Alur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan pada kedua penelitian tersebut disebabkan karena kelinci memiliki karakteristik khusus pada fase eliminasi apo- A.Dalam eliminasi apo-A dibutuhkan enzim hepatic lipase dan HDL yang kaya TG dengan jumlah yang adekuat. Sedangkan, kelinci memiliki defisiensi enzim hepatic lipase sehingga kadar eliminasi apo a yang berlebihan dalam tubuh menjadi berkurang. Akhirnya akan lebih meningkatkan hasil kadar HDL plasma pada kelinci. 21. Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan, kurma memiliki kandungan flavonoid, kadar serat yang tinggi, dan asam lemak rantai panjang sehingga dapat memperbaiki profil lipid, yaitu menurunkan kadar LDL, TG, kolesterol, dan meningkatkan kadar HDL. 5. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dimungkinkan karena beberapa hal. Pertama, responden dalam penelitian ini adalah responden yang normal kadar profil lipidnya sehingga metabolisme profil lipid dalam tubuh pasien kemungkinan besar masih normal. Tubuh yang sehat selalu mempertahankan kondisinya homeostasis, sehingga apabila terdapat kelebihan dari Apo a akan langsung diekskresi oleh ginjal. 21. Kedua, dalam penelitian ini terdapat keterbatasan berupa tidak adanya penyeragaman pola makan dan aktivitas sehari hari antar responden. Responden hanya dikontrol sesuai dengan pola makan dan aktivitas sehari hari masing masing responden pada sebelum dan selama penelitian sehingga hasil dari penelitian ini kurang maksimal. Ketiga, jumlah hari yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 28 hari. Jumlah hari ini lebih banyak dibandingkan dari penelitian Henchiri dkk yaitu selama 21 hari, namun masih sangat kurang jika dibandingkan dengan penelitian Hasan dkk yaitu selama 10 minggu, sehingga dapat diperkiran jumlah hari yang digunakan dalam penelitian ini masih kurang untuk mendapatkan hasil kadar HDL yang maksimal. Keempat, kurma yang digunakan adalah kurma Ajwa. Secara ukuran dan beratnya kurma ajwa memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu dalam 1 buah kurma Ajwa hanya memiliki berat 10 gram, dibandingkan kurma jenis Medjool yang dalam 1 buahnya memiliki berat sebesar 24 gram sehingga kadar nutrisi yang ada dalam kurma Ajwa lebih sedikit jika dibandingkan dengan buah kurma yang lain per satuan buahnya. 15. Sebelumnya, hasil data yang diperoleh dari 13 responden diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Saphiro Wilk test. Berdasarkan uji normalitas, data responden terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji statistik menggunakan paired t-test. Dari hasil uji paired t-test, didapatkan nilai p-value 0,082 yang berarti menunjukkan pemberian kurma Ajwa selama 28 hari menyebabkan penurunan kadar HDL secara tidak bermakna.

4.3. Hasil korelasi pengukuran BB terhadap kadar HDL

Pemeriksaan BB dilakukan pada hari ke-0 yaitu hari sebelum responden mengonsumsi kurma dan pada hari ke-29 yaitu satu hari setelah responden mengonsumsi kurma terakhir atau hari ke-28. Berikut adalah hasil rerata berat badan pada 13 responden. Gambar 4.2. Hasil rerata BB responden sebelum dan sesudah pemberian kurma signifikan p0,05 Sebelum pemberian kurma didapatkan rerata berat badan sebesar 56,65 kg ± 8,05 kg sedangkan setelah pemberian kurma didapatkan rerata berat badan sebesar 57,59 kg ± 8,50 kg sehingga didapatkan peningkatan sebesar 0,94 kg. Hasil data yang diperoleh dari 13 responden telah diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Saphiro Wilk test dan uji statistik menggunakan paired BB hari 0 BB hari 29 Kadar HDL 56,65 57,59 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 B B r e sp o n d e n k g ± 8.05 ± 8.50