Analisis dan Deskripsi Data

data bagi peneliti untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan metode dalam hasil belajar siswa yang peneliti laksanakan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. Sebelum melaksanakan ujian, peneliti meminta siswa mengumpulkan kertas lembar kerja siswa.

C. Analisis dan Deskripsi Data

1. Analisis dan deskripsi hasil belajar siswa Dengan memberikan LKS sebagai acuan dalam penemuan terbimbing, sesuai dengan silabus siswa diharapkan mampu untuk melukiskan serta menentukan unsur-unsur lingkaran luar dan dalam segitiga. Untuk dapat menentukan tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dengan metode yang peneliti gunakan, peneliti akan memperhitungkan persentase ketuntasan hasil belajar serta menganalisis hasil belajar yang diperoleh siswa. Dalam pengolahan data yang peneliti peroleh selama proses analisis, peneliti mendapati beberapa kekurangan dalam penelitian. Selama proses belajar mengajar dengan menerapkan metode yang peneliti kemukakan dalam penelitian beberapa hari hingga tes hasil belajar, peneliti menemukan adanya beberapa data yang tidak lengkap sesuai dengan perencanaan peneliti. Hal ini mengakibatkan peneliti harus menghilangkan data yang peneliti peroleh dengan tidak diikutsertakan beberapa siswa sebagai sumber data, sehingga jumlah siswa yang menjadi sumber data bagi peneliti adalah sebanyak 20 siswa dari jumlah murid kelas VIII A 26 siswa. Sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah mengenai ketuntasan belajar siswa. Berikut adalah hasil penilaian yang diperoleh siswa dan beberapa contoh hasil kerja siswa yang peneliti deskripsikan: Tabel 4.2. Penilaian Siswa Identitas Siswa penarikan kesimpulan Eval1 Nilai penarikan kesimpulan Eval2 Nilai Nilai Tes Ket 1 2 3 1 2 3 Siswa 1 v v 80 v v 80 86 T Siswa 2 v 65 x x x 65 63 TT Siswa 3 v 65 75 73 T Siswa 4 v 93 v 85 77 T Siswa 5 v 55 v v 65 69 TT Siswa 6 v 85 75 71 T Siswa 7 v v v 93 v 95 95 T Siswa 8 v v 75 v v 85 69 TT Siswa 9 v 60 v v 70 73 T Siswa 10 v v 85 v 85 83 T Siswa 11 75 85 69 TT Siswa 12 v v 85 v 83 83 T Siswa 13 v 50 v v 40 69 TT Siswa 14 v v 85 v v v 85 94 T Siswa 15 v v v 85 v v 85 88 T Siswa 16 65 x v 85 66 TT Siswa 17 73 85 71 T Siswa 18 v v v 95 v v v 85 88 T Siswa 19 v v 75 v v 50 86 T Siswa 20 v v 93 v v 85 83 T Jumlah nilai 1537 1548 1557 Rata-rata nilai kelas 76,85 77,40 77,85 Ketuntasan belajar kelas 65,0 75,0 70,0 v = jawaban siswa mendekati sempurnasempurna = jawaban siswa masih belum benartidak tepat x = siswa tidak menjawab T = tuntas TT = tidak tuntas Dari tabel penilaian siswa, dapat dilihat bahwa nilai serta penarikan kesimpulan yang siswa kerjakan dalam lembar kerja siswa cukup memuaskan dengan rata-rata nilai kelas pada pertemuan pertama 76,85 dan pertemuan kedua 77,40. Dalam hasil lembar evaluasi 1 terdapat 14 dan dalam evaluasi 2 terdapat 15 siswa yang dapat menarik kesimpulan dengan sempurna atau mendekati sempurna. Dari nilai-nilai yang diperoleh siswa, tingkat keberhasilan penerapan metode yang peneliti gunakan akan ditentukan dari nilai tes akhir dengan menggunakan tabel penilaian Kartika Budi. Dalam tabel penilian siswa terlihat bahwa persentase ketuntasan yang dicapai siswa pada tahap post-test nilai ujian dengan ketetapan kriteria ketuntasan siswa 70, menunjukan angka ketuntasan kelas sebesar 70 dengan rata-rata kelas sebesar 77,85. Secara kualitatif berdasarkan pada kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Kartika Budi dalam jurnalnya 2001:53 nilai yang diperoleh siswa termasuk dalam kategori tinggi. Berikut adalah kriteria nilai dan tabel penilaian secara kualitatif: Tabel 4.3. Kriteria Penilaian Interval skor Nilai ≤ 44 4 45-54 5 55-64 6 = 1 siswa 65-74 7 = 9 siswa 75-84 8 = 4 siswa 85-94 9 = 5 siswa 95-100 10 = 1 siswa Tabel 4.4.Penilaian Hasil Belajar secara Kualitatif Jumlah siswa yang