Analisis Hasil Respon M ahasisw a Analisis Tes Hasil Belajar M ahasisw a

Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 190 X kb = rat a-rat a kelom pok baw ah yang m enjaw ab benar Dengan koefisien daya pem beda sebagai berikut : 1 nilai D = 0,00 – 0,20 but ir soal jelek 2 nilai D = 0,21 – 0,40 but ir soal sedang at au cukup 3 nilai D = 0,41 – 0,70 but ir soal baik 4 nilai D = 0,71 – 1,00 but ir soal baik sekali Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Aktivitas M ahasisw a Pengam at an akt ivit as yang dilakukan ant ara lain: 1. Pengam at an akt ivit as ket ram pilan kinerja Krit eria penilaian kinerja yang dim aksud adalah ket ram pilan m ahasisw a dalam m enyelesaikan t ugas yang t elah diberikan sesuai dengan langkah kerja yang t elah diajarkan sebelum nya. 2. Pengam at an akt ivit as ket ram pilan kooperat if m ahasisw a. Krit eria ket ram pilan kooperat if yang diam ati adalah: m enghargai pendapat orang lain, m engam bil giliran dan berbagi t ugas, m engundang orang lain unt uk berbicara, m endengarkan secara akt if, bert anya, t idak ber ada dalam t ugas, m em eriksa ket epat an.

2. Analisis Hasil Respon M ahasisw a

Dat a hasil respon m ahasisw a t erhadap proses pem belajaran dianalisis dengan m enggunakan persent ase yait u banyaknya pem ilih dibagi dengan jumlah pem ilih keseluruhan dikali 100.

3. Analisis Tes Hasil Belajar M ahasisw a

Dat a hasil t es belajar m ahasisw a dianalisis dengan m enggunakan krit eria, hasil belajar m ahasisw a dit ent ukan t unt as at au t idak jika seorang m ahasisw a m encapai ket unt asan hasil belajar 75. Dan suat u kelas dikat akan t unt as jika di dalam kelas t elah m encapai 85 m ahasisw a yang t elah dikat akan t unt as belajar. HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 m engacu pada rencana pelaksanaan pem belajaran. M odel pem belajaran yang digunakan pada pert em uan pert am a adalah m odel pem belajaran langsung, sedangkan pada pert em uan kedua digunakan m odel pem belajaran kooperat if. Perm asalahan at au kendala yang m uncul pada siklus I: 1. M ahasisw a belum t erbiasa dit unt ut unt uk berfikir ilmiah m enelaah dan m em ecahkan perm asalahan yang t erdapat dalam LKM . 2. Dalam diskusi bersam a, m ahasisw a belum t erbiasa unt uk mengungkapkan pendapat nya secara individu. 3. Suara penelit i relatif kurang t erdengar jelas. 2 Siklus 2 Pada siklus kedua ini, pem belajaran diram u sedikit berbeda daripada siklus pert am a. Hal ini didasarkan pada hasil pengam at an pada siklus pert am a. Siklus kedua juga dilakukan dalam dua kali pert em uan. Pada pert em uan pert am a digunakan m odel pem belajaran langsung dan pert em uan kedua m enggunakan m odel pem belajaran kooperat if. Dalam pelaksanaan siklus II, relat if t idak m uncul kendala-kendala yang cukup berart i. Sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih efekt if dan efisien. Kondisi ini lebih disebabkan karena m ahasisw a lebih siap dan t er kondisikan unt uk m enerim a m at eri. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 191 Selain it u, m ahasisw a juga t idak lagi canggung at au lebih berani unt uk menyam paikan pendapat m ereka. Kem ajuan yang t elah dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut : 1. M ahasisw a t elah m am pu m engem bangkan cara berfikir ilm iah m ereka sendiri dan m engkonst ruk pem aham an m ereka sendiri. 2. M ahasisw a t elah m am pu m enyat akan pendapat nya secara individu dalam diskusi bersam a. Suasana diskusi bersam a m enjadi lebih merat a dan t idak didom inasi oleh kelom pok t ert ent u. 3 Siklus 3 Pada siklus ket iga digunakan m odel pem belajaran kooperat if. Dalam hal ini m ahasisw a berdiskusi bersam a dalam m em ecahkan m asalah m engerjakan LKM . Beberapa kem ajuan yang dicapai dalam siklus t erakhir ini ant ara lain: 1. Part isipasi m ahasisw a dalam proses pem belajaran semakin t inggi. 