Minat baca anak terhadap komik terjemahan Jepang “manga”: studi kasus pada rimba baca Jakarta

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Fitria Sutarti

NIM: 1110025000005

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H/2014 M


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

Minat Baca Anak Terhadap Komik Terjemahan Jepang “Manga”: Studi Kasus di Rimba

Baca Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis koleksi manga, faktor-faktor yang mendorong minat baca anak terhadap manga dan peran manga terhadap minat baca anak di Rimba Baca Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan narasumber 10 anak yang dianggap dapat mewakili pemustaka di Rimba Baca. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis manga yang dimiliki oleh perpustkaan Rimba Baca terdiri dari shouju, shonen dan kodomo. Manga sendiri merupakan bahasa Jepang dalam penyebutan komik. Manga shouju adalah manga yang bertemakan cerita cinta yang ditujukan untuk remaja perempuan. Manga shonen bertemakan aksi atau laga yang ditujukan untuk anak laki-laki danmanga kodomo lebih mengarah untuk anak-anak. Faktor orang terdekat, waktu dan jenismangamerupakan faktor pendorong bagi anak-anak untuk memilihmangasebagai bacaan. Manga dipilih sebagai bacaan karena manga memiliki ciri yang berbeda dengan buku bergambar.Mangadisajikan dengan lebih banyak gambar dibandingkan dengan tulisan selain itu penggambaran tokoh manga juga menjadi daya tarik sendiri bagi pembacanya. Peran manga disini juga terlihat dalam meningkatkan minat baca anak dikarenakan selain membaca manga anak-anak juga aktif membaca buku-buku lain. Koleksi fiksi maupun nonfiksi menjadi pilihan mereka selain membaca manga. Selain itu, dalam penelitian ini juga didapatkan bahwa jumlah mangayang dibaca oleh anak-anak antara 2-10 perhari.


(6)

v Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah (Skripsi) tepat pada waktunya. Untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis mengambil judul tentang,“Minat Baca Anak Terhadap Komik Terjemahan Jepang “Manga”: Studi

Kasus di Rimba Baca Jakarta.”

Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ida Farida, MLIS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga dapat membimbing penulis dengan baik sampai terselesaikan skripsi ini.

5. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan ilmu perpustakaan yang telah banyak memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.

6. Kepada seluruh pihak perpustakaan Rimba Baca Jakarta Selatan antara lain: Kepala Perpustakaan dan staf yang telah memberikan izin kepada


(7)

penulis untuk melakukan penelitian dan wawancara yang berhubungan dengan skripsi penulis.

7. Kedua orang tua penulis: Bapak Suyitno dan Ibu Sutarti yang telah banyak membimbing, menyayangi, dan mengorbankan seluruh tenaga, pikiran, dan biaya sampai saat ini. Skripsi ini adalah awal bentuk terima kasih penulis kepada kalian. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada adik-adik penulis: Yunanda Dwi Prayitno dan Pandu Arya Tri Prayitno yang menemani dan membantu penulis selama mengerjakan skripsi ini. Terima kasih sudah menjadi kelurga yang terbaik. Terima kasih telah menjadi sumber semangat, terima kasih atas semua doa, ketulusan, kesabaran dan segala dukungan kalian semua.

8. Terima kasih untuk Maulana Subhi juga sahabat-sahabat kecil Runa dan Nivi kalian adalah sahabat terbaik sejak dulu sampai saat ini. Terima kasih untuk selalu mengingatkan kewajiban penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa untuk kalian yang selalu mendukung Poppy, Tya, Dina, Amel, Tryano, Feril, Fani, Fitra, Vita dan Risa. Sahabat yang selalu mendukung satu sama lainnya. Terima kasih untuk persahabatan ini . terima kasih atas dukungan, waktu, dan doa kalian.

9. Sahabat seperjuangan Okta, Norma, Cahya, Tika, Citra, Kamil, Theo, Renny, Rahayu, Yuni, Heni, Vivi, Afifah, Fauziah, Fidhi. Terima kasih untuk setiap saat-saat kita berbagi. Terima kasih untuk waktu yang kita habiskan bersama.

10. Teman-teman di jurusan ilmu perpuskataan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010, atas dukungan dan bantuannya.


(8)

11. Semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas segala dukungannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih ada kekurangan, hal ini karena adanya keterbatasan dari diri penulis sendiri. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menunjang kesempurnaan dari skripsi ini.

Terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 16 September 2014


(9)

viii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 5

2. Sumber Data ... 6

3. Kriteria Informan ... 6

4. Teknik Pengumpulan Data ... 7

5. Teknik Analisis Data ... 7

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Komik 1. Pengertian Komik ... 12

2. Jenis-Jenis Komik ... 13

3. Komik di Perpustakaan ... 17

B. Manga 1. Manga ... 20


(10)

3. Jenis-Jenis Manga ... 25

4. Ciri Khas Manga ... 28

C. Minat Baca 1. Pengertian Minat Baca ... 29

2. Tujuan Membaca ... 31

3. Manfaat Membaca... 32

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca ... 33

5. Usaha Untuk Meningkatkan Minat Baca ... 35

D. Peranan ... 39

E. Penelitian Relevan ... 40

BAB III PROFIL PERPUSTAKAAN RIMBA BACA A. Gambaran Umum Perpustakaan Umum Rimba Baca ... 43

B. Struktur Organisasi ... 43

C. Koleksi ... 44

D. Pengguna ... 45

E. Gedung Perpustakaan ... 45

F. Fasilitas Perpustakaan ... 46

G. Kegiatan Perpustakaan ... 46

H. Jadwal Kegiatan Layanan ... 48

I. Sarana Simpan dan Temu Kembali ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Penelitian ... 50

B. Hasil Penelitian 1. Koleksi di Rimba Baca ... 51

2. Jenis-Jenis Manga di Rimba Baca ... 53

3. Faktor yang Mendorong Minat Baca Anak Terhadap Manga ... 55

4. Peran Manga Terhadap Minat Baca Anak ... 60


(11)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 69 B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN


(12)

xi

1. Tabel 1 Jumlah Koleksi Berdasarkan Subyek ... 44

2. Tabel 2 Kriteria Informan ... 50

3. Tabel 3 Total Jumlah Koleksi Rimba Baca ... 53

4. Tabel 4 Pengaruh Orang Terdekat ... 55

5. Tabel 5 Usia Awal Membaca ... 57

6. Tabel 6 Daya Tarik Manga ... 60

7. Tabel 7 Jumlah Manga yang Dibaca ... 62


(13)

xii

1. Gambar 1 Tampilan Halaman Depan ... 19 2. Gambar 2 Tampilan HalamanRecommended Manga... 19 3. Gambar 3 Tampilan Halaman List Judul dan Pengarang ... 20


(14)

xiii

1. Surat Tugas Menjadi Pembimbing 2. Surat Izin Penelitian

3. Foto-Foto Perpustakaan Rimba Baca 4. Pedoman Wawancara

5. Hasil Wawancara

6. Daftar Koleksi Manga Perpustakaan Rimba Baca 7. Daftar Riwayat Hidup


(15)

1 A. Latar Belakang

Minat baca adalah hal pertama yang menjadi modal untuk seseorang untuk dapat mencintai dunia baca. Kebiasaan membaca harusnya mulai ditanamkan pada anak-anak usia dini karena dengan membiasakan membaca sejak kecil nantinya akan menjadi kebiasaan sampai dewasa. Membaca itu perlu pelatihan sejak kecil dimana kegiatan membaca sudah harus selalu dilatih sejak usia anak-anak. Tidak cukup dengan pengenalan saja tapi untuk dapat mencintai kegiatan membaca maka diperlukan waktu berulang-ulang. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mencintai sesuatu maka dari itu dengan terus menerus membaca bahkan dilakukan secara berulang-ulang maka nantinya kita akan dapat jatuh cinta pada dunia membaca.

Menimbulkan kecintaan dunia baca pada anak-anak memang harus dimulai dari peranan orang tua maupun keluarga mereka. Anak-anak yang berasal dari keluarga yang menyukai membaca kemungkinannya akan lebih besar untuk menyukai membaca, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak yang sebelumnya jauh dari buku.

Seperti yang diungkapkan oleh Mary Leonhardt “anak-anak yang gemar membaca ternyata mempunyai orangtua yang bersedia melakukan hal-hal sangat khusus untuk menanamkan kecintaan membaca kedalam diri

anak-anaknya.”1 Peranan keluarga begitu penting untuk membiasakan membaca

1

Marry Leonhardt. 99 Cara Menjadikan Anak Anda ”Kerajinan” Membaca (NewYork: Three Rivers Press, 2000), h.25


(16)

dalam diri anak-anak sehingga membaca itu sendiri nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan sampai dewasa nanti. Kebiasan membaca yang terus menerus dan berlangsung lama ini akan menjadikan sebuah budaya yaitu budaya membaca yang nantinya akan terus ada dalam diri masing-masing.

Ada banyak cara untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak salah satunya melalui pengenalan buku bacaan yang memang diperuntukan khusus untuk anak-anak. Buku bacaan anak berbeda dengan buku bacaan orang dewasa pada umumnya karena buku bacaan anak akan banyak menampilkan gambar, animasi, dan warna yang menarik bagi anak-anak. Kemudian dengan pengenalan buku bacaan anak-anak maka anak-anak akan mulai merasa tertarik sehingga mereka mulai membaca berbagai buku mulai dari buku anak-anak, kemudian beralih untuk membaca buku remaja sampai buku dewasa sejalan dengan usia mereka.

Koleksi bacaaan anak di Indonesia terbilang masih dianak tirikan karena jumlah mereka yang sedikit. Buku yang dibaca anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan emosional mereka sehingga dalam pemilihan buku bacaaan anak-anak harus tetap dalam pengawasan orang tua. Pemilihan koleksi fiksi untuk anak-anak juga diharapkan agar mereka dapat tertarik terlebih dahulu dengan buku. Baru kemudian mereka dapat mencintai buku sebagai sarana yang dapat memberi mereka banyak informasi, seperti halnya slogan yang sering kita dengar bahwa buku adalah jendela dunia.

Koleksi fiksi maupun non-fiksi yang dimiliki taman baca anak umumnya terdiri dari ensiklopedi anak, buku-buku cerita rakyat, novel


(17)

maupun komik. Fiksi yang banyak sekali digemari oleh anak-anak sampai dewasa saat ini adalah komik. Komik atau manga dari Jepang ini menjadi primadona bacaan favorit kebanyakan anak-anak sekarang karena penyajian cerita yang berbeda dengan buku bergambar lainnya. Komik atau manga merupakan bacaan anak yang dapat membantu membentuk imajinasi mereka, karena penyajiannya komik itu berupa gambar dalam kotak yang dilengkapi dengan teks.

Manga sendiri merupakan budaya dari Jepang yang sangat digemari oleh anak-anak. ”Sebagai manifestasi kebudayaan, komik mengemban misi

kebudayaan yang luhur, yaitu mendidik masyarakat agar senantiasa tanggap

dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan jaman.”2 Tidak dapat kita pungkiri dari masuknya manga Jepang ini ke Indonesia akan ikut terserapnya juga budaya dari negara asalnya.

Kebanyakan anak-anak yang mencintai manga juga mencintai budaya Jepang. Komik atau Manga merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan kepada anak-anak maupun orang dewasa melalui gambar juga cerita budaya yang diangkat kemudian mulai banyak dikenal diberbagai negara. Penulisan skripsi ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui, menganalisis, dan memahami bagaimana minat baca anak-anak terhadap manga. Penelitian yang dilakukan ini akan menghasilkan data yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca. untuk menganalisa bagaimana minat baca anak-anak terhadap

2


(18)

manga, maka penulis mengambil topik ”MINAT BACA ANAK

TERHADAP KOMIK JEPANG “MANGA”: STUDI KASUS PADA

RIMBA BACA JAKARTA”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan serangkaian penjelasan pada latar belakang masalah di atas, penulis dalam skripsi ini akan membatasi penelitian ini tentang minat

baca anak terhadap komik Jepang “manga”di Rimba Baca Jakarta.

Perumusan masalah yang akan dikaji pada Rimba Baca Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Jenis koleksi danmangaapa saja yang dimiliki Rimba Baca?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong minat baca anak terhadapmanga? 3. Bagaimana peranmangadalam meningkatkan minat baca?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai sejauh mana minat baca anak

terhadap komik terjemahan Jepang “manga” dan kaitannya untuk meningkatkan minat membaca kepada anak. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

a. Mengetahui berbagai koleksi danmangadi Rimba Baca

b. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat baca anak terhadap manga

c. Mengetahui peran komik atau mangaterhadap peningkatan minat baca di Rimba Baca


(19)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Dapat menambah wawasan bagi peneliti khususnya, dan bagi pembaca umumnya

b. Secara akademis, penelitian ini dapat menjadi pemasukan dalam pengembangan bacaan anak

c. Berguna dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu prasayarat dalam meraih gelar S1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini lebih mengarah kepada penelitian deskripitif analisis, yaitu penelitian dimana metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian dengan mengajukan data-data dan teori yang relevan melalui wawancara dan observasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Memilih pendekatan kualitatif karena dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen.3 Pendekatan ini menghasilkan data dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkripsi wawancara, observasi dan pengamatan lapangan, gambar, foto dan lain sebagainya dalam menyelesaikan masalah ini.Pendekatan kualitatif lebih mudah digunakan

3


(20)

untuk mengungkap kenyataan yang bersifat ganda, menyajikan secara langsung antara peneliti dan informannya. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh meliputi:

a. Data primer, data yang berasal dari narasumber yang ditemui langsung di lapangan (Rimba Baca Jakarta) yakni pemustaka yang merupakan anak-anak.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan, akses internet dan sumber-sumber literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Kriteria Informan

Menurut Lexy J. Moloeng dalam buku “Metodologi Penelitian

Kualitatif”, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.4 Pemanfaatan informan bagi peneliti adalah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring, jadi sebagai sampling internal, karena informan dimanfaatkan untuk berbicara/bertukar pikiran/membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya.

Dalam penelitian ini diberikan kriteria informan untuk dijadikan narasumber yaitu 10 orang anak yang dianggap dapat mewakili anak-anak yang menjadi pemustaka di Rimba Baca untuk mendukung dan memperkaya penelitian ini.

4


(21)

4. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan data dalam melakukan penelitian ini, yang mana teknik-teknik tersebut digunakan secara akumulatif dan saling melengkapi. Beberapa teknik yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Library Research, yaitu dengan mencari pembahasan melalui buku, jurnal, artikel tercetak maupun online untuk mendapatkan gambaran teori yang dapat mendukung masalah yang diteliti.

b. Wawancara, merupakan teknik yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan responder yang mana teknik ini benar-benar menjadi tumpuan utama bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik ini digunakan untuk memperjelas permasalahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh bacaan anak terhadap minat baca.

c. Observasi, yaitu pengambilan data yang bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitan.5 Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah taman baca anak rimba baca. Dimana peneliti harus mengamati secara langsung dan objektif situasi dan kondisi sebenarnya yang terjadi disana.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah melalui pendekatan Deskriptif Analisis, yaitu pendekatan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul dengan sebenar-benarnya

5


(22)

sebagaimana adanya dengan cara menyusun, menjelaskan dan menganalis data tersebut.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, karena pada analisis penelitian kualitatif terjadi suatu proses analisa data, yang dimulai mencari dan menemukan pola penelitian, sehingga dapat mengetahui informasi apa saja yang dapat dipelajari dan diberitahukan kepada orang lain. Lexy J. Moleong menyatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, memanifestasikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.6

Dalam analisis data kualitatif terdapat berbagai kegiatan dimulai dari kegiatan reduksi data, penyajian data serta terakhir membuat kesimpulan. Sugiyono berpendapat bahwa Miles daan Huberman menyebutkan beberapa langkah aktivitas yang dilakukan dalam analisis data kualitatif ini antara lain:

a. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memilih hal-hal penting dari data yang diperoleh.

6

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 248.


(23)

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabel disertai uraian singkat berupa penjelasan dan interprestasi peneliti.

c. Kesimpulan

Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif bersumber dari data–data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif penulis. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah.7

E. Definisi Istilah

Untuk memudahkan penyamaan persepsi dalam penelitian ini maka istilah yang berkaitan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Komikadalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca.8

Minat Baca adalah keinginan pada seseorang untuk membaca kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca.

Mangamerupakan penyebutan komik dalam bahasa Jepang.

Taman Baca Anak adalah suatu perpustakaan yang dikhususkan untuk melayani minat baca anak-anak. Jadi buku-buku yang tersedia umumnya

7

Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2005), h. 91.

8


(24)

adalah buku anak. Bentuk fisik suatu taman baca anak umumnya tidak terlalu besar dan berkesan tidak seresmi perpustakaan. Kegiatan-kegiatan lain umumnya dilakukan oleh suatu taman baca anak dalam rangka membangkitkan minat baca untuk anak.

F. Sistematika Penulisan

Mengacu pada pokok pembahasan dan metode penelitian, maka pembahasan dalam penelitian ini dapat disistematisasikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang yang mendasari penelitian,kemudian dijelaskan mengenai rumusan masalah dan batasan masalah, serta tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pembahasan mengenai komik dan manga. Dalam bab ini penulis akan menjabarkan pengertian komik, jenis-jenis komik, komik di perpustakaan, pengertian manga, sejarah manga, jenis-jenis manga, ciri khas manga juga pengertian dari minat baca, tujuan membaca, manfaat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca, usaha untuk meningkatkan minat baca, pengertian peranan dan penelitian relevan.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini akan dibahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan taman baca rimba baca. Yang dibahas adalah tentang gambaran


(25)

umum, struktur organisasi, koleksi, pengguna, gedung perpustakaan, fasilitas perpustakaan, kegiatan perpustakaan, jadwal kegiatan layanan dan sarana sistem temu kembali di Rimba Baca.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas hasil dari penelitian tentang minat baca anak

terhadap komik terjemahan jepang ”manga” di Rimba Baca Jakarta.

BAB V PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir penulis mengungkapkan suatu kesimpulan dari pembahasan skiripsi yang disertai dengan saran dan lampiran.


(26)

12

TINJAUAN LITERATUR

A. Komik

1. Pengertian Komik

Komik merupakan bacaan anak-anak yang paling diminati oleh kebanyakan orang-orang yang suka membaca karena komik dikemas sebagai bacaan yang atraktif sehingga banyak menarik minat pembaca khususnya anak-anak. Yang menarik dari komik adalah lebih banyak gambar yang ditampilkan dibandingkan dengan teks sehingga anak-anak juga lebih menikmati gambar-gambar tersebut dibandingkan harus membaca buku-buku yang lebih banyak teks didalamnya.

Komik berasal dari bahasa dari Perancis yaitu comique, sebagai kata sifat, comique berarti lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya pelawak atau badut. Komik juga berasal dari bahasa Yunani komikos. Disebut komik karena pada zaman dahulu cerita komik mengacu kepada cerita-cerita humoristis atau satiris untuk menghibur khalayak.9

Selain itu komik menurut Scott McCloud dalam buku komik yang

dikarang oleh Indiria Maharsi mendifinisikan “juxtaposed pictorial and other images in deliberate sequence, intended to conveny information and/or to produce an aesthetic response in the viewer.” Maksudnya bahwa

komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk

9


(27)

memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca.10

Kata comic dalam bahasa Inggris sebetulnya memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia. Hanya saja kerena sifat bahas Indonesia yang memang sering menyerap bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris, bahasa Jawa dan lain-lain. Penyerapan kata tersebut disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

Menurut Murti Bunanta “secara sederhana dapat dikatakan bahwa

pada setiap komik, terdapat banyak gambar yang disusun vertical dan horizontal, dengan balon-balon teks di dalamnya yang bisa terdiri dari

berbagai bentuk untuk menunjukan berbagai maksud”11

Komik sudah menjadi bacaan yang menarik bagi anak-anak karena

komik dapat memberikan mereka “penglihatan” tentang apa yang mereka

baca. Membaca komik berarti membawa mereka ke ruang imajinasi baru melalui tokoh dan cerita yang disajikan oleh komikus. Hal itu mewakili harapan, fantasi, kenyataan, ataupun kekalahan yang dialami sesuai dengan konteks jamannya.

