Prosedur Pengajuan Isbat Nikah

5. Permohonan yang dilakukan oleh anak, wali nikah dan pihak lain yang berkepentingan harus bersifat kontentius, dengan mendudukkan suami dan istri danatau ahli waris lain sebagai termohon. 6. Suami atau istri yang telah ditinggal mati oleh istri atau suaminya, dapat mengajukan permohonan isbat nikah secara kontentius dengan mendudukkan ahli waris lainnya sebagai pihak termohon, produknya berupa putusan dan atas putusan tersebut dapat diupayakan banding dan kasasi. 7. Dalam hal suami atau istri yang ditinggal mati tidak mengetahui ada ahli waris lain selain dirinya, maka permohonan isbat nikah diajukan secara voluntair, produknya berupa penetapan. Apabila permohonan tersebut ditolak, maka pemohon dapat mengajukan upaya hukum kasasi. 8. Orang lain yang mempunyai kepentingan dan tidak menjadi pihak dalam perkara permohonan isbat nikah tersebut dalam angka 2 dan 6, dapat melakukan perlawanan kepada Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah yang memutus, setelah mengetahui ada penetapan isbat nikah. 9. Orang lain yang mempunyai kepentingan dan tidak menjadi pihak dalm perkara permohonan isbat nikah tersebut dalam angka 3, 4 dan 5, dapat mengajukan intervensi kepada Pengadilan Agama atau Mahkamah syar’iyah yang memeriksa perkara isbat nikah tersebut selama perkara belum diputus. 10. Pihak lain yang mempunyai kepentingan hukum dan tidak menjadi pihak dalam perkara permohonan isbat nikah tersebut dalam angka 3, 4 dan 5, sedangkan permohonan tersebut telah diputus oleh Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah, dapat mengajukan gugatan pembatalan perkawinan yang telah disahkan oleh Pengadilan Agama atau Mahkamah syar’iyah tersebut. 11. Ketua Majelis Hakim 3 hari setelah menerima PMH, membuat PHS sekaligus memerintahkan jurusita pengganti untuk mengumumkan permohonan pengesahan nikah tersebut 14 hari terhitung sejak tanggal pengumuman pada media massa cetak atau elektronik atau sekurang- kurangnya diumumkan pada papan pengumuman Pengadilan AgamaMahkamah Syar’iyah. 12. Majelis Hakim dalam menetapkan hari sidang paling lambat 3 hari setelah berakhirnya pengumuman. Setelah hari pengumuman berakhir, majelis hakim segera menetapkan hari sidang. Hukum Acara 13. Untuk keseragaman, amar pengesahan nikah berbunyi sebagai berikut: “Menyatakan sah perkawinan antara..............dengan..............yang dilaksanakan pada tanggal.................di.. ...........”. Selain pelaksanaan sidang isbat nikah yang terjadi di dalam gedung Pengadilan sebagaimana biasanya, perkara isbat nikah juga dapat dilaksanakan diluar ruang sidang, hal ini dikenal dengan sidang keliling. Menurut Peraturan Mahkamah Agung PERMA No. 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan yang mengatur tentang pemberian layanan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu di Pengadilan, pasal 1 angka 5 menyatakan bahwa, sidang di luar gedung Pengadilan adalah sidang yang dilaksanakan secara tetap, berkala atau sewaktu- waktu oleh Pengadilan di suatu tempat yang ada di dalam wilayah hukumnya tetapi di luar tempat kedudukan gedung Pengadilan dalam bentuk sidang keliling atau sidang di tempat sidang tetap. 7 Sidang keliling bertujuan untuk meringankan biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat yang tidak mampu ekonomi, fisik serta geografis untuk menegakkan hak keadilan mereka di mata hukum. 8 Dalam sidang keliling, perkara yang disidangkan biasanya merupakan perkara yang pembuktiannya mudah dan tidak mengandung sengketa. Hal ini disebabkan karena dalam sidang keliling ini wilayah atau tempat pelaksanaannya merupakan wilayah yang sulit untuk dijangkau oleh karena itu untuk mempercepat proses biasanya perkara yang disidangkan adalah perkara yang tidak mengandung sengketa sehingga proses penyelesaiannya juga cepat ditangani. Salah satunya ialah perkara Isbat Nikah. 9 Proses pengajuan perkara isbat nikah dalam sidang keliling ini sama halnya dengan pengajuan isbat nikah di dalam gedung Pengadilan, hanya saja 7 http bawas. Mahkamahagung.go.idbawas_doc Perma No. 1 Tahun 2014, diakses pada Senin, 2 Februari 2015 pukul: 16.04 8 http bawas. Mahkamahagung.go.idbawas_doc Perma No. 1 Tahun 2014, diakses pada Senin, 2 Februari 2015 pukul: 16.04 9 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj. Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015 dalam sidang keliling ini proses pengajuannya dilakukan secara kolektif oleh Pusat Bantuan Hukum POSBAKUM atau lembaga-lembaga maupun orang- orang yang mengerti dan peduli terhadap keadilan hukum yang berada dalam wilayah tersebut. 10 Salah satunya adalah lembaga yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak P2TP2A yang berada di Kecamatan Pakuhaji, sebagaimana dari hasil wawancara Penulis dengan Ibu Warni Purwaningsih selaku Wakil Ketua Program Tersebut, salah satu program Tahunan yang diselenggarakan oleh mereka adalah Program Isbat Nikah Massal. Program tersebut diadakan dalam dua kali setahun dengan biaya +_ Rp. 591.000,- per- pasangan dan biaya tersebut di tanggung oleh pihak penyelenggara yang telah bekerjasama dengan PEMDA Kabupaten Tangerang. Sekitar +_ 100 pasangan suami-istri yang diikut sertakan dalam isbat nikah massal tiap tahunnya, akan tetapi yang lebih diprioritaskan adalah pasangan yang mengikuti program Keluarga Berencana dan pasangan calon jamaah haji. 11 Pada awalnya program P2TP2A melakukan survei sekaligus pendataan terlebih dahulu terhadap kepala keluarga yang tidak mempunyai buku nikah di wilayah Kecamatan Pakuhaji, setelah melalui pendataan bagi seluruh kepala keluarga yang tidak mempunyai buku nikah dikumpulkan dan dibina serta diberi 10 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj . Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015 11 Hasil Wawancara Dengan Ibu Warni Purwaningsih Wakil Ketua P2TP2A selaku Koordinator Penyelenggara Isbat Nikah Masal di Kec. Pakuhaji, pada Jum’at 27 Februari 2015 arahan tentang pentingnya memiliki buku nikah yang merupakan bukti sah berlangsungnya sebuah perkawinan. Kemudian secara kolektif P2TP2A, mengumpulkan syarat-syarat yang diperlukan guna mengajukan perkara isbat nikah ke Pengadilan Agama. Setelah mendaftarkan perkara sesuai prosedur biasanya, hingga pemberitahuan jadwal sidang, barulah pelaksanaan sidang perkara isbat nikah dilangsungkan secara massal yang saat itu bertempat di Kantor Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. 12 Berdasarkan pengamatan penulis, adapun prosedur permohonan isbat nikah harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini yaitu: a. Pemohon mendatangi Pengadilan Agama yang terdapat daerah hukumnya meliputi tempat kediaman pemohon. b. Suami atau istri termasuk pemohon. c. Mengajukan permohonan pada bagian penerimaan perkara dengan membawamelengkapi beberapa persyaratan administrasi yaitu: 1. Surat pengantar dari Pemerintah Setempat Lurah Kepala Desa. 2. Foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP. 3. Menyertakan surat Permohonan Isbat Nikah. Pemohon kemudian mendatangi meja I untuk ditetapkan biaya perkara SKUM, setelah itu baru diberi Nomor Perkara. Kemudian, berkas yang sudah diberi nomor perkara itu, dibawa ke meja II untuk pengadministrasian. Setelah itu diserahkan ke meja III untuk dibukukan. Selanjutnya oleh panitera, berkas itu 12 Hasil Wawancara Dengan Ibu Warni Purwaningsih Wakil Ketua P2TP2A selaku Koordinator P enyelenggara Isbat Nikah Masal di Kec. Pakuhaji, pada Jum’at 27 Februari 2015 diserahkan kepada Ketua Pengadilan Agama untuk di teliti dan kemudian Ketua Pengadilan Agama menentukan majelis hakim yang akan menangani perkara tersebut serta menetukan hari sidang. Setelah itu berkas perkara diserahkan kepada panitera. 13 Proses perkara isbat nikah ini dapat diselesaikan paling lama 4 hari dari waktu pemanggilan sidang pertama dan paling lambat 10 hari sesudah pendaftaran. 14 d. Pemohon menghadiri sidang berdasarkan surat panggilan Pengadilan Agama, dengan membawa surat panggilan dan apa-apa yang diminta sewaktu mengajukan permohonan isbat nikah. 15 e. Pemohon wajib membuktikan dalil-dalil yang menjadi dasar permohonan di muka sidang Pengadilan Agama, berdasarkan alat-alat berupa saksi-saksi dan surat-surat. 16

