orang yang memangku jabatan tersebut. Oleh karena itu semakin tinggi pula output yang diharapkan. Output ini ditunjukkan oleh insentif yang
diterima para pegawai yang bersangkutan, di mana di dalamnya terkandung rasa keadilan yang sangat diperhatikan sekali oleh setiap
pegawai penerima insentif tersebut. b. Kelayakan
Disamping masalah keadilan dalam pemberian insentif tersebut perlu pula diperhatikan masalah kelayakan. Layak pengertiannya
membandingkan besarnya insentif dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha sejenis. Apabila insentif didalam
perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain, maka perusahaaninstansi akan mendapat kendala
yakni berupa menurunnya kinerja pegawai yang dapat diketahui dari berbagai bentuk akibat ketidakpuasan pegawai mengenai insentif
tersebut. 6. Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah suatu usaha untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu jabatan tertentu dengan nilai jabatan-jabatan lain
dalam suatu organisasi. Ini berarti pula penentuan nilai relatif atau harga dari suatu jabatan guna menyusun rangking dalam penentuan insentif.
1.5.10 Pengertian Produktifitas Kerja
Produktifitas berasal dari bahasa inggris “produktif” yang berarti menghasilkan. Dalam bahasa indonesia menjadi produktifitas yang berarti
kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Oleh karena itu, dalam
Universitas Sumatera Utara
organisasi yang dihasilkan adalah perwujudan tujuannya, maka produktifitas hubungan dengan sesuatu yang bersifat material dan non material yang dapat atau
tidak dapat diukur dengan uang Nawawi, 2002:97. Secara umum produktifitas dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran output dengan masukan
input. Jadi, produktifitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai output dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan input.
Produktifitas organisasi terdiri dari Produktifitas mesin atau peralatan dan Produktifitas pegawai. Produktifitas pegawai merupakan ukuran keberhasilan
pegawai menghasilkan atau menyelesaikan pekerjaan pada waktu tertentu. Hal-hal yang mempengaruhi Produktifitas pegawai tersebut, yaitu pendidikan,
keterampilan, disiplin, insentif, sikap dan etika kerja, giji dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan organisasi,
teknologi, saran produksi, manajemen serta kesempatan berprestasi.
1.5.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas
faktor-faktor yang mempengaruhi Produktifitas adalah: 1.
Sikap mental, berupa motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja. 2.
Pendidikan, pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas yang berpengaruh
terhadap Produktifitas kerja. 3.
Keterampilan, apabila pegawai semakin terampil maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
4. Manajemen, berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan
untuk memimpin serta mengendalikan staf karena manajemen yang tepat dapat menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
5. Tingkat penghasilan, dapat menimbulkan semangat bekerja, dan
pegawai juga dapat memanfaatkan kemampuan yang dia miliki untuk meningkatkan Produktifitas kerja.
6. Giji dan kesehatan, apabilahal ini dapat terpenuhi maka pegawai akan
dapat bekerja lebih kuat dan lebih bersemangat. 7.
Jaminan sosial, untuk meningkatkan pengabdian pegawai pada organisasi.
8. Lingkungan dan iklim kerja, akan menolong pegawai senang bekerja
dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan baik menuju ke arah peningkatan Produktifitas.
9. Saran Produktifitas, sarana yang digunakan harus baik agar dapat
menunjang Produktifitas kerja. 10.
Teknologi, apabila teknologi yang digunakan tepat dan lebih maju, maka hasil yang dicapai akan tepat waktu dan lebih bermutu.
11. Kesempatan berprestasi, akan menimbulkan dorongan psikologis
untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki.
1.5.12 Upaya Peningkatan Produktifitas Kerja