2. Jenis-Jenis Komik

Komik sudah berkembang dalam waktu yang lama maka jenis komik juga beragam dilihat dari bentuk dan jenis ceritanya. Seperti yang dikatakan oleh Bonneff yang dikutip oleh Indira, komik dibedakan

10

Indiria Maharsi.Komik:Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 4

11


(28)

menjadi 2 berdasarkan bentuknya yaitu komik bersambung (comic stripsi) dan buku komik ataucomic books.12

a. Komik berdasarkan bentuknya 1) Komik Strip (Comic Strips)

Istilah komik strip (comic strip) merujuk pada komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah. Komik jenis ini terbagi menjadi dua kategori yaitu:

a) Komik strip bersambung

Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari tiga atau empat panel yang terdiri dari surat kabar atau majalah dengan cerita yang bersambung dalam setiap edisinya.

b) Kartun Komik

Komik strip kategori ini adalah komik yang hanya terdiri dari tiga atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk banyolan. Komik ini tidak sepopuler dengan istilah komik strip. 2) Buku Komik

Comic book atau buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya.Comic bookini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin.

12


(29)

3) Novel Grafis (Graphic Novel)

Perbedaaan antara komik dengan novel grafis adalah tema-tema yang lebih serius dengan panjang cerita yang hamper sama dengan noevl dan ditujukan bagi pembaca yang bukan anak-anak. 4) Komik komplikasi

Komik komplikasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dari beberpa komikus yang berbeda, cerita yang terdapat dalam komplasi ini bisa tidak berhubungansama sekali, namun kadang ada juga penerbit yang memberikan tema yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda.13

5) WEB Comic (Komik Online)

Sesuai dengan namanya maka komik ini menggunakan media internet dalam publikasinya. Dengan memaki situs web maka komik jenis ini hanya menghabiskan biaya yang relative lebih murah dibanding media cetak dan jangkauannya sangat luas tak terbatas. Komik ini muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi komunikasi.

b. Komik Berdasarkan Cerita

Komik dibedakan bedasarkan jenis ceritanya menurut Indira dalam bukunya Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas terdiri dari 4 jenis, yaitu:

13


(30)

1) Komik Edukasi

Keragaman gambar dan cerita yang ditawarkan pada komik menjadikannya sebagai penyampai pesan yang beragam, salah satunya adalah pesan didaktis kepada masyarakat awam. Sehingga hal tersebut menunjukan bahwa komik memiliki dua fungsi sekaligus. Pertama adalah fungsi hiburan dan kedua dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung sebagai fungsi edukatif. Hal ini dikarenakan kedudukan komik yang semakin berkembang kearah yang lebih baik karena masyarakat sudah menyadari nilai komersil dan nilai edukatif yang dibawanya.14

Bahkan pada saat ini muncul seri komik edukatif yang menceritakan pesan-pesan bermuatan edukasi kepada para pembaca. Dengan demikan bisa semakin digarisbawahi bahwa sebetulnya komik berpengaruh sekali dalam memberi pemahaman yang cepat kepada pembaca tentang suatu hal yang bermuatan edukasi.

2) Komik Promosi (Komik Iklan)

Pangsa pasar komik sangat beragam, komik juga mampu menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak. Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk. Komik iklan ini umummya menceritakan tentang keuntungan dari produk yang dipromosikan dengan bahasa yang lugas dan kadang bersifat humor.

14


(31)

3) Komik Wayang

Komik wayang berarti komik yang menceritakan tentang cerita wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta.

4) Komik Silat

Komik silat sangatlah popular, karena tema-tema silat yang didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola. Untuk setting cerita komik jenis ini menyesuaikan budaya dari masing-masing Negara yang menerbitkan komik tersebut.

3. Komik di Perpustakaan

Komik sebagai koleksi perpustakaan mulai menjadi trend untuk menarik pemustaka anak-anak maupun dewasa kini. Banyak perpustakaan dengan sengaja menyediakan komik sebagai koleksi mereka karena komik menjadi buku yang paling bayak dibaca dan dinanti oleh pemustaka. komik menjadi bacaan yang mudah diterima bagi orang dewasa dan anak-anak sekalipun karena penyajian cerita yang berbeda daripada buku fiksi lainnya. Seperti halnya komik Jepang yang disebut manga adalah komik yang sangat populer dikalangan pembaca remaja15, yang kini sangat digemari oleh sebagian besar remaja di berbagai belahan dunia tidak terkecuali di Indonesia. Tidak dipungkiri lagi beberapa alasan pemustaka yang datang ke perpustakaan terkadang lebih mencari komik untuk bacaan 15


(32)

mereka karena itu perpustakaan yang menjadikan komik sebagai koleksinya menjadi lebih ramai daripada perpustakaan yang tidak menyediakan komik sebagai koleksi mereka.

Sekarang ini pandangan komik sebagai koleksi sebuah perpustakaan sudah mulai bergeser dari yang sebelumnya komik dikatakan sebagai sampah kini komik menjadi pertimbanganan dalam peranannya untuk meningkatkan minat baca. Komik dapat menjadi cara yang menarik untuk belajar tentang peristiwa sejarah, dan mengadaptasi komik dari teks-teks klasik bisa menjadi cara untuk memberikan kesempatan belajar yang berbeda kepada siswa.16

Melihat tema komik yang sangat luas saat ini maka kebijakan pustakawan untuk menentukan komik yang baik dibaca oleh anak-anak. Pustakawan dapat mempelajari tema-tema yang biasanya muncul di dalam komik terlebih dahulu, seperti halnya dalam manga terdapat istilah “shōju” juga “shonen”. "shonen" dimaksudkan untuk pembaca terutama anak laki-laki dan "shōju" dimaksudkan untuk menarik pembaca terutama anak perempuan.17

Untuk dapat mengetahui ulasan-ulasan mengenai komik-komik pustakawan dapat berkunjung ke www.koyagi.com/Libguide.html karena karena situs ini merupakan rujukan tentang manga yang dibuat oleh Gilles Poitras.18

16

Raya Samet. Get Graphic Novels Into Your Elementary Collection (School Library Monthly/Volume XXVI, Number 5/January 2010), h. 13

17

Ibid, h.12

18


(33)

Gambar 1: Tampilan Halaman Depan

Dalam situs ini kita akan dituntun mengenal manga melalui pengertian, jenis-jenis manga, sejarah manga, bahkan mengenai anime sekalipun. Kemudian untuk meneruskan pencarian manga yang cocok untuk anak-anak pustakawan juga dapat melihat review yang ada pada situs ini. pustakawan juga dapat mereview manga melalui namamangaka yang membuatnya. Dalam review ini manga diberikan sinopsis juga19 culture yang digambarkan dalam cerita sehingga pustakawan dapat mempertimbangkanmangayang akan dijadikan koleksinya.

Gambar 2: Tampilan HalamanRecommended Manga 19


(34)

Gambar 3: Tampilan Halaman List Judul dan Pengarang

B. Manga

1. PengertianManga

Manga(漫画) merupakan komik yang dibuat di Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke-19

Robert S. Pettersen mengatakan “Thekanji (pronounced "manhua" in Mandarin) that are used to write the word manga in Japanese can be translated as "whimsical drawings" or "impromptu sketches."

Sedangkan menurut Gilli “manga is far more complex than the American comic book that has been dominated by superhero, underground, and what are termed “art” or “independent” comics for the past fifty years.”20

Penyebutan komik sendiri tergantung dari Negara masing-masing. Manga merupakan komik dalam penyebutan orang Jepang sedangkan di

20


(35)

Korea sendiri manga disebut dengan manhwa, Taiwan dan China disebut Manhua.21

Manga memiliki ciri khusus dibandingkan dengan komik yang banyak diterbitkan oleh Amerika maupun Eropa. Tokoh-tokoh dalam manga biasanya digambarkan dengan mata yang lebih besar, kaki yang panjang, pinggul yang ramping sehingga terlihat sangat cantik dan keren hal ini jelas berbeda dengan komik terbitan Amerika ataupun Eropa.

Selain itumanga sendiri juga memiliki ciri lain yaitu format gambar yang mana dibaca dari kanan ke kiri. Beberapa waktu lalu penerbit yang menerjemahkan manga melakukan pembalikan format dari kanan ke kiri tetapi untuk saat ini manga dibiarkan sesuai format yang dibuat oleh mangaka yaitu dari kanan ke kiri. Hal tersebut dapat menghemat biaya produksi karena jumlah manga yang diterbitkan sekarang sangatlah banyak.

Pertumbuhan manga sangat cepat diberbagai belahan dunia, Di Amerika Serikat, pertumbuhan pasar manga telah menakjubkan. Sebuah jurnal perdagangan terkemuka, ICv2 Panduan untuk Manga (2007) memperkirakan bahwa pasar manga di Amerika Utara untuk tahun 2002 adalah $60.000.000, dan bahwa pada tahun 2006 itu telah berkembang menjadi sekitar $190.000.000-$205.000.000, dengan lebih dari 5.000 mangayang di cetak.22

Ruang lingkup manga tidak jauh beda dengan komik, manga biasanya bercerita mengenai kehidupan sehari-hari, suasana sekolah,

21

Indiria Maharsi.Komik:Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h. 65

22


(36)

tentang asrama itu semua tergantung dari mangaka yang menyiapkan cerita. Mangaka adalah orang yang membuat manga atau dalam bahasa komik disebut dengan komikus.

2. SejarahManga

Manga modern berasal dari zaman penjajahan (1945-1952) dan pasca penjajahan tahun (1960-1952-an). Penulis sejarah manga telah menjelaskan dua proses yang luas dan saling melengkapi membentuk manga modern. Salah satu pandangan menekankan peristiwa yang terjadi selama dan setelah Amerika Serikat menjajah Jepang (1945-1952) dan menekankan pengaruh budaya Amerika Serikat termasuk komik Amerika Serikat, gambar dan tema dari televisi Amerika Serikat, film, dan kartun (terutama Disney).