memperoleh nilai Kriteria ≥8 ≥7 ≥6 ≥5 ≥4 = 50 75 Sangat Tinggi 50 = 95 ≥ 75 = 100 ≥ 65 Tinggi 75 Cukup 65 ≥65 ... Rendah 65 ... Sangat Rendah Dari tabel penilaian secara kualitatif dapat dilihat bahwa tingkat keberhasilan hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mampu mencapai kategori ‘tinggi’. Hal ini sesuai dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa memenuhi KKM ≥ 70 yang dicapai pada tabel 4.2 sebesar 70. Dari analisis hasil belajar yang peneliti lakukan, penilaian siswa akan dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas siswa dengan nilai teratas, nilai menengah, dan nilai paling kecil. Setiap kelas diwakilkan secara acak oleh 3 siswa yang akan dideskripsikan oleh peneliti. Tabel 4.5. Sampel Analisis Hasil Belajar Identitas Siswa penarikan kesimpulan LKS1 penarikan kesimpulan LKS2 Nilai Tes 1 2 3 Nilai 1 2 3 Nilai Siswa 7 v v v 93 v 95 95 Siswa 14 v v 85 v v v 85 94 Siswa 15 v v v 85 v v 85 88 Siswa 4 v 93 v 85 77 Siswa 3 v 65 75 73 Siswa 9 v 60 v v 70 73 Siswa 13 v 50 v v 40 69 Siswa 16 65 x v 85 66 Siswa 2 v 65 x x x 65 63 Dari pengamatan tabel 4.5 dalam 3 kelaskelompok secara acak untuk menganalisis hasil belajar siswa, peneliti dapat melihat kemampuan siswa berdasarkan peringkat hasil nilai tes. Dari tabel sampel analisis yang peneliti kelompokkan ini, juga akan peneliti akan mendeskripsikan hasil belajar mengenai pemahaman siswa. Berikut adalah deskripsi hasil belajar pada tes akhir siswa: a. Siswa 7 Dari hasil belajar Siswa 7. Siswa dapat dikatakan mampu menyelesaikan soal dengan baik, karena mendapatkan nilai yang mendekati sempurna. Pada soal nomor 2, dengan kontruksi yang tepat siswa mampu melukiskan lingkaran dalam segitiga dengan baik dan hasil perhitungan yang dikerjakan siswa tidak mengalami kesulitan sehingga siswa memperoleh skor sempurna. Pada soal nomor 3 pun siswa sudah mampu memahami soal dan mengerjakan dengan perhitungan yang tepat. Pada hasil kerja siswa pada nomor 1, siswa masih kurang teliti dalam mengerjakan soal untuk menentukan selisih jari-jari lingkaran sehingga siswa tidak mendapat nilai yang sempurna. Dari hasil belajar siswa yang berupa tes uraian, dapat dikatakan siswa telah mampu memahami soal serta materi yang diberikan. Siswa mampu menerjemahkan soal menjadi sebuah gambar segitiga dan siswa mampu melukiskan serta menentukan unsur-unsur lingkaran sesuai dengan perintah soal. Selain itu dalam hasil lembar kerja siswa dan penarikan kesimpulan, siswa mampu mengerjakan dengan baik. b. Siswa 14 Dari hasil belajar Siswa 14. Peneliti melihat ketidakcermatan siswa dari pengerjaan soal nomor 2 dikarenakan siswa salah dalam menentukan selisih jari-jari lingkaran dalam. Pada soal nomor 3 siswa mampu menerjemahkan soal dan menjawab dengan cukup baik, hanya saja dalam langkah perhitungan kurang jelas sehingga tidak mendapat nilai sempurna. Kurang lengkap langkah dalam melukiskan lingkaran luar segitiga pada soal nomor 1 menjadikan skor yang diperoleh dalam melukiskan tidak sempurna. Peneliti hanya melihat hasil lukisan siswa menggunakan definisi garis sumbu segitiga pada gambar siswa. c. Siswa 15 Dari hasil belajar siswa 15, peneliti tidak menemukan kesalahan perhitungan maupun pemahaman siswa pada nomor 1 dan 2. Pada soal nomor 1 terlihat siswa mampu menerjemahkan soal serta melukiskan lingkaran luar segitiga dengan langkah yang tepat serta menghitung jari- jari lingkaran dengan perhitungan yang baik. Sama halnya pada soal nomor 2, dari hasil kerja siswa terlihat siswa sudah mampu mengerjakan dengan baik, sehingga siswa mendapat skor sempurna pada soal nomor 1 dan 2. Akan tetapi peneliti masih melihat ketidakpahaman serta kesalahan pada sistematis perhitungan siswa pada soal nomor 3 sehingga peneliti hanya memberikan skor 8 poin karena siswa berusaha menerjemahkan soal ke dalam jawaban. d. Siswa 4 Pada hasil belajar