Perbendaharaan Cerita Hubungan perbendaharaan cerita dengan karakter kejujuran siswa dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV-VI di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

18 Gereja. Orang tua adalah orang yang pertama dan utama memberi pendidikan bagi anak-anaknya, termasuk menentukan sekolah bagi anak-anak mereka. Sekolah Katolik menjadi pewarta kabar baik bagi sekolah-sekolah yang benar-benar bersifat Katolik. Berdasarkan dua fungsi yang terdapat di atas yaitu dari Negara dan Gereja maka dapat dikatakan bahwa agama diselenggarakan sesuai dengan agama masing-masing agar para siswa mampu memahani dan mengamalkan nilai-nilai keagamaannya. Selain itu sekolah-sekolah juga menjadi sarana yang baik bagi pendidikan siswa, dibantu dengan pendidikan yang sudah didapat dari dalam keluarga.

B. Perbendaharaan Cerita

1. Pengertian Cerita Muhammad Nur Mustakhim 2005:12 mengemukakan cerita adalah gambaran tentang kejadian suatu tempat, kehidupan binatang sebagai perlambang kehidupan manusia, kehidupan manusia dalam masyarakat, dan cerita tentang mite yang hidup dalam masyarakat kapan dan dimana cerita itu terjadi. Menurut Kieran 2009:3 cerita merupakan salah satu alat kognisi paling ampuh yang dimiliki oleh para siswa, yang tersedia untuk keterlibatan imajinatif dengan ilmu pengetahuan. Cerita membentuk pemahaman emosional kita terhadap isi. Cerita dapat membentuk isi dunia nyata dan juga materi fiksional. Pembentukan cerita dunia nyata inilah yang menjanjikan nilai paling besar dari pengajaran. 19 Cerita adalah kisahan nyata atau rekaan beragam prosa atau puisi, yang tujuannya menghibur atau memberi informasi kepada pendengar atau pembacanya Panuti Sudjiman, 1992:103. Berdasarkan beberapa pendapat tentang cerita dapat disimpulkan, bahwa cerita adalah sebuah sarana yang dikemas semenarik mungkin agar siswa mampu memahami isi cerita. Selain itu cerita juga menggambarkan kejadian suatu tempat, kehidupan, dan lain-lain. Cerita tidak hanya disampaikan secara tertulis tetapi melalui lisan yang biasanya dilakukan oleh para guru di sekolah guna membantu siswa memahami isi dari cerita yang ada. Kekayaan yang diperoleh ketika anak membaca, menyimak dan memahami peristiwa yang terjadi yang menggambarkan berbagai macam makna yang tersirat maupun tersurat dalam cerita seperti karakter tokoh, alur dan isi cerita. 2. Jenis-Jenis Cerita ThariiWahyu.http:brainly.co.idtugas276033525.05.2015.Wib:17.30 menyampaikan bahwa terdapat empat jenis cerita, yakni fabel, legenda, sage dan mitemitos.  Fabel Cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang perilakunya menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, 20 maksudnya khayalan belaka fantasi. Kadang fabel memasukan karakter minoritas berupa manusia. Contoh judul-judul cerita fabel kelinci dan kura-kura.  Legenda Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya digabungkan dengan tokoh sejarah, telah dibumbuhi dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya. Contohnya : Candi Prambanan  Sage Cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage adalah : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji.  MiteMitos Cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa yang terjadi di dunia lain kayangan dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2005: 171-208 jenis-jenis cerita dibagi menjadi tiga yaitu: a. Cerita Tradisional  Mitos Salah satu jenis cerita lama yang sering dikaitkan dengan dewa-dewa atau kekuatan-kekuatan supranatural yang lain, yang melebihi batas-batas kemampuan manusia. Mitos juga sering dikaitkan dengan cerita tentang berbagai peristiwa dan kekuatan, asal-usul tempat, dan tingkah laku manusia. Misalnya : Sunan Lawu di puncak Gunung Lawu dan Ratu Pantai Selatan. 