Terlepas dari sumbernya, ledakan kreativitas seni tentu terjadi dalam periode pasca-perang, yang melibatkan manga artis seperti Osamu Tezuka (Astro Boy) dan Machiko Hasegawa (Sazaesan). Astro Boy cepat menjadi (dan tetap) sangat populer di Jepang bahkan di berbagai Negara termasuk di Indonesia, dan adaptasi anime dari Sazaesan menarik lebih banyak pemirsa daripada anime lainnya di televisi Jepang pada tahun 2011.

“Tezuka dianggap sebagai pendiri modern Manga Jepang , dan komiknya yang menggunakan teknik sinematik memiliki sejumlah besar


(37)

pengaruh pada senimanmangapascaperang.”23

Dalam teknik Tezuka "sinematografi", panel seperti sebuah film yang mengungkapkan rincian tindakan yang berbatasan dengan gerakan lambat serta mempercepat dari kejauhan untuk menutup gambar. Semacam ini dinamika visual secara luas diadopsi oleh seniman manga kemudian. Hasegawa fokus pada kehidupan sehari-hari dan pengalaman perempuan juga datang untuk mengkarakterisasimangashōju.

“In March 1959, Kodansha, one of the largest publishing companies in Japan, began publishing Shonen Magajin, the first weekly comic magazine designed for boys and young adults.”24 Antara tahun 1950 dan 1969, jumlah pembaca yang semakin besar untukmangamuncul di Jepang dengan pemadatan dua genre pemasaran utama, manga shonen ditujukan untuk anak laki-laki dan manga shōju yang ditujukan untuk anak perempuan.

Pada tahun 1969 sekelompok senimanmangaperempuan (kemudian disebut Tahun Grup 24, juga dikenal sebagai Magnificent 24s) membuat debut manga shōjo mereka ("tahun 24" berasal dari nama Jepang untuk tahun 1949, sebagai tahun kelahiran banyak seniman). Moto Hagio, Riyoko Ikeda, Yumiko Oshima, Keiko Takemiya, dan Ryoko Yamagishi. Setelah itu, seniman manga terutama perempuan akan menarik shōjo

untuk pembaca anak perempuan dan perempuan muda. Dalam dekade berikutnya (1975-sekarang), mangaterus mengembangkan gaya sekaligus

23

Kinko Ito. A History of Manga in the Context of Japanese Culture and Societ (USA: The Journal of Popular Culture, Vol. 38, No. 3, 2005), h. 477

24


(38)

berkembang subgenre berbeda tetapi tumpang tindih. Subgenre utama meliputi romance, superheroines, dan "komik wanita" (dalam bahasa Jepang,redisuレディース, redikomiレディコミ, dan josei女性).

Manga shōjo memiliki tema utama yaitu asmara atau cinta. Pemilihan tema ini memang disengaja oleh mangaka karena target pembaca mereka adalah anak perempuan. Tema asrama biasa dibuat oleh mangaka dalam cerita romantis ataupun berbau hero dengan pahlawan wanita sebagai tokoh utama seperti Mermaid Melody ,Tokyo Mew Mew, Dan Sailor Moon, yang menjadi populer secara internasional baik dalam manga dan anime. Grup (atau sentais) dari gadis-gadis yang bekerja bersama-sama juga telah populer dalam genre ini. Seperti Lucia, Hanon, dan Rina bernyanyi bersama dan Sailor Moon, Sailor Mercury, Sailor Mars, Sailor Jupiter, Sailor Venus dan bekerja bersama-sama.

Mangauntuk pembaca pria dibagi sesuai dengan usia pembaca yang dimaksudkan, anak laki-laki sampai usia 18 tahun (Shonen manga) dan laki-laki muda untuk 18-30 tahun (seinen manga). Serta dengan konten, termasuk aksi-petualangan sering melibatkan laki-laki pahlawan, humor slapstick, tema kehormatan, dan kadang-kadang eksplisit seksualitas orang Jepang menggunakan kanji yang berbeda untuk dua makna serumpun dari "seinen" 青年 untuk "remaja, anak muda" dan 成年 untuk "dewasa, mayoritas" yang kedua mengacu pada manga terang-terangan seksual ditujukan untuk pria dewasa dan juga disebut seijin ("dewasa" 成人)

manga. Shonen, Seinen, dan seijin mangabanyak fitur yang sama.


(39)

manga setelah Perang Dunia II. Dari tahun 1950 pada, Shonen manga terfokus pada topik berpikir untuk kepentingan anak pola dasar, termasuk mata pelajaran seperti robot, ruang wisata, dan heroik action adventure tema populer termasuk fiksi ilmiah, teknologi, olahraga, dan pengaturan supranatural.

Pada akhir 1990-an permintaan untukshonen manga meledak. Judul seperti No Feed For Tenchi! Dan Dragon Ball Z menargetkan remaja muda bahkan lebih tua.Mangadengan superhero berkostum soliter seperti Superman, Batman, dan Spider-Man umumnya tidak menjadi begitu populer.

3. Jenis-JenisManga

Mangamemiliki jenis sesuai dengan kelompok usia pembacanya,25 a. Kodomo

Kodomoadalahmangayang diperuntukan untuk anak-anak kecil. b. Shōjo/ bishōjo

Shōjo adalah komik yang bertemakan tentang cinta. Ini merupakan mangayang dibaca oleh anak-anak perempuan.

c. Shonen/bishonen

Shonen adalah manga yang bertemakan Hero, laga, dan perang. Shonenmerupakan komik yang dibaca untuk anak laki-laki.

d. Redikomi

Redikomimerupakan mangatentang asrma seperti halnya shōjo hanya target pembacanya yang berbeda. Jika shōjo lebih mengarah kepada 25


(40)

anak-anak perempuan maka redikomi lebih mengarah ke wanita dewasa.

e. Seinen

Seinen adalah manga yang ditujukan untuk laki-laki dewasa karna tema dalam manga ini lebih kompleks dibandingkan denga shonen. Seinentidak hanya bercerita tentang laga terkadang juga terdapat cerita asmara yang sulit dipahami oleh anak laki-laki.

f. Gag

Gag merupakan manga yang bertemakan tentang humor. Manga ini bersifat menghibur dengan lawakan asal budaya Jepang yang disajikan olehmangaka.

g. Hentai

Hentaimerupakan komik yang memiliki cerita vulgar. Mangajenis ini merupakan manga genre dewasa karena cerita yang disajikan berbau pornografi sehingga tidak dapat dibaca oleh anak-anak. Selain hentai ada juga mangayang memiliki cerita erotis tetapi tidak sampai berbau seksual itu disebutechi.

h. Mecha

Mechamerupakan kata dalam Bahasa Jepang yang diserap dari Bahasa Inggris, yaitu mecanic. Kata mecanic ini sendiri sangat erat hubungannya dengan hasil buah karya pemikiran manusia yang bergerak dengan mesin, yaitu robot. Sejalan dengan itu, Manga Mecha menggunakan robot sebagai tokoh andalannya. Berbicara tentang robot yang juga merupakan objek utama dalam Manga Mecha, teknologi


(41)

salah satu wujud perkembangan ilmu pengetahuan. Karena itu,manga ini tidak jarang menampilkan cerita dengan thema-thema fiksi ilmiah. i. Science fiction

Mangagenre ini, biasa mengangkat cerita-cerita fiksi. Cerita fiksi yang ditampilkan di sini, biasanya adalah cerita fiksi langkap dengan argumentasi ilmiahnya. Argumentasi yang disampaikan di sini, dijelaskan sedemikian rupa oleh si pengarang sehingga terkesan meyakinkan. dan lagi, membuat si pembaca yakin bahwa hal yang disampaikan dalam cerita yang dikarang si mangaka mungkin terjadi pada waktu tertentu

j. Maho shoujo(魔法少女)

Maho shoujo, arti harafiahnya adalah ‘gadis ajaib’. Dalam manga genre ini, yang menjadi tokoh utamanya adalah seorang gadis yang memiliki kelebihan khusus, atau dapat juga dikatakan gadis ajaib. Manga Maho Shoujo isi ceritanya tidak pernah terlepas dari thema cerita tentang kepahlawanan. Walaupun begitu agar tampak lebih menarik, tak jarang di sela-sela cerita disisipkan juga kisah percintaan sang tokoh utama. Hal lain yang sering ditonjolkan dalammangajenis ini, adalah persahabatan dan anggapan bahwa musuh ditaklukkan bukan untuk dimusnahkan. Persahabatan yang paling kentara, di mana

sang ‘gadis ajaib’ yang biasa ditampilkan dalam manga, tidak pernah

tampil sendirian. Dalam beberapa cerita yang berbeda, sang ‘gadis ajaib’ selalu memiliki tim dalam setiap pertempurannya. Dan di saat


(42)

-saat genting, di mana nyawa sang tokoh utama terancam, biasanya akan muncul sosok misterius yang menjadi dewa penyelamat.

4. Ciri KhasManga

Manga merupakan komik dari Jepang yang memiliki ciri khas tersendiri dibanding komik lainnya. Dilihat dari cara penggambarannya tokoh-tokohmangaselalu digambarkan dengan mata besar. Penggambaran mata besar ini yang menjadi ciri khas dari manga dari pertama dibuat sampai saat ini. Selain itu dalam manga tokohnya selalu digambarkan menjadi perempuan cantik maupun laki-laki tampan dengan wajah yang mungil, badan yang langsing dan kaki yang panjang.

Manga mulai menemukan ciri khasnya setelah perang dunia ke-2. Salah satu pelopornya adalah Fujiko Fujio yang sukses dengan Doraemon. Ciri khas itu meliputi karakter wajah serta penceritaan. Tokoh-tokohmangakini bermata besar,memiliki raut wajah halus dan pipi bulat, hidung sempit dan bibir tipis.”26

Manga juga selalu memberikan cerita sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti, kehidupan sekolah. melalui manga juga diceritakan tentang kebiasaan-kebiasaan masyarakat Jepang sehari-hari maupun tentang festival yang menjadi kebudayaan Jepang. Banyak cerita manga yang menceritakan tentang budaya minum teh di Jepang yang disebut dengan cha no yu maupun budaya hanami yaitu kegiatan melihat bunga

26

http://naburo.wordpress.com/2012/11/27/sejarah-manga-dan-jenis-jenis-manga-di-jepang/ diakses pada tanggal 24 April 2014, pukul 14:55 WIB


(43)

sakura beramai-ramai di musim semi.

C. Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

“Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.”27 Minat baca berarti suatu keinginan yang tinggi yang dimiliki seseorang terhadap buku sehingga menimbulkan keinginan untuk membacanya. “Minat baca suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga

mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri”28

Ada pula baca atau membaca bila diartikan berarti upaya memahami makna pesan dari penulis. Maka dapat disimpulkan bahwa

deinisi minat baca berarti “adanya perhatian atau kesukaan

(kecenderungan hati) membaca”.29 Minat baca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.

Orang yang memiliki minat baca tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca sehingga ia senantiasa haus terhadap bacan. Minat baca aadalah modal utama dalam membiasakan membaca kepada anak-anak. Peran serta keluarga menjadi yang utama ketika mengenalkan bacaan kepada anak-anak. Anak-anak harus didekatkan pada buku sejak kecil untuk membentuk mereka menjadi manusia yang berwatak, arif

27

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi ( Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 107

28

Liliawati.Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Simulasi Membaca Dari Orang Tua dan Intelegensi dengan Minat Membaca Pada Anak (Yogyakarta: Fakultsa Psikologi Universitas Gadjah Mada,1998), h.34.

29


(44)

berwawasan dan beritelegensia tinggi sehingga peran orang tua sangat menentukan pembentukan pribadi anak-anak tersebut.

Menurut Murti Bunanta “ orang tua berperan untuk meningkatkan

kesadaran, tanggung jawab dan kewajiban mereka, baik dalam hal

menyeleksi acara televise ataupun bacaan.”30 Minat baca yang terbentuk sejak kecil akan membuat anak-anak menikmati bacaan mereka sehingga dari perasaan nyaman yang lahir ini akan merubah menjadi kebutuhan bagi

mereka sampai dewasa nanti. “Membaca bukan sekedar hobi, tapi sebuah konsep”31

Menurut seorang periset Amerika Jeanne S. Chall dalam Stages of Reading Development membaca sesuai tingkat usia dan pengalaman pendidikannya, digolongkan dalam enam tingkatan ideal, yakni:32

Tingkat 0: pre-readingdanpseudo-reading, 6 tahun ke bawah Tingkat 1: membaca awal dandecoding, 6-7 tahun

Tingkat 2: konfirmasi dan kelancaran, 7-8 tahun Tingkat 3: membaca untuk belajar, 9-14 tahun Tingkat 4: membaca untuk belajar, 14-17 tahun

Tingkat 5: konstruksi dan rekonstruksi, 18 tahun ke atas

Membiasakan membaca sejak dini akan menghasilkan generasi yang gemar membaca ketimbang generasi yang hobi mendengar saja. Banyak anak-anak saat ini lebih suka mendengarkan dibanding membaca

30

Murti Bunanta.Buku, Mendongeng dan Minat Baca(Jkarta: Pustaka Tangaa, 2004), h. 98

31

Raghib As-Sirjani. Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna Dengan Membaca (Solo: Aqwam, 2007), h. 15

32

http://dessyharisanty.web.ugm.ac.id/?m=200804 diakses pada tanggal 4 Juli 2014 pukul 14:04 WIB


(45)

selain itu faktor televisi sebagai media hiburan juga mempengaruhi minat baca pada anak-anak.

Televisi juga internet masih menjadi penyebab penurunan minat baca khususnya bagi anak-anak di Indoensia. Kemajuan teknologi ini seperti bukan hanya menjadi kebutuhan tambahan sebagai hiburan saja tetapi juga menjadi faktor yang kian menggeser budaya membaca khususnya diusia anak-anak.

2. Tujuan Membaca

Tujuan umum membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru. Dalam kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan membaca menurut Darmono,33yaitu:

a. Membaca untuk tujuan kesenangan seperti membaca novel, surat kabar, majalah dan komik. Cara lain yang bisa dilakukan menurut Davies34 dengan mengikuti cerita, menikmati suara dan irama atau sajak dari teks literature. Tujuan membaca seperti ini adalah reading for pleasuredan bacaan yang dijadikan obyek kesenangan ialah bacaan ringan.

b. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan disebut juga dengan reading for intellectual profit misalnya membaca buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan.

c. Membaca untuk melakukan pekerjaan contohnya para mekanik perlu membaca buku petunjuk dan ibu-ibu membaca booklet tentang resep

33

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2007), h.42

34


(46)

makanan. Kegiatan membaca ini dinamakan denganreading for work. d. Membaca untuk mengorganisir belajar seperti mengidentifikasi isi teks

yang penting. Menjawab pertanyaan khusus dan menentukan mana untuk belajar dari suatu teks.

e. Membaca untuk belajar bahasa seperti menerjemahkan teks, mempelajari kosa kata baru, mengidentifikasi penggunaan struktur, menggunakan teks sebagai model untuk menulis dan melatih pengucapan dan pelafan.

Dari uraian di atas menunjukan bahwa tujuan membaca banyak dan beragam dari yang sederhana seperti hiburan samapai yang rumit seperti belajar. Seseorang yang membaca pasti memiliki suatu tujauan dan dari membaca terdapat banyak manfaat yang dirasakan.

3. Manfaat Membaca

Beberapa manfaat mambaca bagi anak-anak menuerut Marry Leonhardt35 berikut ini adalah:

a. Anak-anak harus gemar membaca agar dapat membaca dengan baik. Mereka hanya akan bersedia menggunakan sebagian besar waktunya untuk membaca jika mereka memang gemar membaca, berlatih adalah segalanya.

b. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi. Mereka akan mambaca, menulis, dan memahami

35

Marry Leonhardt. 99 Cara Menjadikan Anak Anda ”Kerajinan” Membaca (NewYork: Three Rivers Press, 2000), h.27


(47)

gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.

c. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas keberagamannya, yang membuat belajar dalam segala hal lebih mudah. d. Kemampuan istimewa membaca kemungkinan akan mengatasi rasa percaya diri anak terhadap kemampuan akademik mereka karena mereka akan mampu menyelesaikan pekerjaan sekolah mereka hanya dengan menyediakan sedikit waktu dan energi emosional mereka. e. Membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih

sayang.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan membaca menurut Dawson dan Bamman36, yaitu:

a. Seseorang dapat menemukan kebutuhan dasarnya lewat bahan-bahan bacaan topic, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan cara penyajiaanya sesuai dengan kenyataan individunya. Bedasarkan prinsip itu, dapat ditegaskan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kepentingan individual sehingga setiap orang memilih buku atau bahan bacaan sesuai dengan prinsip psikologi.

b. Kegiatan dan kebiasaan membaca dinyatakan atau dianggap berhasil atau bermanfaat jika murid memperoleh kepuasaan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Setiap seseorang ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa aman, status dan

36

Dawson, Mildred A. and Henry A. Bamman.Fundamentals of Basic Reading Instruction. (New York: Longmans, Green and Co, 1990), h. 133-147


(48)

kedudukan tertentu, kepuasan efektif, dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya. Kebutuhan itu berpengaruh terhadap pilihan dan minat masing-masing individu. Hal itu berarti bahwa ada pengaruh faktor psikologi terhadap minat baca. c. Tersedianya sarana buku bacaan kehidupan keluarga atau rumah

tangga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca setiap individu. Atas dasar prinsip itu, dapat ditegaskan bahwa pilihan dan minat baca setiap individu ada kemungkinan didorong oleh kondisi atau status sosial ekonomi kehidupan keluarga atau rumah tangganya masing-masing. Dengan kata lain, perwujudan minat baca murid didosrong pula oleh faktor-faktor psikologis.

d. Jumlah dan ragam bacaan yang disenangi oleh anggota-anggota keluarga (ayah, ibu, dan saudara kandung) juga berfungsi sebagai salah satu pendorong pilihan bacaaan dan minat baca setiap individu. Atas dasar prinsip itu, dapat ditegaskan bahwa minat baca setiap individu dapat timbul karena kebiasaan dan kesenangan anggota keluarganya itu dapat dilihat sebagai salah satu faktor pendorong yang dimasukan sebagai faktor sosiologis.

e. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum yang relatif lengkap dan sempurna serta kemudahan proses peminjamannya merupakan faktor besar yang mendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca individu itu sendiri. Atas dasar prinsip itu, dapat ditegaskan faktor kurikuler sangat mendorong


(49)

terhadapnya timbulnya minat baca.

f. Saran-saran teman maupun orang terdekat di luar keluarga inti sebagai faktor eksternal yang dapat mendorong timbulnya minat baca seseorang. Dari banyak saran orang terdekat anak-anak akan termotivasi untuk membaca dengan pilihan tema-tema yang mereka sukai.

g. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan pemilihan buku bacaan minat baca anak. Prinsip itu menegaskan bahawa perbedaan jenis kelamin secara psikologis dapat mendorong perwujudan selera dan minat baca seseorang.

Dari beberapa faktor yang telah diungkapkan di atas dapat kita lihat kalau minat baca dapat ditimbulkan dari lingkungan keluarga pada awalnya. Lingkungan keluarga yang suka membaca akan mempengaruhi kebiasaan anak untuk menyukai bacaan juga. Pengaruh dari orang tua, kakak, maupun anggota keluarga lainnya akan berdampak ke anak dalam menyukai buku bacaan.

5. Usaha Untuk Meningkatkan Minat Baca

Dengan berbagai manfaat yang telah diungkapkan sebuah kegiatan membaca menjadi sangat penting dampaknya dalam membentuk kepribadian anak-anak. Murti Bunanta dalam bukunya buku, mendongeng, dan minat baca37 mengatakan beberapa poin untuk membuat suasana yang nyaman bagi anak-anak dalam membiasakan membaca, sebagai berikut: a. Menciptakan suasana membaca

1) Fisik: ruang yang bersih, terasa lega diman buku-buku disusun 37


(50)

secara rapi dan teratur serta terawat bersih akan dengan sendirinya mengajar anak untuk mencintai dan menyukai suatu ruangan yang disebut perpustakaan.