siswa 4, peneliti melihat siswa kurang memahami soal yang diberikan. Hal ini terlihat dalam hasil kerja siswa yang tidak mencantumkan selisih jari-jari yang diminta soal pada soal nomor 1 dan 2. Dari hasil kerja siswa dalam melukiskan lingkaran luar maupun dalam segitiga siswa tidak menggunakan langkah-langkah yang tepat dengan menggunakan jangka, sehingga siswa tidak mendapatkan skor sempurna. Selain itu, peneliti juga melihat adanya ketidakpahaman siswa atau kurangnya waktu yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan soal nomor 3 hal ini terlihat karena siswa hanya menuliskan rumus jari-jari lingkaran luar segitiga. e. Siswa 3 Pada hasil belajar siswa 3, peneliti melihat keraguan siswa dalam menyelesaikan soal nomor 1 dan 2. Di dalam hasil kerja siswa pada nomor 1, terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam melukiskan lingkaran luar dengan tidak melukiskan dengan menggunakan jangka maupun penggunaan definisi garis-garis istimewa dalam segitiga dan dalam perhitungan siswa tidak cermat dalam menghitung selisih jari-jari lingkaran. Pada soal nomor 2 siswa tidak melukiskan lingkaran dalam dengan menggunakan jangka, siswa tidak teliti dalam menghitung luas segitiga, dan tidak menyantumkan selisih jari-jari lingkaran dalam segitiga. Pada soal nomor 3 siswa tidak mengerjakan sesuai dengan soal yang diberikan. Dari hasil yang siswa peroleh, masih banyak ketidaktelitian yang siswa lakukan sehingga perolehan skor pada soal nomo1 dan 2 tidak dapat dimaksimalkan oleh siswa. f. Siswa 9 Pada hasil belajar siswa 9, peneliti melihat keraguan siswa dalam menyelesaikan soal nomor 1 dan 2. Di dalam hasil ujian pada nomor 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam melukiskan lingkaran luar, sehingga lingkaran luar segitiga yang tergambar kurang tepat dan dalam perhitungan siswa tidak cermat dalam menghitung jari-jari lingkaran. Sedangkan pada soal nomor 2, siswa hanya menggunakan definisi garis bagi untuk melukiskan lingkaran dalam segitiga dan tidak menyantumkan selisih jari-jari lingkaran dalam segitiga yang dihitung. Pada soal nomor 3 siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan sempurna, siswa terlihat memahami soal dengan menjawab menggunakan rumus jari-jari lingkaran luar, akan tetapi dalam perhitungan siswa tidak teliti dalam mengerjakannya. g. Siswa 13 Pada hasil belajar siswa 13, peneliti menemukan ketidaktelitian siswa dalam melukiskan lingkaran luar segitiga serta kurangnya unsur- unsur yang membentuk lingkaran luar segitiga, selain itu gambar lingkaran yang dilukiskan siswa memiliki selisih yang menjadikan siswa tidak memperoleh skor sempurna. Sedangkan pada soal nomor 2, siswa mempu melukiskan lingkaran dalam segitiga dengan menggunakan jangka, akan tetapi siswa tidak memperhatikan sudut-sudut yang membentuk segitiga sama sisi. Serta kurang pahamnya siswa dalam mengerjakan soal nomor 3, hal ini terlihat siswa tidak menyelesaikan yang diberikan. h. Siswa 2 Pada hasil belajar siswa 2. Pada hasil kerja siswa nomor 1, peneliti melihat siswa tidak menggambar lingkaran luar segitiga sebagaimana harusnya menggambar lingkaran luar segitiga baik menggunakan langkah- langkah menggambar dengan jangka sesuai yang diajarkan maupun dengan definisi garis sumbu segitiga. Soal nomor 2 peneliti melihat kurangnya ketelitian siswa dalam perhitungan pada menentukan luas segitiga dan jari-jari lingkaran dalam. Pada hasil kerja siswa nomor 3 terlihat ketidak pahaman siswa, karena siswa tidak mengerjakan soal tersebut sama sekali. i. Siswa 16 Pada hasil belajar siswa 16, peneliti menemukan kesalahan pada hasil kerja siswa dalam melukis lingkaran luar secara keseluruhan dan ketidaktelitian siswa dalam menggambar lingkaran dalam segitiga. Pada hasil melukiskan lingkaran luar segitiga siswa tidak mampu melukiskan sesuai dengan langkah yang diajarkan sedangkan