Kemampuan Komunikasi Matematis LANDASAN TEORI

13 2. Menyusun argumen atau pembuktian yang logis dalam menyelesaikan suatu masalah. 3. Menyusun kesimpulan yang logis atas jawaban suatu masalah matematika.

B. Kemampuan Komunikasi Matematis

Menurut Herdian 2010 kemampuan komunikasi matematis adalah suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Komunikasi matematis adalah kemampuan untuk berkomunikasi yang meliputi kegiatan penggunaan keahlian menulis, menyimak, menelaah, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide, simbol, istilah, serta informasi matematika yang diamati melalui proses mendengar, mempresentasi, dan diskusi Yani Ramdani, 2012. Greenes dan Schulman 1996: 168 dalam Wahid Umar 2012 mengatakan bahwa komunikasi matematis merupakan: 1 kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematis, 2 modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematis, 3 wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk 14 meyakinkan orang lain. Di dalam proses pembelajaran matematika di kelas, komunikasi gagasan matematika bisa berlangsung antara guru dengan siswa, antara buku dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa Herdian, 2010. Bansu Irianto Ansari 2003 dalam Nina Agustyaningrum 2011 menelaah kemampuan komunikasi matematis dari dua aspek yaitu komunikasi lisan talking dan komunikasi tulisan writing. Komunikasi lisan diungkap melalui intensitas keterlibatan siswa dalam kelompok kecil selama berlangsungnya proses pembelajaran Nina Agustyaningrum, 2011. Komunikasi tulisan writing adalah kemampuan siswa menggunakan kosa kata vocabulary, notasi, dan struktur matematika untuk menyatakan hubungan dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah Nina Agustyaningrum, 2011. Kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dapat diungkap melalui representasi matematis Nina Agustyaningrum, 2011. Berdasarkan paparan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis secara tertulis merupakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika dengan menulis penjelasan jawaban soal berupa hubungan antara gambar, fakta dan ide penyelesaian masalah matematika sesuai dengan cara berpikir siswa itu sendiri. Representasi matematis siswa menurut Cai Jakabscin Bansu Irianto Ansari, 2003; dalam Nina Agustyaningrum, 2011 diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu: 15 1. Pemunculan model konseptual, seperti gambar, diagram, tabel, dan grafik aspek drawing. 2. Membentuk model matematika aspek mathematical expression. 3. Argumentasi verbal yang didasari pada analisis terhadap gambar dan konsep-konsep formal aspek written text. Indikator kemampuan siswa dalam komunikasi matematis pada pembelajaran matematika menurut NCTM 1989 dalam Herdian 2010 dapat dilihat dari: 1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan, tertulis, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual. 2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide matematika baik secara lisan maupun dalam bentuk visual lainnya. 3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan-hubungan dan model-model situasi. Indikator kemampuan siswa yang dapat dikembangkan dalam melakukan komunikasi matematis menurut Utari 2006 dalam Yani Ramdani 2012 adalah: 1. Mampu menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. 2. Mampu menjelaskan ide, situasi dan relasi matematis secara lisan, tulisan, dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar. 16 3. Mampu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 4. Mampu mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika. 5. Mampu membaca presentasi matematika tertulis dan menyusun pertanyaan yang relevan. 6. Mampu membuat konjektur menyusun prosedur penyelesaian, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat dari kemampuan berikut Herdian, 2010: 1. Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. 2. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematis, secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar. 3. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 4. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika. 5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis. 6. Membuat konjektur menyusun prosedur penyelesaian, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. 7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari. Indikator kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 17 1. Membuat gambar atau diagram atau tabel secara lengkap dan benar. 2. Menyusun penjelasan argumen atau pembuktian atau jawaban suatu masalah matematika mengenai ide, konsep atau situasi dari suatu gambar dan fakta. 3. Menyusun kesimpulan yang logis atas jawaban suatu masalah matematika.

C. Gender