pasien membutuhkannya Powers, 2010. Jika resistensi antibiotika tidak terdeteksi dan tetap bersifat patogen maka akan terjadi penyakit yang merupakan
ulangan dan menjadi lebih sulit disembuhkan Setiabudy, 2007. British National Formulary BNF menyatakan bahwa ketidaktepatan
penggunaan antibiotika termasuk salah satu dari lima kejadian drug error terbesar yang terjadi yaitu sebesar 6,2 Glavin, 2010. Ketidakrasionalan penggunaan
antibiotika menimbulkan kejadian drug related problems DRP yang berdampak negatif terhadap outcomes pasien. Drug related problems yang terjadi meliputi
indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, dosis salah dosis subterapi atau dosis lebih, interaksi obat, efek samping obat, pemilihan obat yang salah, kegagalan
pasien menerima obat, dan ketidakpatuhan pasien Cipolle, 1998. Sehubungan permasalahan penggunaan antibiotika tersebut di atas, peneliti
tertarik untuk meneliti insidensi Drug Related Problems DRP dalam penanganan infeksi pasien penderita pneumonia, serta meneliti korelasi antara
kejadian DRP terhadap outcomes kematian dan length of stay pasien. Kategori DRP yang diteliti meliputi indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, dosis salah,
dan interaksi obat Cipolle, 1998.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang Drug Related Problems yang berpotensial terjadi yaitu kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, dosis salah dosis
kurang dan dosis berlebih, dan interaksi obat dalam pengobatan pneumonia di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik HAM
selama periode Oktober-Desember 2010 dan Januari-Maret 2011. Dalam hal ini kejadian DRP adalah variabel bebas independent variable dan outcomes pasien
Universitas Sumatera Utara
merupakan variabel terikat dependent variable. Adapun selengkapnya mengenai gambaran kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah
ini.
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah penggunaan antibiotika dalam pengobatan penyakit pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUP HAM rasional?
b. Apakah DRP berkorelasi secara signifikan terhadap outcomes LOS dan kematian pasien?
1.4 Hipotesis
Berdasarkan permusan masalah di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
a. Penggunaan antibiotika pada pengobatan penyakit pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUP HAM Medan belum rasional.
b. DRP berkorelasi secara signifikan terhadap outcomes LOS dan kematian pasien.
1.5 Tujuan Penelitian Variabel Bebas
Variabel Kejadian DRP:
Indikasi tanpa obat Obat tanpa indikasi
Dosis salah I t
k i b t
Outcomes Pasien
Kematian Length of Stay LOS
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotika pada pengobatan penyakit
pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUP HAM Medan periode Oktober- Desember 2010 dan periode Januari-Maret 2011.
b. Untuk mengetahui korelasi antara kejadian DRP terhadap outcomes LOS dan kematian pasien.
1.6 Manfaat penelitian
a. Memberikan gambaran tentang kerasionalan penggunaan antibiotika pada pengobatan penyakit pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUP HAM Medan.
b. Memberikan gambaran tentang DRP yang berpotensi terjadi pada pengobatan penyakit pneumonia di Instalasi Rawat Inap RSUP HAM Medan.
c. Memberikan informasi kepada para dokter dan praktisi kesehatan lainnya serta sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan khususnya penggunaan obat yang rasional.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA