Rumusan masalah Tujuan penelitian

yang menakutkan, sehingga keesokan hari akan bangun dengan perasaan lelah dan kurang sehat. e. Keringat Orang yang cemas akan mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya. f. Tanda-tanda fisik yang lain Tanda fisik yang lain adalah gatal-gatal pada tangan dan kaki, buang air kecil lebih sering daripada biasanya.

3. Aspek-aspek kecemasan

Menurut Colhun dan Acocella dalam Safaria, 2009 terdapat tiga reaksi yang merupakan aspek-aspek dari kecemasan, yaitu: a. Reaksi emosional, yaitu komponen kecemasan yang berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain. b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang berpengaruh terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya. c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh sehingga menimbulkan reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas yang lebih cepat, tekanan darah menjadi meningkat. Menurut Tresna 2011 aspek-aspek kecemasan yang terjadi saat menghadapi ujian atau tes dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Manifestasi kognitif Manifestasi kognitif yang tak terkendali adalah munculnya kecemasan sebagai akibat dari cara berpikir siswa yang tak terkondisi seperti memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi pada ujian atau tes. indikator dari manifestasi kognitif yaitu sulit berkonsentrasi dan mental blocking. Kesulitan dalam konsentrasi ditunjukan dengan kesulitan dalam memahami materi yang akan diujikan. Mental blocking merupakan hambatan secara mental atau psikologis yang menyelubungi pikiran siswa saat ujian atau tes sehingga siswa tidak mampu berfikir dengan tenang. Mental blocking ditunjukan dengan cara saat membaca materi ulangan kenaikan kelas tiba-tiba pikiran menjadi kosong dan mungkin tiba-tiba tidak mengerti apa yang sedang dipelajari. b. Manifestasi afektif Kecemasan muncul sebagai akibat dari siswa yang merasakan perasaan secara berlebihan. Hal ini ditunjukan dengan perasaan khawatir, gelisah, dan takut menghadapi ujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA

4 33 22

KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH.

3 24 20

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA.

0 1 5

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA PADA SISWA KELAS II SMA MTA SURAKARTA

0 0 16

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA PADA SISWA KELAS II SMA MTA SURAKARTA.

0 0 4

Perbedaan Sikap Sosial Antara Siswa Yang Tinggal Di Pondok Pesantren dan Siswa Yang Tinggal Bersama Orang Tua Pada Siswa Kelas II MA Banat NU Kudus Pada Tahun Pelajaran 2004/2005.

0 0 1

Perbedaan Tingkat Perkembangan Moral Antara Remaja yang Tinggal Bersama Orang Tua (Keluarga) dengan Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren - Ubaya Repository

0 0 1

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANTARA SISWA TK YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN SKRIPSI

0 0 15

PERBANDINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN PADA BIDANG STUDI QUR’AN HADIST

0 0 30

Perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang t - USD Repository

0 1 119