56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prosedur pengajuan isbat nikah di Pengadilan Agama
Tigaraksa terbilang mudah yakni pihak yang bersangkutan mendaftarkan perkara mereka ke Pengadilan Agama dengan
membawa syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Pengadilan Agama serta membayar panjar biaya perkara yang telah
ditentukan sesuai radius pihak berperkara tinggal. Pemanggilan sidang pertama dijadwalkan paling lambat 10 hari setelah
pendaftaran berkas perkara. Untuk prosedur pengajuan sidang keliling perihal perkara isbat nikah sama dengan prosedur
pengajuan isbat nikah biasa, hanya saja jika sidang keliling pendaftarannya diajukan secara kolektif oleh lembaga yang
terkait dengan program sidang keliling tersebut. 2.
Proses penyelesaian perkara isbat nikah sangatlah cepat dan mudah, antara lain: Pemohon menghadiri sidang berdasarkan
surat panggilan Pengadilan Agama, dengan membawa surat panggilan dan apa-apa yang diminta sewaktu mengajukan
permohonan isbat
nikah. Kemudian
Pemohon wajib
membuktikan pernikahan mereka dengan menghadirkan dua orang saksi. Jika seluruhnya telah terpenuhi dan telah jelas
bahwa pernikahan mereka tersebut telah memenuhi rukun dan
syarat sah pernikahan, barulah hakim menetapkan bahwa pernikahan tersebut sah dan benar adanya dengan membacakan
surat penetapan nikah. Pengambilan akta penetapan nikah dapat diambil setelah 2 minggu pasca pembacaan penetapan oleh
hakim. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya perkara isbat nikah diantaranya ialah:
a. Tingginya kesadaran hukum masyarakat mengenai
pentingnya Pencatatan Perkawinan. b.
Untuk kepentingan salah satu syarat dari pendaftaran ibadah haji.
c. Untuk kepentingan mengurus harta peninggalan.
d. Ekonomi masyarakat yang kurang mampu, menjadi kendala
bagi mereka melangsungkan perkawinan yang tercatat di PPN.
e. Maraknya pergaulan bebas yang menyebabkan hamil diluar
nikah, sehingga mereka malu untuk nikah tercatat di KUA. f.
Kurangnya pengetahuan mereka tentang nikah tercatat dihadapan PPN.
g. Banyaknya program Penyuluhan isbat nikah massal yang
diadakan oleh Kecamatan hingga Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang sebagai bentuk rasa kepedulian
khususnya untuk kaum Wanita dan Anak-anak.
h. Proses pengajuan yang mudah, penyelesaian yang cepat dan
biaya murah bahkan gratis bagi mereka yang tidak mampu, sehingga Isbat Nikah dijadikan sarana alternatif oleh
masyarakat dibandingkan Nikah Tercatat di KUA.
B. Saran-saran
1. Meningkatnya permohonan isbat nikah per-tahun, ini menandakan
tingginya kesadaran hukum masyarakat demi tercatatnya sebuah pernikahan sehingga mereka berupaya mencatatkan perkawinan mereka
yang sebelumnya belum tercatat. Namun, disisi lain hal ini juga menandakan bahwa kurangnya sosialisasi oleh pihak-pihak KUA bersama
tokoh masyarakat dalam penyebarluasan undang-undang perkawinan. apabila sejak awal masyarakat tau tentang pentinya pencatatan perkawinan
sebelum dilangsungkan perkawinan, maka pasti dari awal ada upaya dari mereka untuk melangsung perkawinan dihadapan PPN.
2. Penulis berharap agar pihak KUA, membantu dan memudahkan
masyarakat yang ingin melangasungkan perkawinan. khususnya bagi masyarakat awam yang tidak mengerti dengan prosedur dan hal-hal yang
berhubungan dengan syarat formil suatu perkawinan. 3.
Pentingnya akta nikah dalam perkawinan, maka hendaknya pihak terkait agar lebih intensif untuk mensosialisasikan pencatatan nikah kepada
masyarakat terlebih kepada ulama setempat agar lebih kooperatif dalam
menjalin hubungan, agar tidak terjadi lagi perkawinan yang dilaksanakan di depan ulama tanpa sepengetahuan PPN.
4. Menghimbau kepada pemerintah agar bersikap tegas menangani pelaku
nikah bawah tangan, seperti halnya Pengadilan Agama yang menangani perkara isbat nikah yang perkawinannya telah dilangsungkan setelah tahun
1974 untuk memberikan sanksi administrasi agar menimbulkan efek jera bagi mereka para pelaku, dan tidak menyalah gunakan isbat nikah sebagai
sarana alternatif bagi mereka yang tidak mau melangsungkan perkawinan dihadapan PPN.