2. M ahasisw a t elah m am pu m engem bangkan cara m ereka sendiri sew akt u m engerjakan m asalah kont ekst ual, sekaligus m enjelaskannya kepada m ahasisw a lain. 3. M ahasisw a dapat mem prediksi t erhadap beberapa hal yang kem ungkinan t erjadi dalam pemecahan set iap kasus dengan m em andang perm asalahan dari sudut yang berbeda. Aktivitas M ahasisw a 1 Aktivitas Kinerja M ahasisw a Diagram 1 menunjukkan rat a-rat a penilaian kinerja m ahasisw a unt uk lem bar kerja m ahasisw a 1 dan 2 t erut am a pada bagian m erum uskan fungsi. M elalui diagram t ersebut dapat diket ahui bahw a secara keseluruhan t erjadi peningkat an ant ara nilai kinerja m ahasisw a pada LKM 1 dan 2. Diagram 1 Rata-Rata Penilaian Ketrampilan Kinerja M erumuskan Fungsi 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 1 2 3 4 Aspek yang dinilai siklus 1 siklus 2 skor max Sum ber: Hasil penilaian ket ram pilan kinerja dan dat a diolah Ket erangan: 1 = m enganalisis m asalah 2 = penggunaan rum us 3 = sist em at ika perhit ungan 4 = t ot al skor bagian 1 Sedangkan rat a-rat a penilaian kinerja m ahasisw a untuk lem bar kerja m ahasisw a 1 dan 2 t erut am a pada bagian m enggam bar kurva dit unjukkan pada diagram 2. M elalui diagram t ersebut dapat diket ahui bahw a secara keseluruhan t erjadi peningkat an nilai Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 192 kinerja m ahasisw a dalam hal kem am puan m enggam bar kurva. Diagram 2 juga m enyajikan perkem bangan nilai t ot al nilai bagian 1 dan 2 dalam LKM yang dit unjukkan pada poin 4. Tam pak bahw a t erjadi peningkat an kinerja m ahasisw a baik dalam merum uskan fungsi dan m enggam bar kurva. Diagram 2 Rata-Rata Penilaian Ketrampilan Kinerja M enggambar Kurva 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 1 2 3 4 Aspek yang Dinilai Siklus 1 Siklus 2 skor max Sum ber: Hasil penilaian ket ram pilan kinerja dan dat a diolah Ket erangan: 1 = sist em at ika menggam bar 2 = Ket epat an gam bar 3 = t ot al skor bagian 2 4 = t ot al skor 2 Ketrampilan Kooperatif M ahasisw a Pengam at an aktivit as kooperat if m ahasisw a diset iap siklusnya dilakukan pada kelom pok yang berbeda-beda. Pada siklus 1 dan 2 pengam at an ket ram pilan kooperat if dilakukan pada 5 kelom pok yang t elah dit ent ukan secara acak. Sedangkan pada siklus 3 pengam at an dilakukan pada 7 kelom pok. Hasil pengam at an t ersebut dapat dilihat pada diagram 3. Berdasarkan diagram 3 t ersebut , secara keseluruhan ket ram pilan kooperat if t erendah dan cenderung menurun di set iap siklusnya adalah ket ram pilan t idak berada dalam t ugas yait u dengan rat a-rat a. Tidak berada dalam t ugas berart i anggot a kelom pok t ersebut hanya diam at au t idak m elaksanakan akt ivitas. Rendahnya persent ase t ersebut m enunjukkan t ingginya akt ivit as m ahasisw a, sehingga diskusi t am pak lebih hidup dan akt if. Senada dengan rendahnya ket ram pilan t idak berada dalam t ugas, ket ram pilan m engam bil giliran dan berbagi t ugas m erupakan ket ram pilan dengan rat a-rat a t ert inggi diset iap siklusnya. Keadaan ini m enunjukkan bahwa sebagian besar m ahasisw a t elah berani unt uk m enyat akan pendapat nya dan saling bekerja sam a m elalui pem bagian t ugas. Sehingga proses diskusi diset iap kelom pok t idak hanya didom inasi oleh anggot a kelom pok t ert ent u saja. Ket ram pilan kooperat if lain yang cenderung m eningkat di set iap siklusnya adalah kem am puan m enghargai pendapat orang lain, m endengar secara akt if dan kem am puan bert anya. Ket iga ket ram pilan ini t elah m enjadikan proses diskusi m enjadi lebih dinam is. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 193 Diagram 3 Perkembangan Rata-Rata Ketrampilan Kooperatif M ahasisw a 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 1 2 3 4 5 6 7 siklus1 siklus 2 siklus 3 Sum ber: Hasil pengam at an kooperat if dan dat a diolah Ket erangan: 1 = m enghargai pendapat orang lain 2 = m engam bil giliran dan berbagi t ugas 3 = m engundang orang lain unt uk berbicara 4 = m endengarkan secara akt if 5 = bert anya 6 = t idak berada dalam t ugas 7 = m em eriksa ket epat an Sedangkan ket ram pilan m engundang orang lain unt uk berbicara m enurun di set iap siklusnya. M enurunnya ket ram pilan ini m engindikasikan bahw a set iap m ahasisw a t elah berani unt uk m engem ukakan pendapat nya t anpa harus dim int a oleh t em an diskusinya. Sedangkan ket ram pilan mem eriksa ket epat an cenderung st abil di set iap siklusnya yang berart i hasil diskusi dan laporan kerja t et ap t erfokus dan kom prehensif. 