2) Mental: guru tidak hanya mengajar membaca, tetapi juga memotivasi anak menyukai membaca dan menjadi pembaca yang baik.

3) Sarana: anak harus dikelilingi dengan buku. oleh karena itu perpustakaan harus mempunyai banyak koleksi yag mudah didapat. Selain buku, idealnya juga tersedia film strip, video, maupun film yang isinya berhubungan dengan bacaan.

b. Menyelenggarakan berbagai program

1) Melalui acara yang tidak ada kaitan secara langsung dengan buku/sastra.

2) Melalui program sastra, yaitu yang berkaitan dengan bacaan. c. Mengadakan kerjasama dengan masyrakat

1) Orang tua: Peran orang tua sangat penting untuk mempengaruhi anak menyukai bacaan. Lingkungan keluarga yang terbiasa dengan membaca akan menjadi motivasi bagi anak menyukai bacaan. 2) Sukarelawan: Memanggil atau membina masyarakat untuk menjadi

sukarelawan yang dapat memotivasi anak untuk membaca.

3) Penerbit: buku-buku yang menarik akan sangat disukai oleh anak-anak karena mereka pasti akan lebih tertarik dengan buku yang bergambar maupun berwarna. Penerbit harus melihat unsur-unsur buku yang dapat membuat anak tertarik untuk membaca dari segi


(51)

penampilan, gambar, cerita, bahkan keamanaan dan kesehatan bagi anak.

4) Organisasi sosial: adanya organisasi sosial di masyarakat yang bergerak untuk membina minat baca khususnya minat baca anak adalah suatu hal yang harus dicapai. Terbentuknya organisasi ini dapat berupa adanya taman baca masyarakat dengan begitu akan menimbulkan kedekatan buku kepada masyarakat. Kegiatan kegiatan yang berkaiatan dengan meningkatakn minat baca juga dapat diadakan seperti halnya kegiatanstory telling.

d. Membangun jaringan kerja (networking) 1) Antar sekolah.

2) Antar perpustakaan.

3) Antar guru antar pustakawan. e. Mempromosikan perpustakaan

1) Melalui cetakan/brosur. 2) Melalui buku telepon.

Sedangkan menurut Raghib As-Sirjani dalam bukunya yang berjudul spiritual reading38, Ia mengatakan beberapa metode menjadikan anak gemar membaca:

a. Teladan dari seorang pembaca budiman

Jika seorang “bapak” di rumah mencintai buku maka anak pun

38

Raghib As-Sirjani.Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna Dengan Membaca(Solo: Aqwam, 2007), h. 110


(52)

akan akan mencintai buku dan gemar membaca b. Menyediakan buku dan majalah khusus untuk anak

Buku, majalah, cerita-cerita ini tentunya harus memenuhi beberapa syarat sebagaimana berikut:

1) Mengandung pendidikan yang tepat dan sesuai dengan lingkungan dimana sang anak tumbuh

2) Disesuaikan dengan usia dan kematangan akal sang anak 3) Bisa memenuhi kebutuhab membaca sang anak

4) Tampilannya istimewa, pilihan warna-warni yang sesuai, gambar-gambarnya menarik dan huruf-hurufnya besar

c. Memotivasi anak untuk membuat perpustakaan mini pribadi

Perpustakaan mini ini berisikan buku-buku warna-warni, cerita-cerita asyik dan majalah-majalah menarik. Semua perangkat ini akan membuat seorang anak hidup dengan nuansa bacaan yang indah dan menarik.

d. Membiasakan membaca secara bertahap

Menanamkan cinta membaca harus dimulai secara bertahap dimulai dari buku yang hanya berisikan gambar-gambar, sampai buku dengan cerita yang ringan kemudian buku yang ceritanya lebih mendalam lagi.

e. Luangkanlah waktu untuk membacakan buku kepada anak


(53)

mereka bisa berinteraksi dan merasakan keindahan yang ada dalam buku itu. Disamping itu, hal ini juga dapat membantu mereka mempelajari dan memahami bahasa buku.

Selain dari usaha orang tua sebagai orang terdekat anak-anak peran guru maupun pustakawan juga sangat penting untuk menumbuhkan minat baca sehingga diperlukan kesadaran bagi orang-orang dewasa disekitar anak-anak untuk ikut ambil bagian dalam gerakan minat baca tersebut.

Pemerintah Indonesia juga telah mencanangkan kegiatan bulan buku nasional pada setiap bulan Mei dan melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional seperti kegiatan HANJABA yang selalu diadakan di setiap Perpumda setiap tahunnya. Adanya kegiatan memperingati hari aksara setipa bulan September juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap minat baca di Indonesia.

D. Peranan

Pengertian peranan menurut Soejarno Soekanto39 adalah sebagai

berikut: “ Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

maka ia menjalankan suatu peranan.”

Konsep peran (role) menurut Komarudin40 dalam buku “Ensiklopedi

Manajemen” mengungkapkan sebagai berikut:

1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen 39

Soerjano Soekanto. Sosiologi Sebagai Pengantar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 243

40


(54)

2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai status 3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranda

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang apa adanya

5. Fungsi setiap variabel dalam sebab akibat

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil bahwa peranan merupakan penjelasan sejauh mana seseorang atau bagian, dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai hubugan dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat.

E. Penelitian Relevan

Dari beberapa penjabaran mengenai komik terjemahan Jepang manga penulis membuat spesifikasi penelitian seperti berikut ini:


(55)

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang relevan atau sejenis dengan penelitian yang akan diteliti yaitu, Nada Zakiah mahasiswi dai Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Jurusan Ilmu Perpustakaan yang menyelesaikan skripsi pada tahun 2011. Penelitian tersebut tentang

Minat dan Kebiasaan Membaca di Taman Bacaan Pondok Pekayon Indah (MANCA), Bekasi Selatan”. Tujuan dari Dari rujukan beberapa penilitian mengenai manga dapat dilihat kalau manga bukanlah sekedar komik yang dibaca oleh anak-anak saja terlebih lagi manga merupakan budaya dari negeri sakura Jepang yang kini telah mendunia. Menurut beberapa penelitian tersebut pembaca manga tidak terdiri dari anak-anak saja tetapi sampai orang dewasa pun kini membacamanga.

Kinko Ito Tahun 2005

1. Sejarahmanga 2. Peranmanga

sebagai budaya Jepang

Stergios Botzakis Tahun 2009 1. Mangasebagai

bacaaan anak remaja

2. Mangasebagai pengenlan kultur budaya

Kate Allen, John E. Ingulsrud Tahun

2003

1. Mangasebagai bacaan segala usia 2. Mangasebagai

hiburan

Fokus penelitian ini:

1. Faktor yang mendorong minat baca anak terhadap manga

2. Mangasebagai bacaan anak untuk meningkatkan minat baca


(56)

Membaca manga kini dijadikan hobi oleh beberapa orang sampai kini dari manga sudah banyak terlahir anime yang merupakan manga yang dibuat film kartunnya. Antusiasme membacamangajuga dapat terlihat dari kecintaan mereka terhadap tokoh manga tersebut dan mencoba berpenampilan seperti mereka dengan cara bercosplay. Cosplayer ini akan banyak kita temui diberbagai even-event festival Jepang. Dari semua yang dilakukan oleh pembacamanga ini adalah dampak dari manga itu sendiri, manga merupakan budaya Jepang yang telah mendunia dan berdampak sangat hebat sampai saat ini. Banyak dari anak-anak juga membaca manga hal ini dapat merupakan cerminan gemar mambaca yang dimiliki oleh mereka.


(57)

43

A. Gambaran Umum Perpustakaan Rimba Baca

Perpustakaan ini didirikan pada tanggal 28 November tahun 2011. Perpustakaan ini didirikan atas kecintaan sang pemiliknya, Ibu Suzi Fitriyana yang biasa disapa Mbak Fitri terhadap buku dan anak-anak. Mbak Fitri mempunyai koleksi buku yang cukup banyak, baik dari buku fiksi dan non fiksi. Orangtua Mbak Fitri memberikan sebuah lahan kosong. Kemudian Mbak Fitri berinisiatif untuk membangun sebuah perpustakaan yang bisa menyimpan semua koleksi pribadi buku-bukunya. Tumbuh dengan buku anak-anak yang bagus, telah menginspirasi Mbak Fitri untuk berbagi pengalaman membaca yang tak terlupakan dengan anak-anak saat ini. Perpustakaan Rimba Baca adalah sebuah perpustakaan kecil yang terletak di daerah perumahan Cilandak Jakarta Selatan dengan koleksi buku lokal dan internasional yang terus berkembang.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi di Perpustakaan Anak “Rimba Baca” hanya terdiri

Owner, manajer perpustakaan, putakawan serta satu staff perpustakaan. Staf bertanggung jawab kepada Pustakawan. Pustakawan bertanggung jawab kepada manajer kemudian Manajer bertanggung jawab kepada owner.


(58)

C. Koleksi

Koleksi yang terdapat dilantai Pertama Perpustakaan Rimba Baca terdiri dari buku khusus anak-anak yang dikelompokkan berdasarkan umur. Koleksi 0-3 untuk pemustaka yang berusia 0-3 tahun. Koleksi 4-8 untuk pemustaka yang berusia 4-8 tahun dan koleksi 9-12 untuk pemustaka yang berusia dari 9-12 tahun. Dilantai Kedua adalah koleksi yang dikhususkan untuk Orangtua/Pendamping dari anak-anak tersebut. Koleksi ini terdiri dari novel fiksi dan non fiksi, design, fotografi, resep masakan, biografi, bisnis, manajemen, ekonomi, travelling, terbitan berseri, agama, dan buku referensi.

Jumlah total koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Anak “Rimba Baca” adalah berjumlah kurang lebih 6000 koleksi buku, baik buku untuk anak-anak, remaja, dan orang tua/pendamping. Untuk koleksi buku anak, hampir 75% berbahasa Inggris. Sisanya berbahasa Indonesia, Mandarin, Vietnam.

