dan kualitas produk, sedangkan sisanya oleh faktor - faktor lain.
2.2. Teori Tentang Citra Merek
Citra merek merupakan kumpulan persepsi mengenai sebuah benda yang tercemin dari kumpulan yang ditinggal dalam memori konsumen yang terdiri dari
beberapa indikator mudah dikenali, reputasi yang baik dan selalu diingat Setiawan, 2006:56.
Merek merupakan atribut yang memberikan manfaat non materil, yaitu kepuasan emosional, terdiri dari variabel: mempertimbangkan merek sebelum
membeli dan memilih merk yang terkenal. Untuk lebih jelas mengenai merek akan dikemukakan defenisi diantaranya
sebagai berikut: Menurut
American Marketing Association yang dikutip dari Rangkuti
2008:1, mendefinisikan merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal – hal tersebut sementara menurut Kotler 2007
: 332 merek adalah nama istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual
atau kelompok penjual dan untuk mendifferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Menurut Rangkuti 2008:37 persyaratan merek yang baik adalah: 1.
Nama merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk tersebut. 2.
Nama merek harus mudah diucapkan dikenal dan diingat. 3.
Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus spesifik dan khas.
Universitas Sumatera Utara
4. Nama merek harus diterjemahkan kedalam berbagai bahasa asing.
5. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat
perlindungan hukum. Citra terbentuk dari persepsi seseorang terhadap sesuatu, seseorang bebas
mempersepsikan sesuatu yang biasanya dihubungkan dengan pengalaman seseorang tersebut.
Citra dapat bersifat positif dan negatif, dalam sebuah produk citra yang positif dapat membantu kesetian pada konsumen, sehingga konsumen yang loyal
akan menolak segala bentuk kegiatan dari para pesaingnya. Sedangkan citra yang negatif akan berdampak sangat buruk kepada tingkat pembelian oleh konsumen.
Dengan kata lain citra suatu produk akan terpancar salah satunya melalui kemasan dengan desain yang baik dan mampu memberikan suatu citra yang baik pula
sehingga mendapat respon positif dari konsumen untuk melakukan pembelian. Kaitan antara citra merek dengan minat beli dikemukakan Habul
2007:13. Dikemukakan bahwa citra merek akan berpengaruh langsung terhadap tingginya minat beli terhadap suatu perkembangan produk. Hal tersebut didukung
oleh pendapat Gaeff 2008:56 yang menyatakan bahwa perkembangan pasar yang demikian pesat mendorong konsumen untuk lebih memperhatikan citra
merek dibandingkan karakteristik fisik dalam memutuskan pembelian. Saat pengambilan keputusan pembelian konsumen dilakukan, kesadaran
merek memegang peran penting. Merek menjadi bagian sehingga memungkinkan prefensi pelanggan untuk memilih merek tersebut. Pelanggan cenderung membeli
merek yang sudah dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang
Universitas Sumatera Utara
dikenal dan beranggapan merek yang sudah dikenal kemungkinan bisa dihandalkan, dan kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan.
Asosiasi merek adalah apapun yang terkait dalam ingatan memory pelanggan pada suatu merek. Asosiasi spesifik suatu merek dipikirkan pelanggan
didasarkan pada beberapa tipe asosiasi yaitu: 1.
Atribut berwujud, merupakan karakteristik produk. 2.
Atribut - atribut tidak berwujud. 3.
Manfaat bagi pelanggan, yaitu manfaat rasional dan manfaat psikologi. 4.
Harga relatif. 5.
Penggunaan atau aplikasi. 6.
Karakteristik pengguna atau pelanggan . 7.
Orang terkenal selebriti. 8.
Gaya hidup atau kepribadian. 9.
Kelas produk. 10.
Pesaing. 11.
Negara atau wilayah geografis asal produk. Sedangkan menurut Tjiptono, 2005 : 19 asosiasi memiliki beberapa tipe
yaitu: 1.
Atribut atributes, adalah asosiasi yang dikaitkan dengan atribut – atribut dari merek tersebut baik yang berhubungan langsung terhadap produknya
product related atributes, ataupun yang tidak berhubungan langsung terhadap produk non produk related atributes yang meliputi price,
userimagry , usage imagery, feelings, experiences, dan brand personality.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat benefits, adalah asosiasi suatu merek dikaitkan dengan manfaat
dari merek tersebut, baik itu manfaat secara fungsional functional benefit
, manfaat secara simbolik dari pemakaianya symbolic benefit, dan pengalaman yang dirasakan dari penggunanya experential benefit.
3. Perilaku attitudes, adalah asosiasi yang dikaitkan dengan motivasi diri
sendiri yang merupakan bentuk perilaku yang bersumber dari bentuk – bentuk punishment, reward, learning dan knowledge.
2.3. Teori Tentang Kualitas Produk