Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk

 Analisis wacana kritis memperhatikan semua level atau tingkatan dan dimensi atau ukuran dari wacana semuanya dikolektifkan dalam tatabahasa fonologi, sintaksis, ilmu semantik, gaya, retorika, skematis, organisasi, tindakan berbicara speech acts, strategi-strategi pragmatis, dan semua interaksi yang berada dalam masyarakat  Studi Analisis Wacana Kritis tidak hanya membatasi pada pendekatan “verbal” dalam wacana, tapi juga memperhatikan ukuran atau dimensi semiotik lain gambar-gambar, film, suara, musik, gestur, dll pada peristiwa komunikasi.  Analisis wacana kritis secara khusus fokus pada kelompok hubungan dari kekuasaan, dominasi, dan ketidaksamarataan atau ketimpangan sosial dan cara ini merupakan reproduksi yang menentang anggota kelompok sosial melalui teks dan percakapan Text and Talk.  Karya pada analisis wacana kritis kebanyakan berhubungan dengan sesuatu yang diwacanakan dan menjadikan atau melegitimasi struktur- struktur dan strategi dari dominasi atau kekuasaan dan perlawanan pada hubungan sosial dari kelas, jenis kelamin, suku-suku, ras, orientasi seksual, bahasa, agama, umur, kebangsaan atau wilayah dunia.  Karya pada Analisis wacana kritis adalah tentang pokok-pokok yang mendasari ideologi tentang peran dalam reproduksi atas perlawanan yang menentang kekuasaan atau ketimpangan.” Secara teori dan deskriptif kita butuh untuk menyelidiki struktur-struktur dan strategi dari teks dan percakapan, dan kemudian mengikutinya supaya menemukan pola dari dominasi kaum elit atau manipulasi “dalam” teks. Atau sebaliknya, memusatkan pada masalah besar sosial dan politik serta isu-isu seperti sexism dan racism, kita butuh untuk merincikan bagaimana bentuk dari ketimpangan diekspresikan, diperankan, disyahkan, dan direproduksi oleh teks dan percakapan.

b. Konseptual dan Kerangka Teori Analisis Wacana Kritis

Teun A. Van Dijk berfokus pada konsep dasarnya yang menyusun kerangka teori yang secara kritis menghubungkan wacana, kognisi dan masyarakat, atau dalam kajian umum yang dipahami adalah hubungan antara teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Skema penelitian dan metode yang biasa dilakukan dalam kerangka van Dijk adalah sebagai berikut: 16 Tabel 1 Skema Penelitian dan Metode Van Dijk Struktur Metode Teks Menganalisis bagaimana strategi wacana yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk memarjinalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu Critical Linguistic Kognisi Sosial Menganalisis bagaimana kognisi penulis dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan ditulis Depth Interview Wawancara mendalam Konteks Sosial Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan Studi pustaka, penelusuan sejarah dan wawancara “Penggunaan bahasa, wacana dan interaksi verbal serta komunikasi adalah kepunyaan mikrolevel dari tatanan sosial. sedangkan kekuasaan, dominasi, dan kesenjangan antara kelompok-kelompok sosial adalah istilah dari analisis makrolevel. CDA punya jembatan secara teori yang dikenal “gap” antara pendekatan makro dan mikro, yang tentu saja perbedaan itu merupakan konstruksi sosiologis didalamnya sendiri Alexander et al 1987;. Knorr-Cetina dan Cicourel 1981. Dalam interaksi sehari-hari dan pengalamnnya, makro dan mikro serta perantaranya “mesolevel” membentuk satu kesatuan utuh. Kita ambil contoh misalnya, pidato rasis di parlemen adalah wacana yang pada mikrolevel yakni interaksi sosial dalam situasi, tetapi pada saat yang sama dapat dibuat 16 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 224 menjadi bagian konstituen dari undang-undang atau sebuah reproduksi rasisme pada tingkat makrolevel.” 17 Ada empat cara untuk menganalisis dan menjembatani tingkatan ini untuk sampai pada kesatuan analisis kritis: 18 Tabel 2 MIKRO MAKRO Anggota: pengguna bahasa terlibat dalam wacana sebagai anggota dari kelompok sosial, organisasi atau lembaga Kelompok: kelompok dapat bertindak “dengan” anggota mereka sendiri Tindakan : tindakan sosial dari aktor individu Proses : bagian yang penting dari aksi kelompok atau proses sosial, seperti pembuatan undang-undang, pembuatan berita, atau sebuah reproduksi dari rasisme Konteks : lokal dan konteks secara umum berhubungan erat dan keduanya adalah batasan pada wacana Struktur Sosial : situasi interaksi diskursif atau wacana adalah bagian dari struktur sosial. kita ambil contoh: sebuah konferensi pers adalah sebuah praktek khusus dari organisasi dan 17 Teun A. Van Dijk, Critical Discourse Analysis Amsterdam University Press, Amsterdam, 2005 h. 354 18 Ibid institusi media. Pribadi : pengguna bahasa sebagai aktor sosial mempunyai kepribadian dimana mereka mempunyai : Memori pribadi, ilmu pengetahuan dan opini Kognisi sosial : mereka berbagi dengan anggota kelompok atau kebudayaan secara keseluruhan, dimana terjadi saling bertukarnya “representasi sosial” yang mengatur aksi bersama atau kolektif dari sebuah kelompok