21  Legenda Cerita magis yang sering dikaitkan dengan tokoh, peristiwa, dan tempat- tempat yang nyata. Legenda juga sebagai cerita yang bersifat historis walau fakta, yang dianggap sebagai fakta itu kadar kesejarahannya masih sering dipertanyakan. Berbagai cerita yang diangkat menjadi legenda adalah tokoh dan peristiwa yang memang nyata, ada dan terjadi didalam sejarah. Misalnya: asal-usul terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, dan Kisah Jaka Tingkir.  Cerita Binatang fabel Salah satu bentuk cerita yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya konunikasi manusia, juga dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Misalnya : putri duyung, sang kodok dan pengeran angsa.  Dongeng Salah satu cerita rakyat yang mencakup beragam cakupan. Dongeng berasal dari berbagai kelompok etnis masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia baik yang berasal dari tradisi lisan maupun yang sejak semuala diciptakan secara tertulis. Misalnya : Bawang merah bawang putih, Timun mas, dan cinderela.  Cerita Wayang Warisan budaya nenek moyang yang telah bereksistensi sejak zaman prasejarah. Wayang yang telah melewati berbagai peristiwa sejarah, dari generasi ke generasi, menunjukan bahwa budaya perwayangan telah melekat dan menjadi bagian hidup bangsa Indonesia, khususnya Jawa.Usia yang demikian panjang dan 22 kenyataan bahwa hingga dewasa ini masih banyak orang yang menggemarinya menunjukan betapa tinggi nilai dan berartinya wayang bagi kehidupan masyarakat. Misalnya : Ramayana dan Mahabrata b. Cerita Fiksi  Cerpen dan Novel Cerpen dan novel memilik persamaan dan perbedaan. Persamaan keduanya yang utama adalah bahwa mereka sama-sama dibangun oleh unsur intristik yang sama seperti unsur penokohan, alur, tema, sudaut pandang, dan moral. Sedangkan perbedaan keduanya adalah cerpen tidak mungkin berbicara sepanjang lebar tentang bebagai peristiwa, tokoh, dan latar karena dibatasi oleh jumlah halaman, bercerita mengenai hal-hal yang penting tidak sampai detil, dan sedikit melibatkan tokoh, tema, dan latar. Sedangkan novel ceritanya lebih panjang, menghadirkan banyak tokoh, mampu memberikan sebuah gambaran yang lebih utuh tentang kehidupan.  Fiksi Realistik Cerita yang berkisah tentang isu-isu pengalaman kehidupan anak secara nyata, berkisah tentang realitas kehidupan. Berhadapan dengan cerita fiksi realistik pada hakikatnya berhadapan dengan sebuah kehidupan nyata sehingga melaluinya anak dapat memaknai dan mengambilnya sebagi filter bagi kehidupannya sendiri. Misalnya : pengalaman beada dalam situasi tertentu yang mirip, bertemu dan berinteraksi dengan berbagai macam karakter orang. 23  Fiksi Fantasi Cerita yang dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai suatu cerita dapat diterima oleh pembaca. Cerita fantasi juga menampilkan tokoh, alur, latar, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut seluruh maupun sebagian cerita. Misalnya: mengisahkan Putri, Merpati Putih, Bulan dan Bintang.  Fiksi Historis Sebuah cerita yang mengambil bahan dari suatu preode yang lebih awal dengan penekanan pada peristiwa-peristiwa yang luar biasa atau gambaran- gambaran yang bersifat historis, atau sekedar fambaran tentang kehidupan masa lalu. Misalnya : Buku cerita para wali. Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus dll. c. Cerita Nonfiksi  Buku informasi Buku bacaan yang mengkaji berbagai hal yang berkaitan dengan fakta. Dengan membaca buku informasi berarti anak dapat memperoleh berbagai macam informasi mengenai berbagai fakta yang dihadirkan dalam bacaan yang bersangkutan. Misalnya: Sains dan Lingkungan Hidup.  