Buku Guru Kelas I SD
vi
agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hubungan antarumat beragama yang harmonis dalam masyarakat Indonesia yang plural demi
terwujudnya persatuan nasional. Dengan kata lain, Pendidikan Agama Katolik bertujuan membangun hidup beriman kristiani peserta didik. Membangun hidup
beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus yang memiliki keprihatinan tunggal terwujudnya Kerajaan Allah dalam hidup manusia. Kerajaan
Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan, yaitu situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan
dan kesatuan, kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.
B. Hakikat Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan pada peserta
didik untuk memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama
lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik berinteraksi
berkomunikasi, memahami, menggumuli dan menghayati iman. Dengan kemampuan berinteraksi antara pemahaman iman, pergumulan iman dan penghayatan iman itu
diharapkan iman peserta didik semakin diperteguh.
C. Tujuan Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi
dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan
hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan.
D. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik
Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.
Pendidikan Agama Katolik dan budi Pekerti
vii
Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah:
1. Pribadi peserta didik
Ruang lingkup ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam
berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus
yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
3. Gereja Ruang lingkup ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Masyarakat
Ruang lingkup ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai firmansabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.
E. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Dalam Pendidikan Agama Katolik, pendekatan pembelajaran lebih ditekankan pada pendekatan yang di dalamnya terkandung tiga proses, yaitu proses pemahaman,
pergumulan yang diteguhkan dalam terang Kitab Suciajaran Gereja, dan pembaharuan hidup yang terwujud dalam penghayatan iman sehari-hari.
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik Kelas 1
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya. 1.2 Membiasakan untuk mengawali dan
mengakhiri pelajaran dengan berdoa.