Pembuatan M edia Audio-V isual

Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Model dan Per angkat Pembelajar an 58 banyaknya, dan yang satu sebagai yang diwawancarai. Jika wawancara dlakukan di luar studio, maka diperlukan peralatan untuk merekam. d. Format Diskusi: merupakan bentuk pembicaraan yang khusus dimana masing-masing pembicara mempertahankan pernyataannya tentang suatu masalah rasional dalam suatu tempat, waktu, dan bentuk tertentu. Agar dapat dibedakan antara format wawancara dan format diskusi. Perangkat keras yang biasa digunakan untuk merekam audio adalah tape recorder . Pada saat ini proses merekam audio banyak dilakukan dengan bantuan komputer. Dengan bantuan komputer proses editing dapat dilakukan lebih mudah.

C. Pembuatan M edia Audio-V isual

Pembuatan media audio-visual pada umumnya sama dalam perencanaannya, yang berbeda adalah teknik-teknik yang dilakukan selama produksi. Misalnya saja untuk pembuatan slide – suara, seperti pada pembuatan media audio sebelum memproduksi diperlukan penyusunan naskah. Perbedaan dengan pembuatan media audio adalah pesan yang disampaikan selain melalui indera pendengaran juga indera penglihatan. Dengan demikian tidak perlu lagi diberikan narasinya, tetapi naskahnya terdiri dari naskah audio dan naskah visual. Langkah-langkah dalam pembuatan slide suara adalah sebagai berikut : a. Penyusunan ide. Ide yang akan dituangkan ke dalam slide harus diolah sehingga mudah dicerna secara visual. Cara penyajiannya dapat dengan urutan kronologis, flash back , membandingkan, menguraikan dari keseluruhan menjadi bagian-bagiannya atau sebaliknya. b. Visualisasi ide. Merupakan terjemahan ide dalam bentuk gambar. Dalam hal ini dapat disajikan bentuk aslinya non dramatis, atau dramatis di mana objek tersebut mampu menyajikan ilusi arti tersendiri. c. Penyusunan naskah kasar. Dapat secara kronologis disusun secara berutan mulai dari awal akhir program. Atau babak demi babak dimana setiap babak sequence terdiri dari beberapa adegan scene , dan setiap adegan memerlukan satu atau lebih satu pemotretan shoot . Dengan demikian dapat diketahui jumlah pemotretan dalam satu progam. d. Penyusunan narasi untuk ide visual. Narasi merupakan kalimat untuk mendukung penampilan slide. Beberapa hal yang perlu diperhatikan Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Model dan Per angkat Pembelajar an 59 dalam menyusun narasi adalah: jangan terlalu panjang pendek, gunakan kat-kata yang mudah dimengerti, kata-kata kalimatnya jangan diulang-ulang, kalimat ditujukan kepada pendengar. Perlu pula diingat bahwa narasi bukan sekedar kometar slide, tetapi merupakan penjelasan slide. e. Pengerjaan kelengkapan grafis. Perlu diperhatikan untuk memberi pengarahan kepada juru potret tentang obyek yang diperlu diambil. f. Pemilihan musik untuk ilustrasi. Fungsi musik dalam progam slide suara agak berbeda dengan progam audio. Di sini musik biasanya dipakai pada awal dan akhir progam, sedang di tengah digunakan sebagai selingan atau untuk mengiringi gambar grafis yang disajikan tanpa narasi. Efek suara FX yang digunakan pada progam audio tidak begitu banyak digunakan. g. Penuangan naskah kasar draft ke dalam blanko naskah. Naskah kasar yang telah selesai dibuat, disusun dalam format naskah slide. Hasil pemotretan ditandai dengan beberapa istilah, yaitu: life berasal dari objek sesungguhnya, caption berasal dari tulisan yang dibuat pada kertas karton, grafis berasal dari gambar yang dibuat dengan tangan atau komputer.

D. Pembuatan M ultimedia