Stabilitas sediaan Pemeriksaan Terhadap Sediaan .1 Homogenitas sediaan

33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembuatan Sari Buah Strawberry

Sari strawberry yang diperoleh dari 1,5 kg bagian buah strawberry adalah sebanyak 500 ml, kemudian dikeringkan dengan freeze dryer dan diperoleh sari buah strawberry berupa ekstrak kering yang berbentuk karamel berwarna kemerahan, sebanyak 44,204 g. Hasil freeze dryer sari buah strawberry dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 48. 4.2 Pemeriksaan Terhadap Sediaan 4.2.1 Homogenitas sediaan Dari percobaan yang dilakukan pada sediaan krim pelembab tidak diperoleh butiran-butiran pada formula blanko dan pembanding dengan gliserin. Hasil yang sama juga diperoleh pada sediaan krim dengan sari buah strawberry, yaitu tidak ada butiran-butiran pada objek gelas. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 51.

4.2.2 Stabilitas sediaan

Hasil pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 3. Menurut Ansel 2005, suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik, apabila pada penyimpanan terjadi “up ward creaming” yaitu pembentukan massa krim ke atas yang disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih kecil dari pada berat Universitas Sumatera Utara 34 jenis fase pendispersi, sebaliknya “down ward creaming” yaitu pembentukan massa krim ke bawah, hal ini disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih besar dari pada fase pendispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Hasil pengamatan stabilitas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu. No. Formula Pengamatan setelah Selesai dibuat 1 minggu 4 minggu 8 minggu 12 minggu x y z x y z x y z x y z x y z 1 Formula A - - - - - - - - - - - - - - - 2 Formula B - - - - - - - - - - - - - - - 3 Formula C - - - - - - - - - - - - - - - 4 Formula D - - - - - - - - - √ - √ √ √ √ 5 Formula E - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ 6 Formula F - - - - - - - - - - - - - - - Keterangan : Formula A : Blanko dasar krim Formula B : Konsentrasi sari buah strawberry 2,5 Formula C : Konsentrasi sari buah strawberry 5 Formula D : Konsentrasi sari buah strawberry 7,5 Formula E : Konsentrasi sari buah strawberry 10 Formula F : Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding x : Perubahan warna y : Perubahan bau z : Pecahnya emulsi - : Tidak terjadi perubahan √ : Terjadi perubahan Universitas Sumatera Utara 35 Menurut Rawlins 1977, sumber tidak stabilnya suatu emulsi adalah mikroorganisme. Emulsi ma memiliki kandungan air yang tinggi yang dapat menyebabkan mikroba cepat berkembang, sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga dimasukkan dalam fase minyak. Dari data diperoleh hasil pada sediaan krim blanko, pembanding, dan krim sari strawberry konsentrasi 2,5 dan 5 stabil selama 12 minggu, dimana tidak terjadi perubahan warna, bau, sedangkan pada sediaan krim sari buah strawberry konsentrasi 7,5 dan 10 mengalami perubahan warna dari coklat kemerahan menjadi coklat tua pada penyimpanan 12 minggu, krim sari buah strawberry konsentrasi 7,5 mengalami perubahan bau menjadi bau busuk pada penyimpanan 12 minggu, dan krim sari buah strawberry konsentrasi 10 mengalami perubahan bau pada penyimpanan 8 minggu. Hal ini dikarenakan tinggi konsentrasi kandungan vitamin C dan E dalam sediaan krim 7,5 dan 10 sehingga kandungan senyawa yang mudah teroksidasi juga tinggi sedangkan pengawet yang ditambahkan pada masing-masing sediaan adalah sama. Oleh karena itu, sediaan krim dengan konsentrasi sari buah strawberry yang tinggi tidak stabil. Jadi, sari buah strawberry dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi 2,5 dan 5. Sedangkan sediaan dengan konsentrasi 7,5 dan 10 tidak memenuhi syarat kestabilan. Universitas Sumatera Utara 36 4.2.3 pH sediaan pH sediaan ditentukan dengan menggunakan pH meter. Hasil pengukuran pH dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Data pengukuran pH sediaan pada saat selesai No Formula pH I II III Rata – Rata 1 A 6,20 6,20 6,20 6,20 2 B 6,40 6,50 6,30 6,40 3 C 6,20 6,40 6,10 6,23 4 D 6,20 6,00 6,30 6,10 5 E 6,40 6,30 6,30 6,30 6 F 6,30 6,40 6,40 6,36 Tabel 5. Data pengukuran pH sediaan setelah penyimpanan selama 12 minggu No Formula pH I II III Rata – Rata 1 A 6,10 6,10 6,20 6,13 2 B 6,30 6,20 6,30 6,26 3 C 6,20 6,10 6,10 6,13 4 D 6,20 6,00 6,00 6,06 5 E 6,00 6,00 6,30 6,10 6 F 6,00 6,00 6,10 6,03 Keterangan: Formula A : Blanko dasar krim Formula B : Konsentrasi sari buah strawberry 2,5 Formula C : Konsentrasi sari buah strawberry 5 Formula D : Konsentrasi sari buah strawberry 7,5 Formula E : Konsentrasi sari buah strawberry 10 Formula F : Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding Hasil penentuan pH sediaan pada saat sediaan selesai di buat, didapatkan bahwa pH dari formula A: 6,20 ; formula B: 6,40 ; formula C: 6,23 ; formula D: 6,100 ; formula E: 6,30 ; formula F: 6,36. Hasil penentuan pH Universitas Sumatera Utara 37 sediaan setelah penyimpanan 12 minggu, , didapatkan bahwa pH dari formula A: 6,13 ; formula B: 6,26 ; formula C: 6,13 ; formula D: 6,06 ; formula E: 6,10; formula F: 6,03. Hasil pengujian terhadap pH sediaan krim yang diperoleh menunjukkan bahwa sediaan krim yang dihasilkan sesuai dengan pH kulit dan dapat digunakan dengan aman dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit karena menurut Balsam dan Sagarin 1972, pH sediaan krim yang sesuai untuk pH kulit adalah antara 5 dan 8.

4.2.4 Tipe emulsi sediaan