3 Respon M ahasisw a Terhadap Pembelajaran Diagram 4 menunjukkan bahw a m ahasisw a m enganggap proses belajar m engajar pada m at eri perm int aan dan penaw aran dengan m enggunakan pendekat an kont ekst ual bukan hal yang baru. Hal ini t erbukt i dengan sekit ar 39,30 m engat akan ya, sedangkan sisanya 60,70 m enjaw ab t idak. Hal ini dikarenakan m odel pem belajaran kooperat if dan m odel pem belajaran langsung t elah m ereka dapat kan sebelum nya. Kendat ipun dem ikian sekit ar 72,64 m ahasisw a m enyat akan bahw a cara m engajar dosen t ergolong baru. Sisanya sebesar 27,36 m engat akan t idak. M erujuk pada hasil w aw ancara dengan beberapa m ahasisw a diperoleh dat a, bahw a proses belajar m engajar dan cara dosen m engajar cenderung baru karena sejauh ini m ereka m em pelajari ilm u ekonom i secara t eorit ik dan guru cenderung m enggunakan m et ode ceram ah dalam m enyam paikan m at eri. Sejauh ini m ereka m enganggap ilm u ekonom i sebagai ilm u yang t eorit ik dan abst rak. Sehingga dalam proses belajar m engajar sering t im bul kebosanan. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 194 Diagram 4 Rata-Rata Respon M ahasisw a Terhadap Proses Pembelajaran Kontekstual 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Item Pertanyaan Ya Tidak Sum ber: Hasil angket respon dan dat a diolah Ket erangan: 1. Apakah proses belajar m engajar t erm asuk baru? 2. Apakah cara m engajar dosen t erm asuk baru? 3. Apakah perasaan Anda senang selam a pem belajaran? 4. Apakah suasana kelas m enyenangkan? 5. Apakah alokasi w akt u yang diberikan cukup? 6. Apakah bahasa yang digunakan dalam LKM m udah dipaham i? 7. Apakah m at eri permint aan yang diajarkan dirasa bermanfaat dalam kehidupan? 8. Apakah dengan pem belajaran langsung Anda lebih m udah m em aham i m at eri kuliah? 9. Apakah pem belajaran ini m em buat Anda m em ahami kait an perm int aan dengan kehidupan sehari-hari? 10. Apakah dalam pem belajaran ini Anda m endapat kan banyak hal yang baru? M enurut m ereka dengan dit erapkannya pendekat an kont ekst ual oleh dosen m enjadikan ilm u ekonomi sebagai ilm u yang nyat a at au riil dan t erkesan prakt is t idak t eorit ik. Selain it u cara m engajar dosen juga m em berikan w arna t ersendiri dalam pem belajaran ekonomi. Perasaan m ahasisw a selam a m engikut i perkuliahan dan suasana kelas pun m enjadi m enyenangkan. Pernyat aan ini didukung oleh sekit ar 94,53 m ahasisw a m enyat akan bahw a m ereka m erasa senang selam a m engikut i perkuliahan dan 84,08 m enyat akan suasana kelas menyenangkan. Hal ini m enunjukkan bahw a penerapan Cont ext ual Teaching and Learning CTL m am pu m encipt akan iklim yang kondusif unt uk pem belajaran, khususnya pada mat a kuliah pengant ar ilm u ekonom i yang sejauh ini dikenal oleh beberapa m ahasisw a sebagai m at a kuliah yang relat if sulit unt uk dipaham i. Sisanya, sekit ar 5,47 m enyat akan bahw a perasaan m ereka t idak senang dalam m engikut i perkuliahan dan 15,92 m enyat akan suasana kelas kurang m enyenangkan. Berdasarkan hasil w aw ancara, beberapa m ahasisw a m enyat akan bahw a suasana kelas m enjadi kurang m enyenangkan diant aranya disebabkan oleh fakt or jum lah m ahasisw a yang t erlalu banyak, yait u 67 m ahasisw a. Kondisi ini diperparah dengan sem pit nya ruang perkuliahan. Kendat ipun dem ikian, dalam aspek alokasi w akt u yang diberikan dosen, sekit ar 82,59 m ahasisw a m enyat akan bahw a alokasi wakt u yang diberikan cukup unt uk m enyelesaikan set iap m at eri. Sisanya 17,41 m enyat akan bahw a w akt u yang dialokasikan Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 195 kurang m em