BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. STROKE ISKEMIK
1.1 Definisi
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa ada penyebab lain yang jelas selain vaskuler PERDOSSI, 1999 ; Gofir,
2009. Definisi ini mencakup stroke akibat infark otak stroke iskemik, perdarahan intraserebral PIS non traumatik, perdarahan intraventrikuler dan
beberapa kasus perdarahan subarakhnoid PSA Gofir, 2009. Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak Sjahrir, 2003
1.2 Epidemiologi
Insidens terjadinya stroke di Amerika Serikat lebih dari 700.000 orang per tahun, dimana 20 darinya akan mati pada tahun pertama. Jumlah ini akan
meningkat menjadi 1 juta per tahun pada tahun 2050. Secara internasional insidens global dari stroke tidak diketahui Becker, dkk, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia, data nasional epidemiologi stroke belum ada. Tetapi dari data sporadik di rumah sakit terlihat adanya tren kenaikan angka morbiditas
stroke, yang seiring dengan semakin panjangnya life expentancy dan gaya hidup yang berubah Modul Neurovaskular PERDOSSI, 2009
Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga di Indonesia dilaporkan bahwa proporsi stroke di rumah sakit antara tahun 1984 sampai dengan
tahun 1986 meningkat, yaitu 0,72 per 100 penderita pada tahun 1984 dan naik menjadi 0,89 per 100 penderita pada tahun 1985 dan 0,96 per 100
penderita pada tahun 1986. Sedangkan di Jogyakarta pada penelitian Lamsudin dkk 1998 dilaporkan bahwa proporsi morbiditas stroke di rumah
sakit di Jogyakarta tahun 1991 menunjukkan kecendrungan meningkat hampir 2 kali lipat 1,79 per 100 penderita dibandingkan dengan laporan
penelitian sebelumnya pada tahun 1989 0,96 per 100 penderita Sjahrir, 2003.
Dari studi rumah sakit yang dilakukan di Medan pada tahun 2001, ternyata pada 12 rumah sakit di Medan dirawat 1263 kasus stroke terdiri dari
821 stroke iskemik dan 442 stroke hemoragik, dimana meninggal 201 orang 15,91 terdiri dari 98 11,93 stroke iskemik dan 103 23,30 stroke
hemoragik. Nasution, 2007
Universitas Sumatera Utara
1.3 Faktor Risiko
Penelitian prospektif stroke telah mengidentifikasi berbagai faktor- faktor yang dipertimbangkan sebagai risiko yang kuat terhadap timbulnya
stroke. Faktor risiko timbulnya stroke : Sjahrir, 2003 ; Nasution, 2007 ; Howard, dkk, 2009.
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi : a. Umur
b. Jenis kelamin c. Ras dan suku bangsa
d. Faktor turunan e. Berat badan lahir rendah
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi a. Prilaku:
1. Merokok 2. Diet tidak sehat: lemak, garam berlebihan, asam urat, kolesterol,
kurang buah 3. Alkoholik
4. Obat-obatan: narkoba kokain, anti koagulansia, antim platelet, amfetamin, pil kontrasepsi
5. Kurang gerak badan
Universitas Sumatera Utara
b. Fisiologis 1. Penyakit hipertensi
2. Penyakit jantung 3. Diabetes mellitus
4. Infeksilues, arthritis, traumatik, AIDS, lupus 5. Gangguan ginjal
6. Kegemukan obesitas 7. Polisitemia, viskositas darah meninggi penyakit perdarahan
8. Kelainan anatomi pembuluh darah 9. Stenosis karotis asimtomatik
1.4 Klasifikasi
Dasar klasifikasi yang berbeda – beda diperlukan, sebab setiap jenis stroke mempunyai cara pengobatan, pencegahan dan prognosa yang
berbeda, walaupun patogenesisnya sama Misbach,1999 I. Berdasarkan
patologi anatomi dan penyebabnya : 1. Stroke
iskemik a. Transient Ischemic Attack TIA
b. Thrombosis serebri c. Embolia serebri
2. Stroke Hemoragik
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan subarachnoid
Universitas Sumatera Utara
II. Berdasarkan stadium pertimbangan waktu
1. Transient Ischemic Attack TIA 2. Stroke in evolution
3. Completed stroke III. Berdasarkan
jenis tipe pembuluh darah 1. Sistem karotis
2. Sistem vertebrobasiler IV.
Berdasarkan tipe infark Sjahrir, 2003 : 1. Total Anterior Circulation Infarction
2. Partial Anterior Circulation Infarction 3. Posterior Circulation Infarction
4. Lacunar Infarction V.
Klasifikasi Stroke Iskemik berdasarkan kriteria kelompok peneliti TOAST Adams, dkk, 1993 ; Sjahrir, 2003
1. Aterosklerosis arteri besar Embolus Trombosis 2. Kardioembolisme Risiko Tinggi Risiko Sedang
3. Oklusi pembuluh darah kecil Lakunar 4. Stroke akibat dari penyebab lain yang menetukan
5. Stroke akibat dari penyebab lain yang tak dapat ditentukan: a. Dua atau lebih penyebab teridentifikasi
b. Tidak ada evaluasi c. Evaluasi tidak lengkap
Universitas Sumatera Utara
1.5 Patofisiologi
Pada level makroskopik, stroke iskemik paling sering disebabkan oleh emboli dari ekstrakranial atau trombosis di intrakranial, tetapi dapat juga
disebabkan oleh berkurangnya aliran darah otak. Pada level seluler, setiap proses yang mengganggu aliran darah ke otak dapat mencetuskan suatu
kaskade iskemik, yang akan mengakibatkan kematian sel-sel otak dan infark otak Becker, dkk, 2010.
Secara umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti core dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral. Daerah ini
akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak ada reperfusi. Di luar daerah core iskemik terdapat daerah penumbra iskemik. Sel – sel otak dan
jaringan pendukungnya belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi – fungsinya dan menyebabkan juga defisit neurologis. Tingkat iskemiknya
makin ke perifer makin ringan. Daerah penumbra iskemik, di luarnya dapat dikelilingi oleh suatu daerah hiperemik akibat adanya aliran darah kolateral
luxury perfusion area. Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel otak
berfungsi kembali. Reversibilitas tergantung pada faktor waktu dan jika tidak terjadi reperfusi, daerah penumbra dapat berangsur-angsur mengalami
kematian Misbach, 2007 .
Universitas Sumatera Utara
Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap, yaitu Sjahrir, 2003:
Tahap 1 : a. Penurunan aliran darah
b. Pengurangan O
2
c. Kegagalan energi d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion
Tahap 2 : a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion
b. Spreading depression Tahap 3 : Inflamasi
Tahap 4 : Apoptosis
2. SUHU TUBUH NORMAL