Tabel 1

Jumlah Koleksi Berdasarkan Subyek

No. Subyek Jumlah Judul

1. Sastra 10

2. Psikologi dan Filsafat 25

3. Hukum 10

4. Novel remaja 150

5. Novel fiksi 150

6. Novel non fiksi 150

7. Agama 50

8. Travelling 50


(59)

10. Politik, Ekonomi, Bisnis, Manajemen 73

11. Pendidikan 39

12. Referensi 42

13. Desain 95

14. Buku Masak 100

15. Kesehatan Ibu dan Anak 100

16. Komik 250

D. Pengguna

Pengguna Perpustakaan “Rimba Baca” yang telah menjadi anggota

perpustakaan dapat dikenali dengan adanya kepemilikan kartu anggota perpustakaan. Dalam satu kartu, dapat dimiliki oleh dua orang sekaligus contohnya seperti adik dan kakak atau anak dan orang tuanya. Umumnya anggota perpustakaan terdiri dari anak-anak sampai orang tua. Sampai saat ini sudah ada sekitar 328 orang yang sudah mendaftar menjadi anggota.

E. Gedung Perpustakaan

Bangunan Perpustakaan “Rimba Baca” terdapat di sebuah kompleks perumahan yang di dalamnya telah di desain hingga lebih terkesan sebuah perpustakaan. Bangunan perpustakaan ini memiliki luas kurang lebih 500 m² terdapat 2 ruangan yaitu ruangan art & craft serta ruang kerja untuk manajer. Bangunan ini juga terdiri dari 2 lantai. Ruang koleksi dan ruang baca menjadi satu serta tidak ada pemisah untuk bagian sirkulasi.


(60)

F. Fasilitas Perpustakaan

Perpustakaan “Rimba Baca” ini memiliki fasilitas yang cukup baik

serta dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaannya. Fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan ini antara lain :

1. Ruangan yang memiliki penyejuk ruangan, yang membuat nyaman setiap orang yang berkunjung.

2. Rak untuk koleksi buku. Khusus untuk rak koleksi buku anak-anak, setiap rak telah dikategorikan berdasarkan umur. Yaitu, umur 0-3 tahun, 4-8 tahun, dan juga 9-12 tahun. Pada koleksi rak yang terdapat di lantai 2, dikategorikan hanya untuk remaja dan dewasa.

3. Layanan Wifi yang dapat diakses secara cuma-cuma oleh anggota perpustakaan.

4. Meja serta kursi baca, sehingga anggota dapat membaca di kursi tersebut. 5. Rak untuk menyimpan boneka untuk mendongeng.

6. Rak khusus untuk tempat peralatan khusus untukart and craft

G. Kegiatan Perpustakaan

Kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan “Rimba Baca” merupakan

kegiatan yang dapat menunjang kreativitas anak. Kegiatan-kegiatan dapat diikuti oleh anggota dan bukan anggota perpustakaan.

Kegiatan yang ada di perpustakaan ini antara lain : 1. Mendongeng (Storytelling)

Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat mengetahui sebuah cerita yang diceritakan oleh pendongeng. Biasanya kegiatan ini diadakan


(61)

setiap hari sabtu dan minggu. Kegiatan ini juga bisa diadakan ketika ada kegiatanSchool Visit.

2. Art and Craft

Khusus untuk kegiatan ini, dilaksanakan setiap hari selama perpustakaan tersebut beroperasi, namun kegiatan ini hanya bisa diikuti oleh anggota perpustakaan saja. Pada kegiatan ini, anak-anak dapat membuat prakarya sendiri dan “Rimba Baca” sudah menyediakan

fasilitasnya. Dalam kegiatan ini, sudah tersedianya alat menggambar, kertas untuk mewarnai, stik es krim, karton, manik-manik, dsb.

3. Art Day

Art Days merupakan kegiatan yang berhubungan dengan seni menggambar, mewarnai, memberi tempelan dan hiasan seperti manik-manik atau gliter pada gambar yang sudah diwarnai. Kegiatan ini biasanya di ikuti oleh anak-anak yang berusia 5 sampai 12 tahun.

4. Cooking Class

Kegiatan ini sangat disukai oleh anak-anak karena anak-anak dapat berkreasi menghias cupcakenya serta dapat belajar bagaimana menghias

kue. Kegiatan ini biasanya hasil kerjasama “Rimba Baca” dengan pemilik

The Cupcakes Land, yaitu Tante Wika. Setelah acara ini selesai, anak-anak diperbolehkan untuk memakan atau membawa pulang hasil kreasi mereka. 5. School Visit

Untuk kegiatan yang satu ini, biasanya pihak sekolah


(62)

untuk memperkenalkan kepada murid-muridnya perpustakaan khusus anak yang menyediakan bahan pustaka yang cocok untuk usia mereka. Kegiatan ini sebenarnya sekaligus untuk mempromosikan apa saja layanan yang ada pada perpustakaan anak ini. Dalam School Visit ini, pustakawan “Rimba Baca” akan menjelaskan semua hal yang ada di perpustakaan tersebut. Diharapkan setelah kunjungan ini anak-anak akan semakin tertarik membaca buku atau mengunjungi perpustakaan dibanding dengan menghabiskan bermain games serta dapat menarik anak-anak untuk menjadi bagian dari anggota perpustakaan.

H. Jadwal Kegiatan Layanan

Jadwal kegiatan layanan di Perpustakaan “Rimba Baca” dilaksanakan setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, tetapi khusus hari sabtu dan minggu perpustakaan tutup jam 19.00 WIB. Khusus untuk kegiatan untuk mendongeng diadakan setiap hari sabtu dan kegiatan-kegiatan lain diadakan ketika Perpustakaan “Rimba Baca” ingin mengadakan

acara tersebut. Kecuali untukArt and Craft dapat dilakukan setiap hari apabila ada anggota dan School Visit yang dilakukan ketika ada sekolah yang ingin berkunjung.

I. Sarana Simpan dan Temu Kembali

Sarana simpan dan temu kembali merupakan sarana yang digunakan oleh pengguna maupun staf perpustakaan untuk memudahkan penelusuran informasi atau mencari koleksi yang ada di perpustakaan.


(63)

Di Perpustakaan Anak “Rimba Baca” sarana simpan dan temu kembali

menggunakan katalog yang dapat diakses baik bagi member/non member. Katalog tersebut berada di dalam website perpustakaan. Di dalam website tersebut juga terdapat koleksi buku mana yang sering di pinjam oleh anggota perpustakaan.

Perpustakaan Anak “Rimba Baca” menggunakan sistem open access, dimana pengunjung dapat mencari dan mengambil dokumen yang diinginkan. Dan apabila pengunjung menemukan kesulitan bisa langsung bertanya pada pustakawan.


(64)

50

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahapan Penelitian

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan di Perpustakaan Rimba Baca Jakarta Selatan mengenai minat baca anak

terhadap komik terjemahan Jepang “manga”. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kajian kepustakaan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang semuanya adalah anak-anak yang suka dan memiliki kegemaran membaca manga untuk mendukung dan memperkaya penelitian ini.

Tabel 2 Kriteria Informan

Nama Jabatan Kriteria

1. NYL Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 9 Tahun

2. DFN Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 11 Tahun

3. KLH Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 12 Tahun

4. ALH Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 12 Tahun

5. ARS Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 11 Tahun

6. SLM Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 10 Tahun

7. ZSK Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar


(65)

8. NDA Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar - Usia 12 Tahun

9. INY Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 12 Tahun

10. ALH Pemustaka - Pelajar Sekolah Dasar

- Usia 9 Tahun

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif digunakan untuk mencari deskripsi yang tepat dari semua keadaan objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan selama 2 bulan sejak tanggal 1 Juli hingga 30 Agustus 2014.

Minat baca anak terhadap komik terjemahan Jepang “manga”akan mencakup berbagai faktor yang mendorong anak dalam membaca manga. Peran manga dalam meningkatkan minat baca pada anak juga terlihat dalam bacaan anak yang dibaca selain manga dan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk membacamanga.

B. Hasil Penelitian

1. Koleksi di Rimba Baca

Koleksi yang terdapat di lantai Pertama Perpustakaan Rimba Baca terdiri dari buku khusus anak-anak yang dikelompokkan berdasarkan umur. Koleksi 0-3 untuk pemustaka yang berusia 0-3 tahun. Koleksi 4-8 untuk pemustaka yang berusia 4-8 tahun dan koleksi 9-12 untuk pemustaka yang berusia dari 9-12 tahun. Dilantai Kedua adalah koleksi


(66)

yang dikhususkan untuk Orangtua/Pendamping dari anak-anak tersebut. Koleksi ini terdiri dari novel fiksi dan non fiksi, design, fotografi, resep masakan, biografi, bisnis, manajemen, ekonomi, travelling, terbitan berseri, agama, dan buku referensi.

Jumlah total koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Anak “Rimba Baca” adalah berjumlah kurang lebih 6.804 koleksi buku, baik buku untuk

anak-anak, remaja, dan orang tua/pendamping. Untuk koleksi buku anak, hampir 75% berbahasa Inggris. Sisanya berbahasa Indonesia, Mandarin, Vietnam.

Dalam koleksinya kita dapat membedakan bacaan anak-anak dengan berdasarkan usia karena buku-buku sudah disusun menurut usia anak-anak, sehingga kita dapat melihat perbedaan buku-buku yang disusun disetiap raknya. Anak usia 0-3 tahun biasanya diberikan buku yang lebih banyak gambarnya daripada buku-buku yang banyak ceritanya selain itu juga buku-buku tersebut harus berwarna, memiliki keamanan untuk anak seusia tersebut seperti tidak runcing pinggiran bukunya maupun tidak berbahaya untuk kesehatan.

Sama halnya dengan anak usia 4-8 tahun maupun anak usian 9-12 tahun yang diberikan buku yang sesuai dengan usia mereka pada anak-anak usia ini mereka diberika buku yang lebih banyak cerita dibandingkan dengan gambarnya dan untuk anak-anak usia 9-12 tahun mereka juga sering membaca novel KKPK karena novel ini juga banyak diminati dari segi ceritanya.


