Masa sekolah menengah atas Kecemasan remaja pada akademik

Saat siswa akan menghadapi ujian diperlukan persiapan, salah satu bentuk persiapan adalah belajar, namun belajar terhambat dengan perasaan malas. Malas belajar membuat siswa kurang semangat untuk belajar sehingga siswa tersebut kurang mempelajari materi yang akan diujikan. Hal tersebut membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan ujian akhir semester dan memicu kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi ujian. Astuti 2015 menyebutkan bahwa kurang persiapan siswa dalam menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan. Kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenang yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tak terkendali yang menimbulkan kecemasan Tresna, 2011. Menurut Astuti 2015 salah satu cara mencegah malas belajar sehingga mengurangi kecemasan adalah dengan menghindari hal-hal yang mengganggu aktivitas belajar. Kos menjadi salah satu alternatif untuk menghindari hal-hal yang mengganggu belajar. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar kos yang dihuni oleh siswa SMA tidak memperbolehkan masing-masing penghuni memiliki televisi pribadi. Salah satu keuntungan lain dari kos adalah jarak antara kos dengan sekolah yang relatif dekat Dana, 2013. Hal yang sama diungkapkan oleh Soemantri dalam Prianggono, 2013 yang mana alasan seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Tinggal di kos membuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa mengurangi kecenderungan konflik dengan orang tua. Menurut Sullivan dan Sullivan dalam Santrock, 2002 relasi orang tua dengan anak remaja semakin positif bila remaja tinggal jauh dari rumah daripada mereka tinggal di rumah. Berdasarkan pemaparan di atas, maka situasi tempat kos membuat siswa lebih fokus dalam belajar. Selain itu, siswa kos lebih mudah untuk belajar kelompok bersama teman. Situasi kos mendukung kegiatan belajar siswa, sehingga siswa lebih memiliki persiapan untuk menghadapi ujian akhir semester. Persiapan yang cukup akan mengurangi kecemasan pada diri siswa. Sedangkan tinggal bersama orang tua membuat kegiatan belajar siswa tertanggu oleh hal-hal seperti perhatian dan sikap orang tua, fasilitas yang tersedia di rumah. Kegiatan belajar siswa yang terganggu membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan menjelang ujian akhir semester, sehingga menimbulkan kecemasan. Gambar 1. Skema Konsep Penelitian Tugas Perkembangan: Kemandirian → orang tua wajib mengasuh anak remaja, namun remaja harus lepas dari orang tua agar mencapai kemandirian Siswa yang kos Siswa yang tinggal bersama orang tua Anak SMA: Remaja madya Dampak negatif: - Siswa menjadi lebih malas - Kebebasan - Membuang waktu untuk bersenang- senang dengan teman. Dampak positif: - Modeling dan persuasi verbal - Pengaruh teman sebaya dalam belajar - Kesadaran dan efikasi diri tinggi untuk belajar - Memiliki waktu yang longgar untuk belajar kelompok Dampak negatif: - Perhatian dan sikap orang tua - Orang tua yang terlalu mengawasi - Siswa terbatas untuk melakukan modeling dan persuasi verbal - Fasilitas yang tersedia di rumah Dampak positif: - Siswa menjadi lebih terawasi dan terawatt - Dukungan emosional dan penghargaan secara langsung - Perilaku orang tua dapat memotivasi anak untuk belajar Belajar jadi kurang maksimal Kurang persiapan ujian Kecemasan meningkat Belajar jadi kurang maksimal Kurang persiapan ujian Kecemasan meningkat Belajar lebih fokus Ada persiapan ujian Kecemasan menurun Belajar lebih fokus Ada persiapan ujian Kecemasan menurun apakah tingkat kecemasan siswa yang kos dan siswa yang tinggal dengan orang tua berbeda dalam menghadapi ujuan akhir semester

F. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis menyatakan bahwa siswa yang tinggal dengan orang tua mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada siswa kos. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA

4 33 22

KOHESIVITAS KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH.

3 24 20

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA.

0 1 5

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA PADA SISWA KELAS II SMA MTA SURAKARTA

0 0 16

PENDAHULUAN PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA PADA SISWA KELAS II SMA MTA SURAKARTA.

0 0 4

Perbedaan Sikap Sosial Antara Siswa Yang Tinggal Di Pondok Pesantren dan Siswa Yang Tinggal Bersama Orang Tua Pada Siswa Kelas II MA Banat NU Kudus Pada Tahun Pelajaran 2004/2005.

0 0 1

Perbedaan Tingkat Perkembangan Moral Antara Remaja yang Tinggal Bersama Orang Tua (Keluarga) dengan Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren - Ubaya Repository

0 0 1

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANTARA SISWA TK YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN SKRIPSI

0 0 15

PERBANDINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN PADA BIDANG STUDI QUR’AN HADIST

0 0 30

Perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang t - USD Repository

0 1 119