1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sejak awal dilahirkan sudah berbeda yaitu laki-laki dan perempuan. Menurut Slavin 2011:155, belum ada peneliti yang dapat
mengungkapkan perbedaan
kemampuan intelektual
lebih besar
dibandingkan dengan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan.
Matematika masih dipelajari dan dikembangkan sampai sekarang dan masa yang akan pun matematika masih dikembangkan. Pelajaran
matematika membutuhkan kemampuan yang baik dalam memecahkan atau menyelesaikan persoalan matematika. Siswa dalam menyelesaikan
permasalahan matematika sesuai dengan pemikirannya dan memerlukan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis untuk
memaparkan hasil pikirannya tentang cara menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika berbeda-
beda dan dapat terlihat jelas dari hasil belajar siswa. Brandon dalam Trisniawati 2013 menyatakan bahwa berbagai studi
penelitian telah menemukan pengaruh gender dalam pembelajaran matematika terjadi selama usia sekolah dasar.
Benbow dalam Trisniawati 2013 menyatakan bahwa pengaruh gender dalam kemampuan matematika
dapat diamati pada siswa SMP, sedangkan Leahey dalam Trisniawati 2013 menyatakan bahwa pengaruh gender dalam kemampuan matematika dapat
2
diamati pada siswa SMA. Fennema 2000 dalam Nkhwalume 2007 menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam
belajar matematika, terutama dalam kegiatan yang memerlukan penalaran yang kompleks. Salmon dalam Nkhwalume 2007 menyatakan bahwa
perbedaan belajar matematika antara perempuan dan laki-laki meningkat sekitar awal masa remaja.
Materi geometri dalam matematika dapat memperlihatkan pengaruh gender dalam kemampuan matematika yaitu
memperlihatkan perbedaan kemampuan matematika antara siswa putra dan siswa putri. Materi geometri SMA lebih tinggi kesulitannya dibandingkan
dengan di SMP sehingga lebih cocok untuk melihat perbedaan kemampuan matematika antara siswa putra dan siswa putri.
SMA N 1 Prambanan adalah salah satu sekolah negeri di Kabupaten Klaten beralamat di Jalan Manisrenggo KM. 2,5 Prambanan Klaten. Budaya
menggapai prestasi di bidang akademik dan non akademik merupakan salah satu kebiasaan siswa SMA Negeri 1 Prambanan. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai juara yang didapat siswa pada berbagai kejuaraan. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM mata pelajaran matematika semester genap
Tahun Ajaran 20142015 adalah 75. Hasil belajar siswa putra dan siswa putri kelas X Tahun Ajaran 20132014 dan semester ganjil Tahun Ajaran
20142015 mempunyai perbedaan yaitu siswa putri lebih unggul dibandingkan siswa putra. Rangking pararel satu sampai lima di kelas X,
XI, dan XII pada semester ganjil Tahun Ajaran 20142015 ditempati
3
mayoritas siswa putri karena hanya ada tiga siswa putra yang menempati rangking pararel masing-masing di kelas X IBU, XII MIA, dan XII IBU.
Permasalahan di atas menjadi awal bagi peneliti untuk mengajukan penelitian tentang perbedaan kemampuan matematika dalam pembelajaran
dimensi tiga ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini tidak dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan di sekolah karena pada kurikulum apapun
penelitian ini dapat dilaksanakan. Akhirnya, peneliti mengajukan judul “PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN
KOMUNIKASI MATEMATIS SECARA TERTULIS SISWA KELAS X MIA 1 SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN PADA POKOK BAHASAN
DIMENSI TIGA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER ”.
B. Identifikasi Masalah