dalam melukis lingkaran dalam segitiga siswa terlihat kurang tepat dalam menggambar lingkaran belum mampu menggambar lingkaran dalam dengan baik. Namun dalam perhitungan yang dikerjakan siswa, baik untuk nomer soal 1 dan 2 mendekati sempurna. Ketidakpahaman siswa juga terlihat pada hasil belajar siswa pada nomor 3, terlihat siswa salah dalam memahami soal sehingga siswa tidak mampu menjabarkan soal dengan baik. 2. Keterlaksanaan pembelajaran Keterkaitan proses pembelajaran dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang peneliti buat dapat dilihat melalui lembar observasi guru dalam kelas yang dilaksanakan oleh observer. Selama kegiatan penelitian yang dilaksanan di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, peneliti dibantu oleh saudara Dhiki Dwi Purnama, dan Albertus Adhitya Ch. Kedua rekan peneliti yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan dan penilaian keterlaksanaan pembelajaran selama peneliti melaksanakan kegiatan di dalam kelas sebagai refleksi dan penilaian terhadap peneliti. Dari hasil observasi yang dilakukan observer, peneliti masih merasa kurang melaksanakan kegiatan pembelajaran secara baik, masih ada beberapa tahap yang peneliti masih merasa kurang optimal terutama dalam hal apersepsi, dan pengkajian teori. Dengan menggunakan lembar obersevasi guru, observer menilai proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti di dalam kelas. Hasil penilaian yang dilakukan observer terhadap peneliti dapat dilihat pada lampiran B5. 3. Analisis dan deskripsi motivasi belajar siswa Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan kuesioner sebagai informasi untuk mengumpulkan data dari siswa secara keseluruhan. Kuesioner dalam penelitian ini merupakan bentuk kuesioner terbuka. Dimana kuesioner ini akan ditujukan kepada siswa, dan siswa akan menjawab sesuai dengan hal-hal yang dialaminya bersama peneliti. Dalam kuesioner ini peneliti akan mengumpulkan informasi dari siswa mengenai motivasi dan melihat pemahaman siswa selama pembelajaran bersama peneliti. Berikut adalah aspek-aspek yang dibuat peneliti: 1 Keaktifan siswa dalam pembelajaran bersama peneliti motivasi instrinsik . 2 Siswa mampu menemukan langkah-langkah melukis serta menentukan unsur-unsur lingkaran dalam dan luar segitiga dengan bantuan Geogebra motivasi ekstrinsik. 3 Siswa mampu memahami materi melukis lingkaran dalam dan luar segitiga. Setelah peneliti memberikan kuesioner kepada siswa, didapat data kuesioner sebagai berikut: Tabel 4.6. Motivasi Siswa Berdasarkan Aspek No. Pertanyaan Hasil Responden Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1 12 8 60 40 2 14 6 70 30 3 15 5 75 25 4 12 8 60 40 5 7 13 35 65 Dari data yang diperoleh, peneliti dapat mengelompokkan aspek- aspek motivasi siswa dalam pembelajaran di dalam kelas selama proses pembelajaran bersama peneliti. Jawaban ‘Ya’ pada aspek instrinsik dan ekstrinsik diperhitungkan sebagai persentase motivasi siswa, sedangkan jawaban ‘Tidak’ diperhitungkan untuk persentase aspek pemahaman siswa. Berikut adalah hasil pengelompokkan aspek dan persentase motivasi siswa dari hasil kuesioner: Tabel 4.7.Motivasi Setiap Siswa Kelas VIIIA No Id. Siswa MI ME Pe MI+M E Ket 1 2 3 4 5 1 Siswa 1 v x v v v 75 P 2 Siswa 2 x x x v v 25 N 3 Siswa 3 v x v v v 75 P 4 Siswa 4 v x v v x 75 P 5 Siswa 5 x v x x x 25 N 6 Siswa 6 x v v x x 50 NT 7 Siswa 7 v v v v x 100 SP 8 Siswa 8 x v x x x 25 N 9 Siswa 9 v v v x v 75 P 10 Siswa 10 v v v x x 75 P 11 Siswa 11 x v x x x 25 N 12 Siswa 12 v v v x x 75 P 13 Siswa 13 x x v v x 50 NT 14 Siswa 14 v v v v x 100 SP 15 Siswa 15 v v v v x 100 SP 16 Siswa 16 x v x v v 50 NT 17 Siswa 17 v v v x x 75 P 18 Siswa 18 v v v v v 100 SP 19 Siswa 19 v x v v v 75 P 20 Siswa 20 x v v v x 75 P Jumlah jawaban seluruh siswa 12 14 15 12 13 MI Motivasi Intrinsik ME Motivasi Ekstrinsik Pe Pemahaman Dari