adai. Cukupnya w akt u yang t elah dialokasikan ini juga didukung oleh penggunaan bahasa dalam LKM yang m udah dipaham i. Sebanyak 81,09 m ahasisw a m enyat akan LKM yang disusun oleh dosen dengan menggunakan pendekat an kont ekst ual lebih m udah dipahami. Nam un t erlepas dari beberapa respon yang m uncul, kem ajuan yang t erpent ing dalam penerapan pendekat an kont ekst ual adalah 91,04 m ahasisw a m enyat akan bahw a m at eri pengant ar ilm u ekonom i yang diajarkan berm anfaat dalam kehidupan m ereka. Hal ini sesuai dengan salah sat u unsur kunci pem belajaran kont ekst ual yait u pem belajaran berm akna. Selain it u 91,04 m ahasisw a m enyat akan bahw a m elalui m odel-m odel pem belajaran yang t elah dit erapkan dalam penyam paian m at eri m em buat m ereka lebih m udah m em ahami m at eri yang diajarkan. Dan sebagian besar at au 89,55 m ahasisw a m enyat akan bahw a banyak hal-hal baru yang diperoleh dari pem belajaran ini. M eskipun 85,07 m ahasisw a m asih m enyat akan kesulit an unt uk m engait kan m at eri dengan fakt a- fakt a kont ekst ual yang ada di lingkungan sekit ar mereka. Kesulit an m ahasisw a dalam m engait kan m at eri lebih disebabkan karena kurang t erbiasanya m ahasisw a unt uk m engait kan m at eri yang dit erim a di kelas dengan lingkungan t em pat t inggalnya. 4 Hasil Belajar M ahasisw a Diagram 5 m enyajikan dat a t ent ang peningkat an t ingkat ket unt asan belajar klasikal dari 67,2 pada siklus I menjadi 77,6 pada siklus II, kem udian pada siklus III m enjadi 85,1 sert a m eningkat m enjadi 91 pada post t est . Diagram 5 Prosentase Ketuntasan Belajar M ahasisw a 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Pre Test Siklus I Siklus II Siklus III Post Test Tuntas Belum Tuntas Sum ber: Hasil t es belajar m ahasisw a dan dat a diolah Peningkat an ket unt asan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II disebabkan karena soal evaluasi siklus II disusun berdasarkan lem bar kerja m ahasisw a yang t elah didiskusikan bersam a ant ara dosen dan m ahasisw a. Sedangkan perbaikan ket unt asan kelas pada siklus III disebabkan oleh alokasi w akt u yang diberikan disesuaikan dengan t ingkat kerum it an soal. M engenai kenaikan ket unt asan klasikal dari siklus III ke post t est lebih disebabkan karena post t est diberikan pada hari lain set elah siklus III berakhir. Sehingga m em ungkinkan m ahasisw a unt uk m em pelajari hasil pem belajaran sebelum nya. Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 196 SIM PULAN Berdasarkan analisis dat a yang berasal dari pengam at an pengelolaan pem belajaran, akt ivit as m ahasisw a, respon m ahasiswa, dan hasil belajar m ahasisw a, m aka dapat disim pulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Penerapan Cont ext ual Teaching and Learning CTL dalam m at a kuliah pengant ar ilm u ekonom i, khususnya pada m at eri perm int aan dan penaw aran secara um um dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Beberapa kendala yang ada dapat diperbaiki pada put aran berikut nya. Disam ping it u pendekat an ini m am pu m eningkat kan akt ivit as m ahasisw a. 2. Hasil belajar pada m at eri perm int aan dan penaw aran m engalam i peningkat an yang cukup berart i dari 67,2 pada siklus I m enjadi 77,6 pada siklus II, kem udian pada siklus III m enjadi 85,1 sert a m eningkat m enjadi 91 pada post t est . 3. Respon m ahasisw a t erhadap penerapan Cont ext ual Teaching and Learning CTL dalam m at a kuliah pengant ar ilm u ekonom i t ergolong positif. SARAN Berdasarkan penelit ian yang dilakukan, m aka dapat dikem ukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Cont ext ual Teaching and Learning CTL perlu dit erapkan oleh Dosen sebagai bent uk pendekat an pem belajaran di bangku kuliah, sebab dalam paramet er akt ivit as m ahasiswa, hasil belajar, dan respon m ahasisw a pendekat an ini menunjukkan pengaruh yang posit if. 2. Beberapa perangkat dalam penelit ian ini kiranya dapat m enjadi salah sat u preferensi perangkat pem belajaran yang ada. Sehingga m emperm udah Dosen dalam mengelola pem belajaran dalam kelas. 