75
disimpulkan bahwa hubungan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa adalah erat. Nilai signifikansi 0,000 0,05, sehingga dapat
disimpulkan terjadi hubungan yang signifikan antara perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel anova di atas diketahui linearity dengan nilai signifikansi 0,277. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan linear yang signifikan antara
perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa. Karena signifikansi 0,277 lebih besar dari 0,05.
Melalui uji deskriptif variabel perbendaharaan cerita diperoleh data sebagai berikut: N valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata
dengan harga mean 56,8000 Data perbendaharaan cerita pada sub variabel banyaknya buku yang dibaca,
didengar, dan dilihat dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 5 butir soal. Dari 65 siswa, 0 siswa 0 berpendapat sangat setuju dengan
perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, berjumlah 1 siswa 1 berpendapat setuju dengan perbendaharaan cerita dari
banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, yang berpendapat netral sejumlah 11 siswa 17 dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku
yang dibaca, didengar dan dilihat, 29 siswa 34 berpendapat tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan
dilihat. Serta siswa yang berpendapat sangat tidak setuju dengan perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat, adalah sejumlah 24
76
siswa 45. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita dari banyaknya buku yang dibaca, didengar dan dilihat dikategorikan
sangat tidak setuju. Data perbendaharaan cerita pada sub variabel Memahami Alur Cerita dapat
diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 1 butir soal . Dari 65 siswa, 18
siswa 28 berpendapat sangat setuju bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita berjumlah 23 siswa 35 berpendapat setuju bahwa
perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita yang berpendapat
netral sejumlah 21 siswa 32 bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk
memahami alur cerita, 1 siswa 2 tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahmi alur cerita yang berpendapat sangat tidak setuju
bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami alur cerita, 2 siswa 3. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita
digunakan untuk memahami alur cerita dikategorikan setuju.
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami tokoh-tokoh dapat
diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 4 butir soal. Dari 65 siswa, 33
siswa 50 sangat setuju berpendapat bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh berjumlah 24 siswa 36 berpendapat setuju
bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh yang berpendapat netral sejumlah 8 siswa 12 bahwa perbendaharaan cerita
digunakan untuk memahami tokoh-tokoh, 0 siswa 0 tidak setuju bahwa
perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami tokoh-tokoh yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami
77
tokoh-tokoh, 1 siswa 2. Maka dapat disimpulkan bahwa memahami tokoh- tokoh masuk dalam kategori sangat setuju.
Data perbendaharaan cerita pada sub variabel memahami isi cerita dapat
diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 10 butir soal. Dari 65 siswa, 13
siswa 20 sangat setuju berpendapat bahwa, perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita berjumlah 37 siswa 57 berpendapat setuju bahwa
perbendaharaan cerita digunakan untuk memahami isi cerita yang berpendapat
netral sejumlah 14 siswa 22 bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk
memahami isi cerita, 0 siswa 0 tidak setuju bahwa perbendaharaan cerita digunakan untuk memahmi isi cerita yang berpendapat sangat tidak setuju
digunakan untuk memahami isi cerita, 1 siswa 1. Maka dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita yang digunakan untuk memahami isi cerita termasuk
dalam kategori setuju. Melalui uji deskripsi variabel karakter kejujuran siswa sebagai berikut: N
valid 65 siswa dan tidak ada data yang hilang diketahui bahwa rata-rata dengan harga mean 34,5846.
Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel kebiasaan baik dalam hidup
seseorang dapat diketahui bahwa N valid adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal.
Dari 65 siswa, 35 siswa 54 sangat setuju berpendapat bahwa, karakter kejujuran siswa diguanakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang
berjumlah 23 siswa 35 berpendapat setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang yang berpendapat netral
sejumlah 5 siswa 8 bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk
kebiasaan baik dalam hidup seseorang, 1 siswa 1 tidak setuju bahwa karakter PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan baik dalam hidup seseorang yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk
kebiasaan baik dalam hidup seseorang, 1 siswa 1. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk kebiasaan
baik dalam hidup seseorang dikategorikan sangat setuju.
Data karakter kejujuran siswa pada sub variabel perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dapat diketahui bahwa N valid
adalah 65 dengan jumlah 9 butir soal. Dari 65 siswa, 1 siswa 2 sangat setuju
berpendapat bahwa, karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya berjumlah 23 siswa
35 berpendapat setuju bahwa karekter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya yang
berpendapat netral sejumlah 36 siswa 55 bahwa karakter kejujuran siswa
digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya, 4 siswa 6 tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya
yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya, 1
siswa 2. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakter kejujuran siswa digunakan untuk perkataan dan perbuatan yang sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya dikategorikan netral. Melalui uji korelasi nonparametrik dapat dilihat bahwa terdapat korelasi
antara perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa sebesar 0,000 dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
nilai signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perbendaharaan cerita dan karakter kejujuran siswa.
C. Relevansi Perbendahraan Cerita dengan Pendidikan Agama Katolik