perhitungan yang peneliti gunakan, diperoleh sebanyak 4 siswa dengan tanggapan ‘Sangat Positif’ SP, 9 siswa dengan tanggapan ‘Positif’ P, 3 siswa dengan tanggapan ‘Netral’ Nt, dan 4 siswa dengan tanggapan ‘Negatif’ N terhadap motivasi belajar siswa di dalam kelas bersama peneliti. Tabel 4.8.Tabel Motivasi Siswa Keseluruhan Pada tabel 4.6 terdapat cukup banyak siswa dengan persentase ≥ 60 dengan aktifitas yang dimiliki siswa untuk berdiskusi dan menarik kesimpulan maupun berinteraksi dengan guru, hal ini menunjukan aktifitas Jumlah siswa yang menjawab kuesioner Sikap SP SP+P SP+P+NT SP+P+NT+N SP+P+NT+N+SN ≥ 75 SP 20 75 75 P 65 75 80 ≥ 65 100 NT 65 ≥ 65 N 65 SN yang berkaitan dengan motivasi instrinsik dan ekstrinsik siswa. Namun, dalam tabel 4.8 motivasi siswa secara keseluruhan yang peneliti gunakan menunjukan sikapmotivasi siswa terhadap metode yang diberikan peneliti secara keseluruhan masih tergolong ‘Netral’. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa merasakan perubahandampak yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa dengan metode belajar bersama peneliti. Untuk lebih meyakinkan dengan data yang telah peneliti peroleh, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa mengenai jawaban yang telah mereka ungkapkan dalam lembar kuesioner. Dengan pertanyaan bagaimana yang kamu rasakan setelah pembelajaran dengan peneliti? Apakah belajar menggunakan media yang peneliti gunakan membuat kamu lebih memahami materi? Dari pertanyaan tersebut peneliti mendapati jawaban bervariasi yang siswa kemukakan, ada siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran seru, masnya enak sih jadi belajar ga tegang, masih belum ngerti pas soal-soalnya susah, ada pula yamg mengatakan bahwa pembelajaran lebih jelas jika diajarkan menggunakan media tervisualkan. Pernyataan siswa tersebut ada pula yang memiliki tanggapan negatif seperti, peneliti kebanyakan memberi latihan-latihan soal, malas buka buku lagi mas di rumah, adapula yang menyatakan masih bingung karena kemarin malu bertanya. Dari hasil wawancara beberapa siswa di sekolah menunjukan bahwa faktor-faktor instrinsik maupun ekstrinsik siswa menjadi kendala utama, sehingga kuesioner terbuka yang peneliti gunakan dapat menggambarkan bagaimana perasaan siswa serta respon mereka terhadap proses pembelajaran bersama peneliti. Jadi menurut peneliti hasil dari proses pembelajaran yang siswa terima tidaklah maksimal jika tidak ada usaha maupun motivasi diri yang mendorong siswa untuk belajar, maka apapun yang guru berikan tidaklah maksimal. Namun ditinjau dari persentase yang diperoleh dari data kuesioner metode yang peneliti terapkan dapat dikatakan cukup mengajak siswa untuk turut aktif dalam pembelajaran karena terdapat lebih dari separuh kelas memberikan tanggapan positif terhadap metode yang peneliti terapkan. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan yang peneliti kemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Motivasi Siswa Penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari motivasi belajar siswa di kelas VIIIA pada pokok bahasan lingkaran luar dan dalam segitiga masuk dalam kategori ‘netral’. 2. Hasil Belajar siswa Penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan media bantu Geogebra dilihat dari hasil belajar siswa di kelas VIII A pada pokok bahasan lingkaran luar dan dalam segitiga memiliki tingkat keberhasilan yang ‘tinggi’.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilaksanakan ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Berikut adalah kekurangan yang masih perlu diperbaiki dalam penetian: 1. Peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing yang memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan segala sesuatunya, namun

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I SMP-N 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48