61
J. Metode Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa
1. Metode Analisis Kemampuan Penalaran Matematis
Pedoman penyekoran untuk mengukur kemampuan penalaran matematis diadaptasi dari Carroll 1999 oleh Siregar 2009. Tabel 3.3
di bawah ini adalah tabel pedoman penyekoran untuk kemampuan penalaran matematis siswa terhadap jawaban siswa dalam menjawab tes
hasil belajar siswa.
Tabel 3.3 Pedoman
Penyekoran
Kemampuan Penalaran Matematis
Skor Indikator
Tidak ada jawaban, atau Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan, atau
Tidak ada jawaban yang benar atau 1
Hanya sebagian penjelasan dengan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan
Mengikuti argumen-argumen logis dalam menyelesaikan soal Menarik kesimpulan logis dengan benar
2 Hampir semua penjelasan menggunakan gambar, fakta, dan
hubungan Mengikuti argumen-argumen logis dalam menyelesaikan soal
Menarik kesimpulan logis dengan benar 3
Semua penjelasan menggunakan gambar, fakta, dan hubungan Mengikuti argumen-argumen logis dalam menyelesaikan soal
Menarik kesimpulan logis dengan lengkap jelas dan benar
Tes hasil belajar siswa diskor menurut kemampuan penalaran matematis
dapat dikelompokkan
kedalam kategori
kelompok kemampuan penalaran matematis. Suherman dan Sukjaya dalam
Riyanto dan Rusdy 2011 berpendapat ada tiga kelompok penalaran, yaitu:
a. Kelompok penalaran tinggi
̅
62
b. Kelompok penalaran sedang
̅ ̅ c.
Kelompok penalaran rendah ̅
Dengan, Rataan = ̅
∑
Simpangan baku = 1S = √
∑ ̅
Skor maksimum kemampuan penalaran matematis KP = 3 dan jumlah skor soal = 15
2. Metode Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis secara Tertulis
Pedoman penyekoran untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis diadaptasi dari Cai, Lane, Jacabcsin 1996 oleh Siregar
2009 sebagai berikut. Tabel 3.4 di bawah ini adalah tabel pedoman penyekoran untuk kemampuan komunikasi matematis secara tertulis
siswa terhadap jawaban siswa dalam menjawab tes hasil belajar siswa.
Tabel 3.4
Pedoman
Penyekoran Kemampuan Komunikasi
Matematis
secara Tertulis
Skor Menulis
Menggambar Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan bukan
memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa
1 Hanya sedikit penjelasan mengenai konsep,
ide, atau situasi dari suatu gambar yang dituliskan dengan kata-kata sendiri dalam
bentuk penulisan kalimat matematik yang benar
Hanya sedikit
gambar, diagram,
atau tabel yang benar
63
Skor Menulis
Menggambar 2
Penjelasan mengenai konsep, ide, atau situasi dari suatu gambar yang dituliskan
dengan kata-kata sendiri dalam bentuk penulisan kalimat matematik masuk akal,
namun hanya sebagian benar Melukiskan diagram,
gambar, atau tabel namun
kurang lengkap dan benar
3 Penjelasan mengenai konsep, ide, atau
situasi dari suatu gambar yang dituliskan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk
penulisan kalimat matematik masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara
logis atau terdapat kesalahan bahasa Melukiskan diagram,
gambar, atau tabel secara lengkap dan
benar
4 Penjelasan mengenai konsep, ide, atau
situasi dari suatu gambar yang dituliskan dengan kata-kata sendiri dalam bentuk
penulisan kalimat matematik masuk akal dan jelas serta tersusun secara logis
Skor maksimal adalah 4 Skor maksimal adalah
3
Tes hasil belajar siswa diskor menurut kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dapat dikelompokkan kedalam kategori kelompok
kemampuan komunikasi matematis secara tertulis. Pengelompokan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis diadaptasi dari Nunun
Elida 2012 sebagai berikut. nilai 0.70
: Tinggi 0.30 ≤ nilai ≤ 0.70
: Sedang nilai 0.30
: Rendah
Skor maksimal kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dalam menggambar KG = 3 dan jumlah skor total KG = 15 sedangkan
skor maksimal kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dalam menulis KT = 4 dan jumlah skor total KT = 20 dengan jumlah soal = 5.
64
Kemampuan komunikasi matematis secara tertulis atau KKMsT adalah
gabungan kemampuan
komunikasi secara
tertulis dalam
menggambar dan kemampuan komunikasi secara tertulis dalam menulis. Cara mencari skornya sebagai berikut.
65
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan penelitian, data penelitian, analisis, pembahasan, dan kelemahan penelitian yang dipaparkan sebagai berikut.
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Deskripsi pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut: 1.
Ijin Penelitian Peneliti membuat surat pengantar penelitian dari kampus pada
tanggal 25 Februari 2015 dan diserahkan kepada BAPPEDA Klaten pada tanggal 26 Februari 2015 guna meminta ijin penelitian di SMA N
1 Prambanan Klaten. Pada tanggal 27 Februari 2015 peneliti menyerahkan surat ijin penelitian dari BAPPEDA ke sekolah. Pada
tanggal 2 Maret 2015, peneliti bertemu dengan wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan selaku guru pengampu mata pelajaran
matematika yaitu Ibu Arik Sulistyorini, S.Pd. untuk membahas serta menentukan jadwal penelitian di kelas X MIA 1 sebagai tempat
penelitian dan peneliti mendapat jadwal pelajaran. Jadwal penelitian semula dilaksanakan pada pertengahan Maret 2015 sampai April 2015
sesuai dengan waktu penelitian dalam surat ijin penelitian tetapi pelaksanaan penelitian diundur pada akhir bulan April 2015 sampai
akhir bulan Mei 2015 karena keadaan yang terjadi di sekolah seperti materi trigonometri belum selesai diajarkan, guru matematika mendapat