19 2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi Horizontal meliputi hal-hal berikut ini : a. Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
b. Komunikasi yang terjadi antara dan diantara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama.
Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga komunikasi ini dirancang untuk
mempermudah koordinasi dan penanganan masalah. Komunikasi horizontal, selain membantu koordinasi kegiatan-kegiatan horizontal, komunikasi tipe ini
juga menghindarkan prosedur pemecahan yang lambat. 3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil
hubungan-hubungan departemen lini dan staf. Hubungan –hubungan yang ada antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan membentuk
beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula
2.1.4 Fungsi Komunikasi
Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan Perusahaan dihadapkan kepada dua bidang tugas dan tanggungjawab yang harus dikoordinirnya secara terpadu,
yaitu bidang tehknis yang dilakukan oleh para petugas dan bidang administrasi yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab para staf administrasi. Tidak bisa
Universitas Sumatera Utara
20 dipungkiri kedua bidang yang ada di Perusahaan ini dalam kenyataannya saling
mendukung dan melengkapi.
Dalam mengkoordinir kegiatan di Perusahaan, pimpinan Perusahaan harus benar-benar dapat memanfaatkan proses komunikasi yang dilakukannya dengan
para staf yg sesuai menurut fungsi komunikasi yaitu Menghubungkan semua unsur yang melakukan interrelasi pada semua lapisan, sehingga menimbulkan rasa
kesetia-kawanan dan loyalitas antar sesama, seperti :
a Pimpinan dapat mengetahui lansung keadaan bidang-bidang dibawah ; sehingga berlansung operasional yang efisien.
b Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota, dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi. Muncullah kemudian rasa keterlibatan atau “
sense of envolvement “, dan rasa ikut memiliki melu handarbeni , dan sense of belonging atau rasa satu kelompok.
c Memunculkan saling pengertian dan saling menghargai tugas masing-masing, sehingga meningkatkan rasa kesatuan dan pemantapan espirit de corps
semangat korps . Kartini Kartono 1983 : 86-87
Dalam melakukan komunikasi pimpinan Perusahaan kepada para staf disamping secara perseorangan juga dapat dilakukan secara kelompok atau massa,
menurut Goran Hedebro dalam Hafied Cangara 2008:63-64 fungsi komunikasi massa ditujukan untuk :
Universitas Sumatera Utara
21 1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru
untuk mengubah sikap dan prilaku ke arah modernisasi; 2. Mengajar ketrampilan baru;
3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan; 4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang;
5. Meningkatkan aspirasi seseorang; 6. Menumbuhkan partisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal
yang menyangkut kepentingan orang banyak; 7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu
situasi tertentu.
Bersesuaian dengan pendapat-pendapat di atas Muhammad Marzuki dalam Teori Model Komunikasi Organisasi Sosiologi Komunikasiberpendapat bahwa
fungsi komunikasi sebagai berikut :
a Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih tepat. b Fungsi regulatif, fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang mempenaruhi fungsi regulatif ini: pertama, atasan atau orang yang berada dalam tataran management, yaitu
mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disamapaikan; kedua, berkaitan dengan pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja.
Universitas Sumatera Utara
22 c Funsi persuasif, dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan
tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan lebih suka memersuasi bawahannya
daripada memberi perintah. d Fungsi integratif, setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
Dari pendapat-pendapat di atas maka pimpinan Perusahaan selaku komunikator di jajarannya semestinya mampu melaksnakan komunikasi dengan
baik terhadap para stafnya khususnya staf marketing, sehingga komunikasi yang dilakukannya benar-benar sesuai dengan fungsinya, sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap kinerja staf administrasi selaku unsur pendukung sepenuhnya terhadap kesuskesan program di Perusahaan.
2.1.5 Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Organisasi