BAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 II.1. Fungsi kognitif
9 1. Atensi
9 2. Bahasa
10 3. Memori
10 4. Visuospatial
11 5. Fungsi eksekutif
12 II.1.1. Assesmen kognitif
13 1. Mini-Mental State Examination
13 2. Digit Span
14 II.2. Behavior
15 II.2.1. The Beck Scale
17 II.3. Epilepsi
18 II.3.1. DefInisi
18 II.3.2. Epidemiologi
19 II.3.3. Klasifikasi
20 II.3.4. Hubungan epilepsi dengan kognitif behavior
21 II.4. Obat anti epilepsi
22 II.4.1. Sejarah Obat Anti epilepsi
22 II.4.2. Farmakologi Dasar Obat Anti epilepsi
24 II.4.3. Mekanisme kerja Obat Anti epilepsi
26 II.4.4. Adverse Effect Obat Anti epilepsi
28 II.5. Hubungan obat anti epilepsi dengan kognitif dan behavior
30
Universitas Sumatera Utara
II.6. Kerangka Teori 35
II.7. Kerangka Konsepsional 36
BAB III. METODE PENELITIAN
37 III.1. Tempat dan Waktu
37 III.2. Subjek Penelitian
37 III.2.1. Populasi sasaran
37 III.2.2. Populasi terjangkau
37 III.2.3. Besar sampel
38 III.2.4. Kriteria inklusi
38 III.2.5. Kriteria eksklusi
39 III.2.6. Instrumen Penelitian
39 III.3. Batasan Operasional
39 III.4. Rancangan Penelitian
42 III.5. Pelaksanaan Penelitian
42 III.5.1. Pengambilan sampel
42 III.5.2. Variabel yang diamati
43 III.5.3. Kerangka operasional
44 III.5.4. Analisa statistik
45 III.5.5. Jadwal penelitian
46 III.5.6. Biaya Penelitian
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 IV.1. Hasil penelitian
47 IV.1.1. Karakteristik subjek penelitian
47
Universitas Sumatera Utara
IV.1.2. Distribusi kognitif dan behavior subjek penelitian. 50
IV.1.3. Hubungan jenis obat anti epilepsi dengan kognitif. 51 IV.1.4. Hubungan jumlah obat anti epilepsi dengan kognitif.
52 IV.1.5. Hubungan durasi obat anti epilepsi dengan kognitif.
53 IV.1.6. Hubungan jenis obat anti epilepsi dengan behavior.
57 IV.1.7. Hubungan jumlah obat anti epilepsi dengan behavior.
58 IV.1.8. Hubungan durasi obat anti epilepsi dengan behavior.
60 IV.2. Pembahasan
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
70 V.1. Kesimpulan
70 V.2. Saran
72
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
AMPA : Amino-methyl-propanoic acid
APT : Amnesia pasca trauma
BAI : Beck Anxiety Inventory
BDI : Beck Depression Inventory
Ca
2+
cAMP : Cyclic adenosine monophosphate
: Calsium
CBZ ; Carbamazepine
CLB : Clobazam
CNS : Central nervous system
ETS : Ethosuximide
EEG : Electroencephalography
FBM : Felbamate
fMRI : Fungsional magnetic resonance imaging
GABA : Gamma-aminobutyric acid
GBP : Gabapentine
IQ : Intelligence quotient
K
+
LEV : Levetiracetam
: Kalium
LTG : Lamotrigine
Na
+
MMSE : Mini Mental Status Examination
: Natrium
Universitas Sumatera Utara
NMDA : N-methyl D-aspartate
OAE : Obat anti epilepsi
OXC : Oxcarbazepine
PB : Phenobarbital
PERDOSSI : Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia PGB
: Pregabalin PHT
: Phenitoin SKG
: Skala koma Glascow TGB
: Tiagabine TPM
: Topiramate VGB
: Vigabatrin VPA
: Sodium valproat WHO
: World health organization ZNS
: Zonisamide
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMBANG
n : Besar sampel
α : Alfa
β : Beta
β −
1
Z : Power, ditetapkan 0,10 1,282
−
2 1
α
Z : Kesalahan tipe 1, ditetapkan 0,05 1,96
P : Hasil jumlah proporsi sasaran dan proporsi yang diteliti dibagi dua
P
1
P : Proporsi sasaran
2
p : Tingkat kemaknaan
: Proporsi yang diteliti
: Persen
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Skor median MMSE adjustment pada usia dan lama pendidikan
14 Tabel 2
Skor median MMSE 14
Tabel 3 Klasifikasi epilepsy
21 Tabel 4 Parameter Farmakokinetik obat anti epilepsy
25 Tabel 5
Dosis obat anti epilepsy 26
Tabel 6 Mekanisme kerja obat anti epilepsi
27 Tabel 7
Adverse effect pemakaian obat anti epilepsi jangka panjang 29
Tabel 8 Efek kejiwaan dan behavior OAE
29 Tabel 9
Jadwal kegiatan penelitian 46
Tabel 10 Karakteristik subjek penelitian 48
Tabel 11 Hubungan antara jenis dan jumlah obat anti epilepsi dengan kognitif pada pasien epilepsi
53
Tabel 12 Hubungan antara durasi konsumsi obat anti epilepsi dengan kognitif pada pasien epilepsi
56
Tabel 13 Hubungan antara jenis obat anti epilepsi dengan behavior pada pasien epilepsi
57
Tabel 14 Hubungan antara jumlah obat anti epilepsi dengan behavior pada pasien epilepsi
59
Tabel 15 Hubungan antara durasi konsumsi obat anti epilepsi dengan behavior pada pasien epilepsi
62
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur kimiawi obat anti epilepsi
24 Gambar 2.
Aksi obat anti epilepsI pada inhibisi dan eksitasi 28
Gambar 3. Diagram jenis kelamin sampel penelitian
47 Gambar 4.
Diagram lama pendidikan sampel penelitian 48
Gambar 5. Diagram jenis bangkitan sampel penelitian
48 Gambar 6.
Grafik distribusi jenis obat anti epilepsi 49
Gambar 7. Grafik distribusi kognitif
50 Gambar 8.
Grafik distribusi behavior 51
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Subjek penelitian Lampiran 2. Surat Persetujuan ikut dalam Penelitian
Lampiran 3. Lembar Pengumpul Data Penelitian Lampiran 4. Nilai skor Mini Mental State Examination
Lampiran 5. Digit Span Lampiran 6. Beck Depression Inventory II
Lampiran 7. Beck Anxiety Inventory Lampiran 8. Surat Komite Etik Penelitian Bidang Kesehatan FK-USU
Lampiran 9. Data Dasar Sampel Penelitian
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan:
Epilepsi adalah penyakit kronis yang merupakan masalah medik dan sosial, dimana masalah medik bisa
berdampak pada gangguan kognitif dan mental. Di lain pihak, obat anti epilepsi dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan behavior dengan
menekan eksitabilitas neuron atau meningkatkan neurotransmiter inhibitor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara obat anti epilepsi
dengan kognitif dan behavior pada pasien epilepsi. Metode:
Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan terhadap pasien epilepsi umum idiopatik yang berobat ke poliklinik epilepsi
bagian Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan periode 10 September sampai 31 Desember 2012. Pada pasien yang telah mengkomsumsi obat
anti epilepsi lebih dari 4 minggu dilakukan pemeriksaan MMSE dan digit span untuk menilai kognitif serta pengisian kuisioner Beck Depresion
Inventory BDI dan Beck Anxiety Inventory BAI untuk mendeteksi depresi dan ansietas terhadap 57 penderita yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian. Hasil:
Terdapat 57 pasien dalam penelitian ini, terdiri dari 35 org 61,4 perempuan dan 22 38,6 lelaki. Jenis bangkitan terdiri dari 47 92,5
tonik-klonik dan 10 17,5 absence. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif p=0,003
sedangkan terhadap behavior diperoleh hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan depresi p 0,001 namun tidak ada
hubungan yang signifikan dengan ansietas p 0,469. Terhadap jumlah obat anti epilepsi diperoleh hubungan yang signifikan antara jumlah obat
anti epilepsi dengan gangguan kognitif tetapi tidak ada hubungan yang signifikan dengan behavior. Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara durasi konsumsi obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif dan behavior kecuali hubungan antara durasi konsumsi phenitoin dengan
MMSE p=0,027 dan depresi p=0,021. Kesimpulan:
Ada hubungan yang signifikan antara jenis dan jumlah obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif. Sedangkan adverse effect obat
anti epilepsi dengan behavior diperoleh hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan depresi.
Kata Kunci:
Obat anti epilepsi–kognitif–behavior-epilepsi umum idiopatik
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Backgound and Purpose : Epilepsy is a chronic disease which is a
medical and social problem, where medical problems can affect the cognitive and mental disorder. On the other hand, antiepileptic drugs can
adversely affect cognitive function and behavior by suppressing neuronal excitability or enhancing inhibitory neurotransmission. The aim of this
study is to determine the association between antiepileptic drugs with cognitive and behavior in epilepsy patient.
Methods:
This is a cross sectional study which is perform to idiopathic generalized epileptic patients in the epileptic clinic of H. Adam Malik
hospital from period September 10 until December 31, 2012. Fifty seven patients whom comsumption antiepileptic drugs more than four weeks and
fulfil the inclusion criteria will done investigate of MMSE and digit span to assess the cognitive and then admission filling the questionnaire of Beck
Depression Inventory BDI and Beck Anxiety Inventory BAI to detect depression and anxiety.
Result
: Fifty seven patients are participating in this study; consist of 35 61.4 women and 22 38.6 men. Seizure type consist 47 92.5
tonic-clonic and 10 17.5 absence. There is significant association between kind of antiepileptic drugs with cognitive impairment p=0,003,
while towards behavior got significant association between kind of antiepilepstic drugs with depression p=0,001 but no significant
association with anxiety p=0,469. There is significant association between numbers of antiepileptic drugs with cognitive impairment but no
significant association with behavior. There are no significant association between duration of antiepileptic drugs with cognitive impairment and
behavior except significant association between comsumption duration of Phenitoin with MMSE p=0,027 and depression p=0,021.
Conclusions:
There are significant associations between number and kind of antiepileptic drugs with cognitive impairment. While the behavior
adverse effect of antiepileptic drugs get the significant association between kinds of antiepileptic drugs with depression.
Key words:
Antiepileptic drugs-cognitive-behavior-idiopathic generalized epileptic.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan:
Epilepsi adalah penyakit kronis yang merupakan masalah medik dan sosial, dimana masalah medik bisa
berdampak pada gangguan kognitif dan mental. Di lain pihak, obat anti epilepsi dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan behavior dengan
menekan eksitabilitas neuron atau meningkatkan neurotransmiter inhibitor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara obat anti epilepsi
dengan kognitif dan behavior pada pasien epilepsi. Metode:
Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan terhadap pasien epilepsi umum idiopatik yang berobat ke poliklinik epilepsi
bagian Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan periode 10 September sampai 31 Desember 2012. Pada pasien yang telah mengkomsumsi obat
anti epilepsi lebih dari 4 minggu dilakukan pemeriksaan MMSE dan digit span untuk menilai kognitif serta pengisian kuisioner Beck Depresion
Inventory BDI dan Beck Anxiety Inventory BAI untuk mendeteksi depresi dan ansietas terhadap 57 penderita yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian. Hasil:
Terdapat 57 pasien dalam penelitian ini, terdiri dari 35 org 61,4 perempuan dan 22 38,6 lelaki. Jenis bangkitan terdiri dari 47 92,5
tonik-klonik dan 10 17,5 absence. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif p=0,003
sedangkan terhadap behavior diperoleh hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan depresi p 0,001 namun tidak ada
hubungan yang signifikan dengan ansietas p 0,469. Terhadap jumlah obat anti epilepsi diperoleh hubungan yang signifikan antara jumlah obat
anti epilepsi dengan gangguan kognitif tetapi tidak ada hubungan yang signifikan dengan behavior. Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara durasi konsumsi obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif dan behavior kecuali hubungan antara durasi konsumsi phenitoin dengan
MMSE p=0,027 dan depresi p=0,021. Kesimpulan:
Ada hubungan yang signifikan antara jenis dan jumlah obat anti epilepsi dengan gangguan kognitif. Sedangkan adverse effect obat
anti epilepsi dengan behavior diperoleh hubungan yang signifikan antara jenis obat anti epilepsi dengan depresi.
Kata Kunci:
Obat anti epilepsi–kognitif–behavior-epilepsi umum idiopatik
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Backgound and Purpose : Epilepsy is a chronic disease which is a
medical and social problem, where medical problems can affect the cognitive and mental disorder. On the other hand, antiepileptic drugs can
adversely affect cognitive function and behavior by suppressing neuronal excitability or enhancing inhibitory neurotransmission. The aim of this
study is to determine the association between antiepileptic drugs with cognitive and behavior in epilepsy patient.
Methods:
This is a cross sectional study which is perform to idiopathic generalized epileptic patients in the epileptic clinic of H. Adam Malik
hospital from period September 10 until December 31, 2012. Fifty seven patients whom comsumption antiepileptic drugs more than four weeks and
fulfil the inclusion criteria will done investigate of MMSE and digit span to assess the cognitive and then admission filling the questionnaire of Beck
Depression Inventory BDI and Beck Anxiety Inventory BAI to detect depression and anxiety.
Result
: Fifty seven patients are participating in this study; consist of 35 61.4 women and 22 38.6 men. Seizure type consist 47 92.5
tonic-clonic and 10 17.5 absence. There is significant association between kind of antiepileptic drugs with cognitive impairment p=0,003,
while towards behavior got significant association between kind of antiepilepstic drugs with depression p=0,001 but no significant
association with anxiety p=0,469. There is significant association between numbers of antiepileptic drugs with cognitive impairment but no
significant association with behavior. There are no significant association between duration of antiepileptic drugs with cognitive impairment and
behavior except significant association between comsumption duration of Phenitoin with MMSE p=0,027 and depression p=0,021.
Conclusions:
There are significant associations between number and kind of antiepileptic drugs with cognitive impairment. While the behavior
adverse effect of antiepileptic drugs get the significant association between kinds of antiepileptic drugs with depression.
Key words:
Antiepileptic drugs-cognitive-behavior-idiopathic generalized epileptic.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN