Drug Related Problems Kategori Indikasi Tanpa Obat Drug Related Problems Kategori Obat Tanpa Indikasi

Desember 2010 2011 n = 30 n = 42 Frekuens i Frekuens i Monoterapi Golongan Sefalosporin 1 Seftriakson 6 20,0 17 40,4 8 2 Sefotaksim 5 16,6 7 2 4,76 Kombinasi ≥ antibiotika 1 Seftriakson + Siprofloksasin 9 30,0 9 21,4 3 2 Seftriakson + Gentamisin 1 3,33 2 4,76 3 Seftriakson + Tetrasiklin 1 3,33 4 Sefotaksim + Gentamisin 1 4,35 5 Sefotaksim + Seftazidim 1 2,38 6 Sefotaksim + Siprofloksasin 2 4,76 7 Seftazidim + Siprofloksasin 2 6,67 8 Stabactam + Levofloksasin 1 3,33 9 Siprofloksasin + Kotrimoksazol 1 3,33 1 2,38 10 Kotrimoksazol + Klindamisin 1 2,38 11 Ampisilin + Kloramfenikol 1 3,33 12 Seftriakson + Seftazidim + Gentamisin 2 6,67 13 Seftriakson + Gentamisin + Kotrimoksazol 1 3,33 14 Seftriakson + Gentamisin + Metronidazol 1 2,38 15 Seftriakson + Kotrimoksazol + 1 2,38 Siprofloksasin 16 Sefotaksim + Levofloksasin + Gentamisin 1 2,38 17 Seftriakson + Gentamisin + 1 2,38 Metronidazol + Stabactam 18 Seftriakson + Siprofloksasin + 1 2,38 Seftazidim + Klindamisin 19 Seftazidim + Rifampin + Isoniazid + 1 2,38 Pirazinamid + Etambutol 4.3 Gambaran Frekuensi Kejadian Drug Related Problems DRP Pada Periode Oktober-Desember 2010 dan Periode Januari-Maret 2011

4.3.1 Drug Related Problems Kategori Indikasi Tanpa Obat

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian secara umum, diperoleh frekuensi kejadian DRP kategori indikasi tanpa obat sebanyak 1 pasien pada periode Oktober-Desember 2010 dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki 3,33; kelompok usia 18-65 tahun 3,33; mendapatkan terapi kombinasi ≥ 2 antibiotika 3,33, sedangkan pada periode Januari-Maret 2011 tidak ditemukan kejadian DRP kategori indikasi tanpa obat. Tabel 4.3 Frekuensi kejadian DRP kategori indikasi tanpa obat pada kedua periode No Karakteristik Subjek Oktober-Desember 2010 Ya Tidak Frekuensi Frekuensi 1 pasien 3,33 29 pasien 96,67 1 Jenis Kelamin Laki-laki 1 3,33 14 46,67 Perempuan 0,00 15 50,00 2 Kelompok Usia 18 tahun 0,00 2 6,67 18 - 65 tahun 1 3,33 18 60,00 65 tahun 0,00 9 30,00 3 Jumlah Terapi Antibiotika Monoterapi 0,00 6 20,00 Kombinasi ≥ 2 antibiotika 1 3,33 23 76,67 No Karakteristik Subjek Januari-Maret 2011 Ya Tidak Frekuensi Frekuensi 0 pasien 0,00 42 pasien 100,00 1 Jenis Kelamin Laki-laki 0,00 22 52,38 Perempuan 0,00 20 47,62 2 Kelompok Usia 18 tahun 0,00 0,00 18 - 65 tahun 0,00 37 88,10 65 tahun 0,00 5 11,90 3 Jumlah Terapi Antibiotika Monoterapi 0,00 18 42,86 Kombinasi ≥ 2 antibiotika 0,00 24 57,14 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada periode Januari-Maret 2011 pemberian antibiotika pada pasien sudah tepat indikasi. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Drug Related Problems Kategori Obat Tanpa Indikasi

