26 3.4.4 Formulasi Sediaan Krim
3.4.4.1. Formula dasar krim Young, 1972
R Asam stearat
12 g Setil alkohol
0,5 g Sorbitol sirup
5 g Propilen glikol
3g Trietanolamin
1g Air suling
ad 100ml Nipagin
secukupnya
3.4.4.2. Formula yang telah di modifikasi
R Asam stearat
12 g Setil alkohol
0,5 g Sari buah strawberry
x Trietanolamin
1 g Nipagin
0,1 Na.Metabisulfit
0,2 Air suling
ad 100 ml Parfum
3 tetes Sebagai pembanding digunakan gliserin 2
Konsentrasi sari buah strawberry yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 2,5 , 5 , 7,5 dan 10
Universitas Sumatera Utara
27 3.4.5 Pembuatan Sediaan Krim
Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Formula Sediaan Krim
Komposisi Formula
Formula A
Formula B
Formula C
Formula D
Formula E
Formula F
Asam stearat g
12 12
12 12
12 12
Setil alkohol g
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5
Trietanolamin g
1 1
1 1
1 1
Gliserin g
- -
- -
- 2
Sari buah strawberry g
- 2,5
5 7,5
10 -
Nipagin g
0,1 0,1
0,1 0,1
0,1 0,1
Natrium Metabisulfit
g
0,2 0,2
0,2 0,2
0,2 0,2
Air suling g ad
86,065 83,565
81,065 78,565
76,065 84,065
Parfum g
0,135 0,135
0,135 0,135
0,135 0,135
Keterangan :
Formula A : Blanko dasar krim Formula B
: Konsentrasi sari buah strawberry 2,5 Formula C
: Konsentrasi sari buah strawberry 5 Formula D : Konsentrasi sari buah strawberry 7,5
Formula E : Konsentrasi sari buah strawberry 10
Formula F : Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding
Cara Pembuatan:
Lumpang porselin diisi dengan air panas ± 90°C dan didiamkan sampai dinding luar lumpang terasa panas, kemudian air panas dibuang dan lumpang
Universitas Sumatera Utara
28
dikeringkan. Ditimbang bahan-bahan yang akan diperlukan untuk membuat dasar krim. Asam stearat dan setil alkohol dilebur di atas penangas air pada
suhu ± 70°C massa I. Kemudian nipagin, natrium metabisulfit dan trietanolamin dilarutkan dalam akuades yang telah dipanaskan hingga suhu ±
70°C massa II. Kemudian massa I dimasukkan ke dalam lumpang porselin panas, ditambahkan massa II dan di aduk secara konstan hingga diperoleh
massa krim cair. Sari buah strawberry digerus halus dan ditimbang. Lalu ditambahkan
dasar krim yang telah ditimbang dan digerus hingga homogen. Ditambahkan parfum sebanyak 3 tetes, diaduk, kemudian dimasukkan ke dalam wadah pot
plastik.
3.5.Pemeriksaan Terhadap Sediaan 3.5.1 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang
homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979. 3.5.2Penentuan stabilitas sediaan
Sebanyak 50 g dari masing-masing formula sediaan dimasukkan ke dalam pot plastik. Selanjutnya dilakukan pengamatan berupa pecah atau
tidaknya emulsi, perubahan warna, dan perubahan bau pada saat sediaan selesai dibuat serta dalam penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu Ansel, 2005.
Universitas Sumatera Utara
29 3.5.3 Pengukuran pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral
pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan
dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudiaan elektroda
dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan
Rawlins, 1977.
3.5.4 Penentuan tipe emulsi sediaan