Biografi Salah satu bacaan yang banyak digemari oleh pembaca anak. Dengan membaca riwayat hidup seseorang, apalagi tokoh kalibar dunia,walaupun belum pernah bertemu secara fisikpun seolah-olah telah mengenalnya. Dengan membaca riwayat hidup seorang tokoh, kita mengetahui banyak hal tentang dirinya misalnya sikap, sifat, tempat lahirnya, keluarganya,perilakunya, dan prestasinya. Dengan 24 membaca biografi, anak akan memperoleh pengetahuan, pengalaman hidup, dan keteladanan. Hardjana HP 2006:32-33 menyampaikan pendapat Mario Van Horne bahwa jenis-jenis cerita dapat dikelompokan sebagai berikut :  Fantasi atau Karangan khayal Di dalam kelompok ini termasuk dongeng, fabel, legenda dan mitos. Dalam cerita ini semuanya benar-benar dongeng khayal yang tidak berdasar kenyataan.  Realistic fiction Fiksi atau cerita khayal tetapi mengandung unsur kenyataan, hampir mirip science ficton, misalnya Flasch Gordon.  Biografi atau riwayat hidup Banyak orang-orang terkenal yang dibuat menjadi cerita untuk diperkenalkan kepada anak-anak, dengan bahasa sederhana dan isinya gamblang sebagaimana adanya, mudah dimengerti, sebagai suri tauladan.  Folk tales atau cerita rakyat Hampir setiap suku bangsa memiliki cerita rakyat yang hidup di masyarakat kita, seperti Joko Kendil, Panji Laras, dan lainnya.  Religius atau cerita-cerita agama Banyak cerita tentang nabi, orang-orang suci, atau ajaran keagamaan yang digubah dalam bentuk cerita yang menarik, motivasinya untuk membentuk anak berbudi luhur. Dari berbagai pendapat tentang macam-macam jenis cerita diatas memiliki keunikannya sendiri-sendiri, ada yang melihat cerita melalui jenis-jenisnya secara umum, tetapi ada juga yang melihat berdasarkan pengelompokannya sehingga 25 lebih diperjelas. Penulis menyadari bahwa jenis-jenis cerita mengalami perkembangan dari cerita lama dan berkembang menjadi cerita baru yang menawarkan cerita sesuai dengan situasi kehidupan dan perkembangan zaman. 3. Manfaat Membaca Sebuah Cerita Tadkiroatun Musfiroh 2005: 95-115, mengemukakan manfaat sebuah cerita yang dipandang dari berbagai aspek sebagai berikut : a. Membantu Pembentukan Pribadi dan Moral Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku anak. Anak yang sudah terbiasa menyimak cerita, dalam jiwa mereka akan tumbuh pribadi yang hangat serta memiliki kecerdasan interpersonal. Selain itu cerita juga dapat mendorong perkembangan moral mereka. Sebuah cerita biasanya mengandung contoh perilaku buruk maupun contoh perilaku baik. Contoh perilaku buruk dimaksudkan agar dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku baik dimaksudkan agar dapat ditiru untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyalurkan Kebutuhan Imajinasi Anak membutuhkan penyaluran imajinasi tentang berbagai hal yang selalu muncul dalam pikiran mereka. Pada saat menyimak cerita, imajinasi mereka mulai dirangsang. Mereka membayangkan apa yang terjadi dan tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. Imajinasi yang dibangun anak saat menyimak cerita memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan mereka menyelesaikan masalah secara kreatif. 26 c. Memacu Kemampuan Verbal Selama menyimak cerita, anak dapat belajar bagaimana bunyi-bunyi yang bermakna diujarkan dengan benar, bagaimana kata-kata itu disusun secara logis dan mudah dipahami. Cerita dapat juga mendorong anak untuk senang bercerita atau berbicara. Mereka dapat berlatih berdialog, berdiskusi antar teman untuk menuangkan kembali gagasan yang disimaknya. d. Merangsang Minat Baca Memperdengarkan cerita dapat menjadi contoh yang efektif untuk menstimulus anak untuk gemar membaca. Seorang anak biasanya suka meniru- niru perilaku orang dewasa. Dari kegiatan bercerita, anak secara tidak langsung memperoleh contoh orang yang gemar dan pintar membaca dari apa yang dilihatnya. e. Membuka Cakrawala Pengetahuan Manfaat cerita sebagai pengembang cakrawala pengetahuan tampak pada cerita-cerita yang memiliki karakteristik budaya, seperti mengenal nama-nama tempat cerita, bahasa-bahasa yang digunakan dalam cerita atau ungkapan- ungkapan yang digunakan dalam cerita tersebut. Hal itu tentu akan menambah pengetahuan mereka tentang hal yang belum pernah mereka ketahui. Berdasarkan uraian yang ada cerita memiliki berbagai manfaat yang baik bagi siswa, dari pembentukan pribadi hingga pengetahuan mereka akan berkembang. Anak yang sudah terbiasa menyimak cerita, dalam jiwa mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang hangat, serta memiliki kecerdasan interpersonal. Pada saat menyimak cerita, imajinasi merekapun mulai dirangsang. Mereka membayangkan apa yang terjadi dan tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. 