c. Kerangka Analisis Wacana Van Dijk

i. Dimensi Teks

Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen ini. Meski terdiri atas berbagai elemen, semua elemen itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. 19 Struktur Analisis Wacana yang dikemukakan van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut: 20 Tabel 3. Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen Struktur Makro TEMATIK apa yang dikatakan? Topik Superstruktur SKEMATIK Skema 19 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, cet ke-5; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 74 20 Ibid Bagaimana pendapat disusun dan dirangkai Struktu Mikro SEMANTIK Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita Latar, Detail, maksud, praduga, nominalisasi Struktur Mikro SINTAKSIS Bagaimana pendapat disampaikan? Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti Struktur Mikro STILISTIK Pilihan kata apa yang dipakai Leksikon Struktur Mikro RETORIS Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan? Grafis, Metafora, Ekspresi ii. Dimensi Kognisi Sosial Dalam kerangka analisis Van Dijk, pentingnya kognisi sosial yaitu kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Karena, setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Peristiwa dipahami berdasarkan skema atau model. Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental di mana tercakup cara pandang terhadap manusia, peranan sosial dan peristiwa. Ada beberapa skemamodel yang dapat digunakan dalam analisis kognisi sosial penulis, digambarkan sebagai berikut: 21 Tabel 4. Skema Person Person Schemas Skema ini menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dan memandang orang lain Skema Diri Self Schemas Skema ini berhubungan dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan digambarkan oleh seseorang Skema Peran Role Schemas Skema ini berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dan menggambarkan peranan dan posisi seseorang dalam masyarakat Skema Peristiwa Event Schemas Skema ini berhubungan dengan bagaimana peristiwa ditafsirkan dan dimaknai dengan skema tertentu iii. Dimensi Konteks Sosial Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah konteks sosial, yaitu bagaimana wacana komunikasi diproduksi dalam masyarakat. Titik pentingnya adalah untuk memajukan bagaimana makna dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Wacana dalam hal ini diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu. Menurut pandangan Cook, analisis wacana juga memeriksa konteks dari komunikasi: siapa yang mengkomunikasikan, dengan siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak dan situasi apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe komunikasi dan bagaiamana hubungan masing-masing pihak. 22 21 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 262 22 Guy Cook, The Discourse of Advertising, London and New York: Routledge, 1994, h.1 26

BAB III Gambaran Umun

A. Profil Metro TV PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA

1 Ijin Siaran : No. 800MPPM1999 Dikeluarkan pada : Tanggal 25 Oktober 1999 Dikeluarkan Oleh : Menteri Penerangan Indonesia SUSUNAN DIREKSI Adrianto Machribie President Director Andre Burhanudin Deputy President Director and Finance Administration Director Suryopratomo News Director Lestary Luhur Sales Marketing Director John Balonso Technical Director Putra Nababan Editor-in-Chief 1 Company Profile Metro TV, hal.1

1. Sejarah Singkat

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televise berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok di Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70 berita news, yang ditayangkan dalam 3 bahasam yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 program non berita non news yang edukatif. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang. Dan sejak April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selam 24 Jam. Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara terrestrial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melaui satelit Palapa 2 ke seluruh neegara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang. Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Chanel 7 Australia, dan Voice of America VOA. Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama Internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepa dan cerdas dalam mendapatkan beritanya. Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :  12 buah mobil SNG Satelite News Gathering  7 buah mobil ENG Electronic News Gathering