c. Indikasi tanpa obat adalah penyakit infeksi yang membutuhkan antibiotika, tetapi tidak menerima antibiotika.
d. Obat tanpa indikasi adalah pasien yang mendapatkan antibiotika namun tidak ada indikasi terhadap obat tersebut.
e. Dosis salah adalah dosis antibiotika terlalu rendah atau dosis terlalu tinggi yang diberikan kepada pasien.
f. Interaksi obat adalah interaksi antara antibiotika dengan antibiotika lain atau obat lain yang mempengaruhi efek obat.
g. Karakteristik pasien adalah jenis kelamin, kelompok usia, dan jumlah terapi antibiotika.
h. Jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan i. Kelompok usia terbagi atas 18 tahun, 18-65 tahun, dan 65 tahun
j. Jumlah terapi antibiotika terbagi atas monoterapiterapi tunggal dan kombinasi ≥
2 antibiotika. l. Outcomes pasien adalah keberhasilan atau kegagalan terapi pengobatan yang
dinilai berdasarkan parameter frekuensi kematian dan length of stay LOS pasien.
3.6 Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medis dan status pasien pneumonia yang dirawat di instalasi RSUP HAM Medan periode
Oktober-Desember 2010 dan periode Jauari-Maret 2011. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
a. Mengelompokkan rekam medis dan status pasien berdasarkan kriteria inklusi.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengelompokkan data penanganan pasien pneumonia yang menerima pengobatan antibiotika meliputi data pasien usia, jenis kelamin, kombinasi
antibiotika yang diterima dan data obat nama obat, jumlah obat, jenis obat, dosis, aturan pakai, cara pemberian, dan lama pemberian.
c. Mengevaluasi data berdasarkan ada tidaknya DRP yang terjadi pada rekam medis dan status pasien berdasarkan studi literatur.
3.7 Analisis Data
Evaluasi data dilakukan secara teoritik berdasarkan studi literatur Farmakologi dan Terapi, Farmasi Klinis, Pedoman Penggunaan Antibiotika
Rumah Sakit H. Adam Malik Medan, Iso Farmakoterapi. Selain itu, digunakan juga situs internet terpercaya http:
www.handtenandhorn.com ,
www.medscape.com, www.myoptumhealth.com
dan literatur elektronik berupa software Stockley’s Drug Interaction. Analisis data menggunakan metode
deskriptif. Ditentukan frekwensi kejadian DRP dari keseluruhan sampel dan dihitung seberapa kuat korelasi kejadian DRP terhadap outcomes pasien
menggunakan program SPSS versi 17.0. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007, kemudian disajikan dalam bentuk
tabel.
3.8 Langkah Penelitian
a. Survei awal Survei ini dilakukan untuk mengetahui gambaran utama tentang pasien
pneumonia. Proses survei ini dimulai dari observasi laporan di Sub Bagian Rekam Medik untuk kasus-kasus dengan diagnosis pneumonia periode
Oktober-Desember 2010. Data dari Sub Bagian Rekam Medis berupa nomor
Universitas Sumatera Utara
rekam medis dari penderita pneumonia. Nomor rekam medis digunakan untuk mengumpulkan rekam medis pasien.
b. Pembuatan lembar pengumpul data. Pembuatan lembar pengumpul data ini bertujuan untuk memudahkan
pengumpulan data dari rekam medik. Lembar pengumpul data berisikan: no rekam medis, nama pasien, umur pasien, jenis kelamin, berat badan pasien,
tanggal masuk rumah sakit, tanggal keluar rumah sakit, lama perawatan, diagnosis saat masuk rumah sakit, diagnosa akhir, uji laboratorium, obat yang
digunakan, sediaan bentuk, kadar, dosis, dan rute pemberian lembar pengumpul data dapat dilihat pada Lampiran 1
c. Penentuan ukuran sampel Sebelum dilakukan pengumpulan sampel terlebih dahulu dilakukan penentuan
ukuran sampel berdasarkan rumus besar sampel untuk deskriptif kategorik. d. Pelaksanaan pengambilan data.
Proses pengambilan data dilakukan dengan cara mencatat data-data yang dibutuhkan dari rekam medis ke formulir pengumpul data.
e. Pengelompokan data. Seluruh data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan kriteria inklusi atau
data yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel data yang memuat: no rekam medis, namainisial, berat badan, umur, jenis kelamin, lama
perawatan, data laboratorium leukosit, dan antibiotika f. Analisis dan tabulasi data.
Analisis data menggunakan metode deskriptif. Ditentukan frekuensi kejadian DRP dari keseluruhan sampel dan dihitung seberapa kuat korelasi kejadian
Universitas Sumatera Utara
DRP terhadap outcomes pasien menggunakan program SPSS versi 17.0. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Bagan alur penelitian
Pasien Rawat Inap Periode Oktober-Desember
Pasien Rawat Inap Periode Januari-Maret 2011
Pengelompokkan data Berdasarkan kriteria
Pengelompokkan data Penggunaan antibiotika
Identifikasi kejadian DRP kategori:
1. Indikasi Tanpa Obat 2. Obat Tanpa Indikasi
3. Dosis Salah k i b
Identifikasi DRP yang berkorelasi terhadap
outcomes LOS dan kematian pasien
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2
Kerangka teori penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasien dengan diagnosis Pneumonia
- Perlu pemberian antibiotika
- Dosis obat tidak subterapi
- Dosis obat tidak berlebih
- Interaksi obat
Ketepatan Indikasi
Tepat Dosis Rasionalitas
Penggunaan Antibiotika
Universitas Sumatera Utara