Teori Dua Faktor dari Herzberg Teori Motivasi Berprestasi

32 d. Uang bukan satu-satunya faktor yang memotivasi kerja. e. Karyawan tidak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Teori Y menganggap bahwa: a. Karyawan senang bekerja, sehingga pengawasan dan hukuman tidak diperlukan oleh karyawan. b. Karyawan akan memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi jika merasa memuaskan. c. Manusia cenderung ingin belajar. d. Kreatifitas dan Imajinasi digunakan untuk memecahkan masalah.

4. Teori Dua Faktor dari Herzberg

Prinsip dari teori ini ialah bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja job dissatisfaction itu merupakan dua hal yang berbeda Anwar Prabu, 2000: 121. Ia membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu kelompok satisfiermotivator dan kelompok dissatisfier atau hygiene factor. Satisfier merupakan faktor-faktor atau situasi yang dibuktikannya sebagai sumber kepuasan kerja terdiri dari : 1. Achievement Prestasi 2. Recognation penghargaanpengakuan 3. Work it self kemandirian 4. Responsibility tanggung jawab Universitas Sumatera Utara 33 5. Advancement kemajuan Hadirnya faktor-faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, tetapi tidak hadirnya faktor itu tidaklah selalu mengakibatkan adanya ketidakpuasan.Dissatisfiers hygiene factor adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri atas : 1. Company policy and administrations kebijaksanaan perusahan dan administrasi 2. Supervision technical teknik supervisi 3. Salary gaji 4. Interpersonal relations hubungan antar personel 5. Working Condition kondisi pekerjaan 6. Job Security and status keamanan pekerjaan dan status Perbaikan terhadap kondisi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber kepuasan kerja. Dengan demikian, perbaikan salary dan working conditions tidak akan menimbulkan kepuasan tetapi hanya akan mengurangi ketidakpuasan. Selanjutnya menurut Herzbeg bahwa yang bisa memacu orang untuk bekerja dengan baik dan menimbulkan gairah untuk bekerja hanyalah kelompok satisfier. Universitas Sumatera Utara 34

5. Teori Motivasi Berprestasi

David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Karyawan dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi. Karyawan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Hal ini bukan berarti mereka tidak mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan. Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu: a. Kebutuhan berprestasi Achievement motivation yang meliputi tanggung jawab pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang. b. Kebutuhan berkuasa Power motivation yang meliputi persaingan, mempengaruhi orang lain. c. Kebutuhan berafiliasi Affiliation motivation yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima. Dalam lingkungan pekerjaan, ketiga macam kebutuhan tersebut saling berhubungan, karena setiap karyawan memiliki semua kebutuhan tersebut dengan kadar yang berbeda-beda. Seseorang dapat dilatihkan untuk meningkatkan salah satu dari tiga faktor kebutuhan ini. Misalnya untuk meningkatkan kebutuhan berprestasi kerja, maka karyawan dapat dipertajam tingkat kebutuhan berprestasi dengan menurunkan kebutuhan yang lain. Universitas Sumatera Utara 35 2.3. Konsep Kinerja 2.3.1 Pengertian Kinerja