Berdasarkan hasil penelitian secara umum pada periode Oktober-Desember 2010 frekuensi kejadian obat tanpa indikasi terjadi pada pasien dengan karakteristik perempuan 6,67; kelompok usia 65 tahun 6,67; mendapatkan terapi kombinasi ≥ 2 antibiotika 6,67. Pada periode Januari - Maret 2011 frekuensi kejadian obat tanpa indikasi terjadi pada pasien dengan karakteristik berjenis kelamin laki-laki 7,14; kelompok usia 18-65 tahun 7,14. Hal ini terjadi karena pasien dengan karakteristik laki-laki lebih berpeluang besar untuk menderita penyakit-penyakit non infeksi seperti gagal jantung, diabetes, kanker bronkogenik, wegwner’s granulomatosis, sarcoides yang mempunyai tanda-tanda dan gejala yang sama dengan pneumonia sehingga penegakkan diagnosa pasien tidak tepat. Peluang ini diakibatkan karena pola hidup laki-laki yang lebih banyak mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok Torres, 2005. Diagnosa yang tidak tepat dapat mempengaruhi terapi yang akan diberikan sehingga akan berpeluang untuk menimbulkan DRP kategori obat tanpa indikasi. Tabel 4.4 Frekuensi kejadian DRP kategori obat tanpa indikasi pada kedua periode No Karakteristik Subjek Oktober-Desember 2010 Universitas Sumatera Utara Ya Tidak Frekuensi Frekuensi 3 pasien 10,00 27 pasien 90,00 1 Jenis Kelamin Laki-laki 1 3,33 14 46,67 Perempuan 2 6,67 13 43,33 2 Kelompok Usia 18 tahun 0,00 2 6,67 18 - 65 tahun 1 3,33 18 60,00 65 tahun 2 6,67 7 23,33 3 Jumlah Terapi Antibiotika Monoterapi 1 3,33 5 16,67 Kombinasi ≥ 2 antibiotika 2 6,67 22 73,33 No Karakteristik Subjek Januari-Maret 2011 Ya Tidak Frekuensi Frekuensi 4 pasien 9,52 38 pasien 90,48 1 Jenis Kelamin Laki-laki 3 7,14 19 45,24 Perempuan 1 2,38 19 45,24 2 Kelompok Usia 18 tahun 0,00 0,00 18 - 65 tahun 3 7,14 34 80,96 65 tahun 1 2,38 4 9,52 3 Jumlah Terapi Antibiotika Monoterapi 2 4,76 16 38,10 Kombinasi ≥ 2 antibiotika 2 4,76 22 52,38 Pneumonia merupakan penyakit infeksi di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit, sehingga tidak semua pneumonia memerlukan antibiotika tergantung kepada etiologi penyakitnya. Kepercayaan masyarakat bahwa setiap infeksi harus diberikan antibiotika juga merupakan salah satu hal yang membuat masalah terkait penggunaan antibiotika tidak sesuai dengan indikasinya. Untuk mengetahui apakah pemberian antibiotika diperlukan sesuai dengan indikasinya maka harus dipertimbangkan beberapa faktor-faktor seperti antibiotika hanya berguna untuk pengobatan infeksi bakteri, tidak semua demam disebabkan infeksi, tidak semua infeksi disebabkan bakteri Asiam, dkk, 2003. Universitas Sumatera Utara Penyebab DRP kategori ini antara lain tidak ada indikasi medis yang tepat, penggunaan obat yang sifatnya adiktif, dan duplikasi terapi yang tidak perlu merupakan tanggung jawab farmasis agar pasien tidak menggunakan obat yang tidak memiliki indikasi yang tepat. Drug related problems kategori ini dapat menimbulkan akibat negatif terhadap pasien berupa toksisitas atau efek samping, dan meningkatnya biaya pengobatan Cipolle, 1998.

4.3.3 Drug Related Problems Kategori Dosis Salah

Dokumen yang terkait

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien COPD (Chronic Pulmonary Disease) di Instalasi Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari – Juni 2012

2 48 70

Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan Tahun 2000-2004

0 28 94

Evaluasi drug related problems obat antidiabetes pada pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit umum pelabuhan periode januari-juni 2014

4 24 164

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015

8 22 167

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Diare Akut Infeksi Pada Pasien Pediatri di Instalasi Rawat Inap RS “X” Kota Tangerang Selatan Periode Januari- Desember 2015.

0 2 167

Analisis Farmakoekonomi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

24 169 75

Analisis Farmakoekonomi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

1 1 13

Analisis Farmakoekonomi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 0 2

Analisis Farmakoekonomi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 0 7

Analisis Farmakoekonomi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 0 19