Perlindungan Hukum Pengguna Jasa Bandar Udara menurut Undang-

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa secara patut.

B. Perlindungan Hukum Pengguna Jasa Bandar Udara menurut Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 Dibentuknya Undang- Undang yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mengandung arti bahwa hak- hak konsumen sudah diakui keberadaannya dan memiliki kepastian hukum yang diatur dalam Undang –Undang. Yang akan dibahas oleh penulis adalah perlindungan hukum pengguna jasa Bandara yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Istilah pengguna jasa atau konsumen menurut Hukum Perlindungan Konsumen yaitu: 40 a. Setiap Orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu; b. Setiap orang yang mendapatkan barang danatau jasa untuk digunakan dengan tujuan membuat barangjasa lain atau untuk diperdagangkan tujuan komersial; c. Setiap orang alami yang mendapatkan dan menggunakan barangdanatau jasa untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya pribadi, keluarga dan atau rumah tangga dan tidak untuk 40 Az. Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen, Diadit Media, Jakarta, 2002, hlm 13. Universitas Sumatera Utara diperdagangkan kembali non-komersial. Dan materi perlindungan hukum yang diatur meliputi 41 : a. Tanggung jawab perusahaan pengangkutan udara dan pengelola Bandar Udara yang terdiri dari tanggung jawab terhadap penumpang; b. Tanggung jawab terhadap barang, tanggung jawab terhadap keterlambatan delay; c. Tanggung jawab asuransi; d. Penentuan ganti rugi yang wajib dipenuhi oleh pengelola Bandar Udara atau perusahaan pengangkutan udara; e. Menentukan upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pengguna jasa yang mengalami kerugian, yaitu berupa upaya hukum melalui jalur pengadilan litigation dan upaya hukum di luar pengadilan non litigation. Segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum tersebut untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Kepastian hukum itu berarti pengguna jasa mempunyai hak untuk memperoleh barang danatau jasa yang menjadi kebutuhannya serta mempunyai hak untuk menuntut apabila dirugikan oleh pihak pengelola.Kepastian hukum tersebut secara umum bertujuan untuk memberikan perlindungan pengayoman kepada masyarakat. Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen adalah Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang 41 Achmad Ichsan, Hukum Dagang, Pradnya Paramita, Jakarta, 1993, hlm 444. Universitas Sumatera Utara mengatur hubungan dan masalah penyediaan dan penggunaan produk barang danatau jasa antara penyedia dan penggunanya, dalam kehidupan bermasyarakat. 42 Hukum perlindungan konsumen juga dapat diartikan sebagai bagian dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah- kaidah yang bersifat mengatur, dan juga mengandung sifat yang melindungi konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen, yang mengatur lebih rinci asas-asas perlindungan bagi konsumen pengguna jasa sebagai pihak yang lebih lemah dibandingkan dengan produsen pihak pengelola Bandar Udara. Menurut pasal 4 Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tersebut terdapat 9 sembilan macam hak yang melekat pada konsumen, tetapi hanya 4 empat hak dasar yang diakui oleh Internasional yaitu hak untuk mendapatkan keamanan the right to safety , hak untuk mendapatkan informasi the right to be informed , hak untuk memilih the right to choose, dan hak untuk didengar the right to be heard. Hak-hak konsumen ini perlu diketahui oleh masyarakat luas sebgai konsumen, untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan terhadap konsumen. 42 Az. Nasution, Op.cit, hlm 22. Universitas Sumatera Utara

C. Asas-Asas dan Sistem Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Jasa