commit to user
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya 1 pengertian ; pengetahuan yang banyak, 2 pendapat, pikiran, 3 aliran ; pandangan, 4
mengerti benar akan ; tahu benar akan, 5 pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-i menjadi memahami, berarti : 1 mengerti
benar akan ; mengetahui benar, 2 memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya 1 proses, 2 perbuatan, 3
cara memahami atau memahamkan mempelajari baik-baik supaya paham W.S.Winkel, 1996: 106. Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman
adalah suatu proses, cara memahami atau cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak.
Menurut Sardiman 2009: 43 ³3emahaman atau comperhension
dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. ´ Karena itu belajar berarti
harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami
suatu situasi. Memahami maksudnya, menangkap maknanya adalah tujuan akhir dari setiap belajar.
Menurut Wiji Suwarno 2006: 83 ³Pemahaman yaitu kedalaman
kognitif dan afektif yang dimiliki individu ´.
Bloomfield dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2008: 688 mengemukakan bahwa
³3emahaman adalah proses untuk mengetahui apa yang dikomunikasikan atau gagasan yang terkandung di dalam baik dalam
bentuk lisan maupun tulisan ´.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007: 63 ³Pemahaman yaitu
kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu ´.
6
commit to user
7 Menurut Suharsimi Arikunto 1995: 115
³Pemahaman comprehension siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep ´.
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari W.S.Winkel,1996: 246. W.S.Winkel
mengambil dari taksonomi Bloom, yaitu suatu taksonomi yang dikembangkan untuk mengklasifikasikan tujuan instruksional. Bloom
membagi ke dalam tiga kategori, yaitu termasuk salah satu bagian dari aspek kognitif karena dalam ranah kognitif tersebut terdapat aspek pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam aspek di bidang kognitif ini merupakan hirarki kesukaran tingkat berpikir dari yang
rendah sampai yang tertinggi. . Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti
dari materi atau bahan yang dipelajari. Ini dapat ditunjukkan dengan menerjemahkan materi dari suatu bentuk yang lain dari kata-kata pada angka-
angka, menginterprestasikan materi menjelaskan, meringkas, meramalkan akibat dari sesuatu dalam
http:gudangmakalah.blogspot.com200908 skripsi-pengaruh-strategi-belajar.html
. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu,
maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dalam belajar unsur comprehension atau pemahaman itu tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur
yang lain, persoalan-persoalan secara keseluruhan. Comprehension atau pemahaman, tidaklah hanya sekedar tahu akan tetapi juga menghendaki agar
subyek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipelajari dan dipahami, kalau sudah demikian maka belajar itu bersifat mendasar.
Hasil belajar pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi dibandingkan tipe belajar pengetahuan. Nana Sudjana, 1992: 24
menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu: 1 tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari
menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan prinsip-prinsip, 2 tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran yaitu
commit to user
8 menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya
atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok dan 3 tingkat ketiga merupakan
tingkat pemaknaan ektrapolasi. Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu
melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol,
serta kemampuan membuat kesimpulan yang berhubungan dengan implikasi dan konsekuensinya.
Menurut Skinner dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007: 160, untuk menguatkan pemahaman siswa tentang tentang apa yang baru
dipelajari, maka setelah terjadinya proses stimulus-respon yang antara lain berupa tanya jawab dalam proses pengajaran, harus dilanjutkan dengan
memberikan penguatan antara lain berupa latihan soal. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pemahaman adalah proses mengetahui keadaan jiwa melalui ekspresi yang diberikan melalui indra. Pemahaman yang baik harus disertai pengertian
terhadap ekspresi yang dihadapi. Memahami berarti mengerti benar tentang sesuatu yang dipelajari dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingkat
kesalahan yang sedikit atau siswa dapat mengerjakan semua tugas-tugas.
b. Pengertian Konsep