27 Cerita dapat juga mendorong anak untuk senang bercerita atau berbicara. Mereka dapat berlatih berdialog, berdiskusi antar teman untuk menuangkan kembali gagasan yang disimaknya. Efektif untuk menstimulus anak untuk gemar membaca. Seperti mengenal nama-nama tempat cerita, bahasa-bahasa yang digunakan dalam cerita atau ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam cerita tersebut. Hal itu tentu akan menambah pengetahuan mereka. 4. Pengertian Perbendaharaan Cerita Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perbedaharaan merupakan kata benda yaitu kekayaan. Sedangkan cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan secara tertulis dan lisan yang berasal dari kejadian tidak nyata atau nyata Hanna, 2011: 14. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perbendaharaan cerita adalah kekayaan mengenai rangkaian peristiwa baik itu secara tertulis maupun secara lisan yang berasal dari dua kejadian yaitu tidak nyata atau nyata. Kekayaan cerita dapat diperoleh dengan membaca dan memahami isi cerita. Memahami isi cerita bisa dilihat dari tokoh dan alur yang ada di dalam cerita. Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita Sudjiman,1991:16. Selain tokoh cerita juga alurperistiwa yang mempermudah anak untuk memahami isi cerita. Alur adalah pengaturan urutan peristiwa pembentukan cerita. Peristiwa yang dialami tokoh cerita dapat tersusun urutan waktu terjadinya. Tidak berarti bahwa semua kejadian di dalam hidup tokoh ditampilkan secara beraturan, lengkap sejak kelahiran si tokoh. Peristiwa yang ditampilkan, dipilih dengan memperhatikan 28 kepentingannya di dalam membangun cerita Sudjiman,1991:29-3. Dengan menguasai tokoh dan alur cerita anak dapat berimajenasi dan menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh cerita, bahkan menerapkan isi bacaan yang didapatnya ke dalam kehidupan sehari-hari.

C. Karakter Kejujuran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 2 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 0 16

Makna cerita dalam pendidikan Agama Katolik di sekolah.

1 13 100

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui pola naratif eksperiensial dalam Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SMP Kanisius Gayam, Yogyakarta.

21 135 136

Pengaruh kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik terhadap minat belajar siswa kelas VI dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD Sang Timur, SD Joannes Bosco, dan SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 36 205

Deskripsi pendampingan orang tua dalam belajar pendidikan agama Katolik siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.

0 0 155

Partisipasi orang tua dalam pendidikan Agama Katolik siswa-siswi kelas V SD Kanisius Wates Kulon Progo - USD Repository

0 0 111

Deskripsi pendampingan orang tua dalam belajar pendidikan agama Katolik siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 153

Peranan motivasi belajar terhadap kegiatan belajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) siswa kelas IV di SD Kanisius Temanggung tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 2 108

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM OPERASI HITUNG CAMPURAN MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA

0 0 200