B. Proses Penyelesaian Perkara Isbat Nikah

Berdasarkan pengamatan penulis dalam Sidang Isbat Nikah Keliling di Kecamatan Pakuhaji, Tangerang proses penyelesaiannya berjalan cepat dan 13 Hasil pengamatan penulis pada Jum’at 13 Februari 2015 di Pengadilan Agama Tigaraksa 14 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj. Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015 15 Hasil Pengamatan Penulis pada Jum’at 27 Februari 2015 dalam Sidang Isbat Nikah Keliling Di Kantor Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang 16 Hasil Pengamatan Penulis pada Jum’at 27 Februari 2015 dalam Sidang Isbat Nikah Keliling Di Kantor Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mudah sekali. Proses penyelesaian perkara isbat nikah keliling di Kecamatan Pakuhaji yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa, antara lain: a. Hakim ketua membuka sidang secara resmi. b. Paniterapanitera pengganti memanggil para pihak pemohon. c. Hakim menanyakan beberapa pertanyaan, diantaranya: 1. Identitas para pihak 2. Kapan berlangsungnya perkawinan? 3. Apakah perkawinan tersebut telah memenuhi rukun dan syarat- syarat sah perkawinan? 4. Menanyakan saksi yang terdiri dari 2 orang d. Hakim meminta saksi hadir ke dalam ruang sidang, kemudian paniterapanitera pengganti memanggil para saksi. e. Hakim menanyakan identitas para saksi, kemudian saksi tersebut di minta untuk bersumpah. f. Hakim memintai keterangan dari para saksi. Setelah itu memanggil kembali para pihak pemohon. g. Hakim membacakan penetapan nikah. Setelah sidang berakhir, hakim menutup sidang secara resmi. Jika segala persayaratan dan bukti-bukti serta saksi-saksi dapat dihadirkan saat berlangsung sidang waktu itu maka pada hari itupun sidang dapat diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat. Hal tersebut juga merupakan penyebab meningkatnya perkara isbat nikah di Pengadilan Agama Tigaraksa. Sedangkan waktu pengambilan akta penetapan nikah dapat memakan waktu maksimal 2 minggu setelah hakim membacakan penetapan nikah setelah sidang. 17 Proses penyelesaian sidang isbat nikah yang berlangsung di dalam gedung Pengadilan tidak jauh berbeda dengan sidang isbat nikah yang berlangsung di luar gedung Pengadilan Sidang Keliling, jika pelasanaan sidang isbat nikah yang berada di dalam gedung pengadilan, hakim yang menangani perkara isbat nikah terdiri dari majelis yakni 2 orang hakim anggota dan satu orang hakim ketua yang berfungsi memimpin jalannya persidangan, sedangkan persidangan yang berlangsung di luar gedung karena perkara yang tergolong banyak dan keterbatasan para hakim, maka sidang isbat nikah di luar gedung sidang keliling sering kali menggunakan hakim tunggal. Hal ini didasari oleh Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA No. 3 Tahun 2014. 18

C. Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Perkara Isbat Nikah Tahun

2014 Perkara Isbat nikah yang ditangani di Pengadilan Agama Tigaraksa adalah perkawinan yang terjadi setelah lahirnya Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan. Namun, dalam hal ini hakim menganut asas “justice for all” yang artinya adalah “keadilan berlaku untuk semua orang.” Dalam Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 7 ayat 3 telah dibatasi mengenai hal-hal Perkara Isbat Nikah tersebut dapat diajukan ke Pengadilan Agama, salah 17 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj . Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015 18 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj . Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015 satunya dalam pasal 7 ayat 3 KHI angka e menyebutkan,” Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan .” Inilah yang dijadikan landasan oleh hakim dalam menyelesaikan perkawinan yang terjadi setelah tahun 1974 dalam perkara Isbat Nikah. 19 Dari hasil penelitian penulis, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya perkara isbat nikah yang terdapat di Pengadilan Agama Tigaraksa, antara lain: 1. Tingginya kesadaran hukum masyarakat mengenai pentingnya Pencatatan Perkawinan. Dalam hal ini alasan pengajuan isbat nikah bertujuan, untuk mengurus akta kelahiran anak sebagai salah satu syarat masuk sekolah. Kemudian masyarakat sadar jika perkawinan mereka tidak tercatat, maka perkawinan tersebut tidak sah dimata hukum Negara. Selain itu, alasan mereka mengajukan isbat nikah karena mereka takut jika suatu saat suami meninggalkan mereka dan tidak bertanggung jawab lagi, maka mereka tidak dapat mengajukan perlawanan hukum. 2. Untuk kepentingan salah satu syarat dari pendaftaran ibadah haji. 3. Untuk kepentingan mengurus harta peninggalan. 19 Hasil wawancara pribadi, bersama Hakim Wakil Ketua Pengadilan Agama Tigaraksa, Ibu Dra. Hj . Muhayah, SH., MH, pada Jum’at, 27 Februari 2015