(67)

Table 3

Total Jumlah Koleksi Rimba Baca

No. Jenis Koleksi Jumlah

1. Koleksi 0-3 Tahun 1.500 Eksemplar 2. Koleksi 4-8 Tahun 1.250 Eksemplar 3. Koleksi 9-12 Tahun 995 Eksemplar 4. Koleksi Bagi Orang Tua 1159 Eksemplar

5. Majalah 900 Eksemplar

6. Komik 1.000 Eksemplar

Jumlah 6.804 Eksemplar

Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan rimba baca memang dikhususkan untuk anak-anak dan itu semua terlihat dari banyaknya bacaan untuk anak anak. Bacaan anak-anak sendiri terdiri novel, komik, buku mendongeng, buku alphabet, juga cerita rakyat. Buku bacaan ini pada umumnya berbahasa Inggris namun tidak sedikit juga yang berbahasa Indonesia.

2. Jenis JenisManga

Manga menjadi bacaan dengan jumlah terbanyak selain buku-buku anak di Rimba Baca. Manga yang terdapat di Rimba Baca ini sebagian besarnya merupakan bentuk sumbangan dari orang-orang yang sering berkunjung ke Rimba Baca. Di Rimba Baca sendiri terdapat 1000 eksemplar manga dengan berbagai judul dan jenis manga. Jenis manga yang ada di Rimba Baca pada umumnya berjenis shōjo, shonen, dan kodomo, jenis-jenis mangatersebut memang yang biasa dibaca anak-anak pada umumnya.


(68)

Beberapa judul manga berjenis Shōjo yang terdapat di rimba baca yaitu: Baby Love, Candy Candy, Cotton Land, Coz I Love You, Diva sedangkan judul manga berjenis Shonen antara lain: Captain Tsubasa, Chinmi Legends, Detective Conan, Kenji, Offside, Ragnarok dan The Prince of Tennis. Untuk manga anak-anak atau jenis kodomo yaitu doraemon juga kobochan. Untuk daftar komik yang dimiliki oleh Rimba Baca dapat dilihat pada lampiran 1.

Banyaknya judulmanga yang ada di rimba baca ini membuat anak-anak semakin menikmati untuk membaca manga. Membaca manga biasanya dilakukan karena memang hobi tetapi tidak sedikit juga karena untuk kesenagan mereka saja. Untuk judul-judul manga yang terdapat di rimba baca ini ada terdapat berbagai cerita seperti manga jenis shōjo manga yang disajikan memang untuk anak-anak perempuan karena cerita yang disajikan lebih berlatar tentang percintaan lain halnya denganshonen lebih sering dibaca oleh anak-anak laki-laki karena cerita yang disajikan juga lebih tentang laga, beladiri, olahraga maupun misteri namun tidak sedikit dari anak perempuan yang ikut membacamangajenis ini juga.

Dari dua jenis manga tersebut manga kodomo lebih diperuntukan untuk anak-anak usia dibawah 10 tahun seperti doraemon maupun mikko. Manga seperti ini menyajikan cerita tentang persahabatan yang baik dibaca oleh anak-anak usia 10 tahun kebawah.


(69)

3. Faktor yang Mendorong Minat Baca Anak TerhadapManga

a. Orang Terdekat

Setelah melakukan wawancara dengan anak-anak yang suka membaca membaca maka saya mendapatkan kalau minat baca tidak dapat tumbuh dengan sendirinya karena harus ada orang yang mengenalkan sebelumnya. Ini terbukti dari beberapa anak-anak yang saya wawancarai mengatakan kalau mereka pertama kali dikenalkan membaca dari orang tua maupun orang terdekat mereka.

Tabel 4

Pengaruh Orang Terdekat

No. Kode Hasil Wawancara

1. Mama - Ehhm itu dari mama kenalin waktu umur 5 tahun (NYL)

- Mama (ARY) - Mama aku (SLM)

- Sama kakak sama ibu juga (NDR)

2. Kakak - Kakak (INY)

- Sama kakak sama ibu juga (NDR)

3. Saudara - Karna sodara aku soalnya sodara aku punya banyak buku (ZSK)

4. Teman - “waktu aku kelas tiga itu temen aku ada yang bawa komik terus aku liat ceritanya bagus jadi

suka deh” (DFN)

5. Diri Sendiri


(1)

Nama Responden: Alisha (A) Usia: 9 Tahun, kelas 4 SD

Nama Pewawancara: Fitria Sutarti (F)

(F): Namanya siapa? (A): Alisha

(F): Umurnya berapa? (A): 9 tahun

(F): Kamu suka baca? (A): Suka

(F): Dari umur berapa kamu suka baca? (A): Umur 8 tahun

(F): Dulu yang ngenalin kamu buat baca buku itu siapa? (A): Aku sendiri

(F): Sendiri? hii pinter banget ya, dulu kamu baca apa waktu pertama kali? (A): Baca buku anak anak

(F): Buku anak anak? Cerita cerita ya novel gitu? (A): Iya

(F): Kamu suka baca komik? (A): Iya suka

(F): Biasanya kamu baca komik apa? (A): Komik doraemon, komik kkpk (F): Kamu tau juga komik kkpk? (A): Iya tau

(F): Punya ya di rumah? (A): Iya banyak hehe

(F): Yang ngenalin kamu buat baca komik siapa? (A): Ayah sama mama

(F): Ohh emang boleh baca komik ya sama ayah? Berapa kali kamu baca komik? (A): Iya boleh tapi sebulan sekali bacanya

(F): Kenapa kamu suka baca komik? (A): Engga kenapa napa seneng aja gitu (F): Ada gambarnya ya?

(A): Heeh iya

(F): Kalo baca novel suka? (A): Baca novel juga suka (F): Novel apa?

(A): Novel kkpk sih aku juga sering minjem novel kkpk kalo disini hehe (F): Okee makasih ya


(2)

Beberapa faktor yang telah direkap dalam hasil wawancara sebagai berikut: Minat baca terhadap komik:

1. Orang yang berpengaruh dalam mengenalkan minat baca: “Mama”

“Teman” “Kakak” “Sepupu” “Diri Sendiri”

2. Bacaan yang dibaca selain komik: “ Ensiklopedi”

“Novel”

“Novel KKPK” “Cerpen” “Majalah bobo” “Majalah” “Komik KKPK”

3. Alasan suka membaca komik

“ karena gambarnya yang menarik dibandingkan buku lain” “karena ceritanya yang menarik”

“karena ceritanya yang bagus dan didukung dengan gambarnya yang bagus juga” “Karena pengarangnya yang membuat komik”

“karena komik dapat dijadikan hal untuk refreshing” 4. Jumlah komik yang biasa dibaca:

2 komik di hari biasa dan 4 komik di hari libur 2 komik di hari biasa dan 3 komik di hari libur 2 komik di hari biasa dan 3 komik di hari libur 3 komik di hari biasa dan 4 komik di hari libur 5 komik di hari biasa dan 10 komik di hari libur

5. Sikap orang tua terhadap anak yang suka membaca komik: “marah bila membaca di tempat gelap”

“marah bila membaca di mobil”

“tidak melarang anak mambaca komik”


(3)

6. Jenis komik yang suka dibaca: “Hey Miko”

“Asari”

“Namaku Miko” “Sinchan”

“Detective Conan” “Detective Kindaichi” “Doraemon”

“Serial Cantik” “Komik KKPK”


(4)

Jenis-Jenis KoleksiMangadi Perpustakaan Rimba Baca

No. JudulManga JenisManga

1. Baby Love Shōjo

2. Candy Candy Shōjo

3. Captain Tsubasa Shonen

4. Cardcaptor Sakura Shōjo

5. Chinmi Legends Shonen

6. Cotton Land Shōjo

7. Could be Forever Shōjo

8. Coz I Love You Shōjo

9. Crayon Sinchan Shonen

10. Detective Conan Shonen

11. Detective Kindaichi Shonen

12. Diva Shōjo

13. Doraemon kodomo

14. Fushigi Yugi Shōjo

15. Gong Shōjo

16. Karen Shōjo

17. Kenji Shonen

18. Kobochan kodomo

19. Les Miles Fleurs Shōjo

20. Love Shōjo

21. Marmalade Boy Shōjo

22. Mars Shōjo

23. Offside Shonen

24. Offside Shonen

25. Oshaberina Na Amadeus Shōjo

26. Our Field of Dreams Shōjo

27. Pansy Shōjo

28. Pokemon Shonen

29. Princess Shōjo

30. Princess Tutu Shōjo

31. Ragnarok Shonen

32. School Shonen

33. Seishun Shiterukai!: Happy School Shōjo

34. Seven Colors Girl Shōjo

35. Shoot Shonen

36. Spirit of Ballet Shōjo

37. Strawberry Shōjo

38. Sun Flower Message Shōjo

39. Swan’s Prayer Shōjo

40. Taste Like A cherry Shōjo

41. The Impeccable Twins Shonen


(5)

43. The Prince of Tennis Shonen

44. Toe Shoes Shōjo

45. Trobbing Tonight Shōjo

46. Valentine Shōjo


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 2 April 1992, putri dari Bapak Suyitno dengan Ibu Sutarti. Peneliti merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari Yunanda Dwi Prayitno dan Pandu Arya Tri Prayitno. Peneliti bertempat tinggal di Jln. H. Dilun RT 002/ RW 05 No. 18c 12250 Kel. Ulujami Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Jakarta: Sekolah Dasar Negeri Ulujami 05 Pg, Jakarta Selatan (tahun 2004). Kemudian, melanjutkan sekolah menengahnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 177 (tahun 2007) dan Sekolah Menengah Atas Negeri 29 (tahun 2010). Pada tahun yang sama peneliti melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti memiliki hobi membaca komik sejak duduk di Bangku sekolah dasar, sehingga berkeinginan untuk menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Minat Baca Anak Terhadap Komik Terjemahan Jepang “Manga”: Studi Kasus PadaRimba Baca Jakarta”. Peneliti pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI selama satu bulan pada tahun 2013.