dalam persaingan yang ketat sehingga siswa dituntut untuk meningkatkan kemampuan akademiknya.
E. Tingkat kecemasan siswa SMA dalam menghadapi ujian akhir
semester antara siswa kos dengan yang tidak kos
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan dari anak- anak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih
merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian masa dewasa. Siswa SMA berada pada periode remaja madya menurut
pembagian masa remaja oleh Konopka dalam Hartinah, 2008 dengan rentang usia 15 tahun hingga 18 tahun. Perkembangan remaja tidak hanya
berhubungan dengan potensi-potensi dasar remaja, namun berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang mereka alami serta perlakuan yang
mereka terima dari keluarga, sekolah, dan masyarakat Rifai, 1984. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama
Sutjipto, dalam Slameto, 1988. Keluarga mempengaruhi kegiatan belajar siswa di rumah. Tinggal bersama orang tua memberi pengaruh positif bagi
kegiatan belajar siswa seperti jam dan kegiatan belajar siswa menjadi terkontrol karena terawasi oleh orang tua Arsandy, 2011. Selain itu,
siswa yang tinggal bersama orang tua lebih terlindungi dan terawat Arini, dalam Puspitarini, 2014. Tinggal bersama orang tua membuat siswa
termotivasi untuk belajar berdasarkan tingkah laku yang ditunjukan oleh orang tua Rosdiana, 2008.
Tinggal bersama orang tua tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi proses belajar siswa namun juga memberikan dampak negatif
seperti perhatian dan sikap orang tua membuat siswa malas belajar. Menurut Khairani 2014 orang tua yang kurang memberikan perhatian
terhadap anak karena kesibukan mereka serta orang tua yang terlalu perhatian terhadap anak membuat anak menjadi malas untuk belajar.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak menjadi ketergantuangan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kemauan
sendiri menjadi kurang kuat Arsandy, 2011. Hasil penelitian Attaway dalam Arsandy, 2011 menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi dari
orang tua berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah. Pengaruh negatif yang lain adalah tinggal bersama orang tua
membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa
sehingga mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi pelajaran yang dipelajari Arsandy, 2011.
Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua di rumah akan cenderung terganggu oleh fasilitas yang tersedia seperti TV, CD, VCD, dll
Khairani, 2014. Faktor jasmani membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Kondisi fisik yang sedang lelah membuat siswa menjadi malas
belajar Slameto, 2010. Jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh merupakan salah satu pemicu kelelahan bagi siswa yang memiliki rumah
yang cukup jauh dari sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saat siswa akan menghadapi ujian diperlukan persiapan, salah satu bentuk persiapan adalah belajar, namun belajar terhambat dengan perasaan
malas. Malas belajar membuat siswa kurang semangat untuk belajar sehingga siswa tersebut kurang mempelajari materi yang akan diujikan.
Hal tersebut membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan ujian akhir semester dan memicu kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi
ujian. Astuti 2015 menyebutkan bahwa kurang persiapan siswa dalam menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan. Kecemasan
menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenang yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan
perilaku motorik yang tak terkendali yang menimbulkan kecemasan Tresna, 2011.
Menurut Astuti 2015 salah satu cara mencegah malas belajar sehingga mengurangi kecemasan adalah dengan menghindari hal-hal yang
mengganggu aktivitas belajar. Kos menjadi salah satu alternatif untuk menghindari hal-hal yang mengganggu belajar. Berdasarkan survey awal
yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar kos yang dihuni oleh siswa SMA tidak memperbolehkan masing-masing penghuni memiliki televisi
pribadi. Salah satu keuntungan lain dari kos adalah jarak antara kos dengan sekolah yang relatif dekat Dana, 2013. Hal yang sama
diungkapkan oleh Soemantri dalam Prianggono, 2013 yang mana alasan seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini
mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Tinggal di kos membuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI