasarkan  3  kelompok  umur  yaitudi  bawah  18  tahun  yang
disebut  pasien  anak  dan  remaja,  umur  18-64  tahun  yang  disebut  pasien dewasa,  dan  65  tahun  ke  atas  yang  disebut  pasien  lansia  Departemen
Kesehatan  Republik  Indonesia,  2009.  Distribusi  pasien  HIV  dengan kandidiasis  yang  menjalani  rawat  inap  di  Rumah  Sakit  Panti  Rapih
berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa sebanyak 100 merupakan pasien  dewasa  yaitu  pasien  dengan  umur  18-64  tahun.  Dari  16  kasus  dengan
pasien dewasa, distribusi pasien dapat dibedakan kembali menjadi 5 kelompok