3. Penelit ian yang dilakukan m asih dalam sat u m at eri dengan penggunaan st rat egi yang t erbat as. Oleh sebab it u, penelit i lain diharapkan dapat lebih variatif dalam m enerapkan st rat egi pem belajaran agar dapat m enunjukkan hal-hal pent ing yang tidak dapat dit unjukkan dalam penelit ian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunt o, Suharsim i. 2003. Prosedur Penelit ian Suat u Pendekat an Prakt ek. Jakart a: PT Rineka Cipt a Arrends,R.I. 1997. Classroom Inst ruct ion And M anagement . New York: M cGraw Hll. Inc Ibrahim , M uslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperat if. Surabaya: Universit y Press Johnson, Elaine B. 2002. Cont ext ual Teaching and Learning CTL, California: Corwin Press Inc Kem mis, S. M c. Taggart , R. 1988. The Act ion Research Planner. 3 rd ed. Vict oria: Deakin Universit y Nur, M uham m ad. 1978. Evaluasi Pengajaran. Surabaya: Universit as Negeri Surabaya Nur, M uham m ad. 2004. Guru yang Berhasil dan M odel Pengajaran Langsung. Surabaya: Pusat Sains dan M at em at ika Sekolah Unesa Nur, M uham m ad, dkk. 2004. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekat an Konst rukt ivis dalam Pengajaran . Surabaya: Pusat Sains dan M at em at ika Sekolah Unesa Nurhadi. 2002. Pendekat an Kont ekst ual Cont ext ual Teaching and Learning: Depart em en Pendidikan Nasional Purw ant o, Ngalim . 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 197 Silalahi, F. St efanus. 2002. Penerapan Pembelajaran Kooperat if Pada Pokok Bahasan Termodinamika di Kelas II SLTP Negeri 2 Surabaya . Surabaya: Tesis t idak dipublikasikan. Universit as Negeri Surabaya Sugiyono. 2003. M et ode Penelit ian Bisnis. Bandung: Alfabet a Surapranat a, Sum arna. 2004. Panduan Penulisan Tes Tert ulis Implement asi Kurikulum 2004. Bandung: Rem aja Rosdakarya Universit y of Washingt on College of Educat ion. 2001. Training for Indonesian Educat ion Team In Cont ext ual Teaching and Learning . Seat le, Washington, USA ___________. 2002. Pendekat an Kont ekst ual Cont ext ual Teaching and Learning CTL: Direkt orat Jendral Pendidikan Dasar dan M enengah ___________. 2003. Pembelajaran Tunt as M ast ery learning: Direkt orat Jendral Pendidikan Dasar dan M enengah Pendidikan dan Lat ihan Profesi Guru 2013 Penelit ian Tindakan Kelas 198 Contoh Artikel Ilmiah IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DAN PERANANNYA DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR Dhiah Fitrayati, Musdholifah dan Tony Seno Aji Artikel dimuat dalam Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol 6, No. 2 Mei 2011 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan di Propinsi Jawa Timur dan peranannya dalam penyerapan tenaga kerja selama tahun 2004-2007. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Propinsi Jawa Timur memiliki tiga sektor unggulan, yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pertanian. Dalam perkembangannya sektor listrik, gas dan air bersih sebagai sektor unggulan pertama mampu mendorong pertumbuhan sektor yang sama di tingkat nasional, memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tingkat Propinsi Jawa Timur, akan tetapi tidak memiliki keuntungan lokasional yang baik. Sedangkan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebagai sektor unggulan mampu mendorong pertumbuhan sektor yang sama di tingkat nasional, memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tingkat Propinsi dan memiliki keuntungan lokasional yang baik. Selanjutnya untuk sektor pertanian sebagai sektor unggulan ketiga justru menghambat pertumbuhan sektor yang sama di tingkat nasional, memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat di tingkat Propinsi, namun memiliki keuntungan lokasional yang baik. Sektor listrik, gas dan air bersih memiliki tingkat elastisitas penyerapan tenaga kerja -3,48, sektor perdagangan sebesar -9,67, sektor pertanian sebesar 5,61. Kata Kunci: sektor unggulan, penyerapan tenaga kerja

A. PENDAHULUAN