BAB III METODE PENELITIAN
III.1. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK-USURSUP H. A. Malik Medan dari tanggal 10 September 2012 sd 31 Desember 2012.
III.2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara
konsekutif.
III.2.1. Populasi sasaran
Semua pasien epilepsi yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan EEG dan telah mengkonsumsi obat anti epilepsi.
Universitas Sumatera Utara
III.2.2. Populasi terjangkau
Semua pasien epilepsi yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan EEG yang datang berobat jalan ke poliklinik Neurologi RSUP H. A.
Malik, Medan.
III.2.3. Besar sampel
Besar sampel dihitung menurut rumus : Madiyono dkk, 2008
n
2
2 2
1 2
2 1
1 1
2 1
1 1
1 2
P P
P P
P P
Z P
P Z
−
−
+ −
+ −
≥
−
− β
α
dimana:
−
2 1
α
Z
= 1,96
β −
1
Z
= 1,282
1
P
= Proporsi sasaran = 0,01
2 1
P P −
= beda proporsi yang bermakna = 0,25
2
P
= proporsi yang diteliti, diperkirakan = 0,26
135 ,
2 26
, 01
, 2
2 1
= +
= +
= P
P P
Universitas Sumatera Utara
Maka:
n
2 2
25 ,
26 ,
1 26
, 01
, 1
01 ,
282 ,
1 135
, 1
135 ,
2 96
, 1
− +
− +
− ≥
n Dibutuhkan sampel minimal sebesar 36 pasien epilepsi.
≥ 36
III.2.4. Kriteria Inklusi
1. Penderita epilepsi umum idiopatik yang berobat jalan ke poliklinik Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Penderita telah mengkonsumsi obat anti epilepsi minimal 4 minggu 1 bulan baik monoterapi maupun politerapi.
3. Pada pemeriksaan status neurologis didapat dalam batas normal. 4. Dapat membaca dan menulis serta dapat berbahasa Indonesia.
5. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini.
III.2.5. Kriteria Ekslusi
1. Penderita epilepsi dengan usia 50 tahun 2. Riwayat stroke, infeksi otak, trauma kapitis sedang dan berat.
3. Riwayat hipertensi, diabetes melitus, kanker. 4. Penderita dengan riwayat gangguan psikiatri sebelum onset..
Universitas Sumatera Utara
5. Penderita dengan riwayat mengkonsumsi obat kortikosteroid, ACTH, antikanker, kontrasepsi oral, beta-blocker, klonidin, methyldopa,
reserpine, interferon alpha.
II.2.6. Instrumen Penelitian
1. Mini Mental State Examination MMSE 2. Digit Span
3. Beck Depression Inventory II BDI-II 4. Beck Anxiety Inventory BAI
III.3. BATASAN OPERASIONAL 1. Obat anti epilepsi adalah obat yang digunakan untuk terapi epilepsi yang
terbagi atas dua golongan yaitu: golongan OAE lama carbamazepine, clobazam, phenobarbital, phenitoin dan sodium valproat dan OAE baru
ethosuximide, felbamate, gabapentine, levetiracetam, lamotrigine, oxcarbamazepine, pregabalin, tiagabine, topiramate, vigabatrin dan
zonisamide.Kolegium Neurologi Indonesia 2008
Pada penelitian ini, obat anti epilepsi adalah semua OAE yang diberikan pada pasien epilepsi yang berobat jalan ke poliklinik Neurologi RSUP H.
Adam Malik Medan. 2. Kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir,
mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan, pemecahan
Universitas Sumatera Utara
masalah, serta kemampuan eksekutif seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan evaluasi.Rizzo dkk, 2004.
3. Behavior adalah respon total jiwa termasuk gerak hati, motivasi, hasrat,