37
sediaan setelah penyimpanan 12 minggu, , didapatkan bahwa pH dari formula A: 6,13 ; formula B: 6,26 ; formula C: 6,13 ; formula D: 6,06 ; formula E: 6,10;
formula F: 6,03. Hasil pengujian terhadap pH sediaan krim yang diperoleh menunjukkan
bahwa sediaan krim yang dihasilkan sesuai dengan pH kulit dan dapat digunakan dengan aman dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit karena
menurut Balsam dan Sagarin 1972, pH sediaan krim yang sesuai untuk pH kulit adalah antara 5 dan 8.
4.2.4 Tipe emulsi sediaan
Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sediaan dengan mengamati kelarutan dalam air, dalam metilen biru, dan daya hantar arus listrik
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Data penentuan tipe emulsi sediaan
No Formula
Kelarutan Biru Metil pada Sediaan
Pengenceran dengan Air
Daya Hantar Arus Listrik
1 A
√ √
√ 2
B √
√ √
3 C
√ √
√ 4
D √
√ √
5 E
√ √
√ 6
F √
√ √
Keterangan: Formula A : Blanko dasar krim
Formula B : Konsentrasi sari buah strawberry 2,5
Formula C : Konsentrasi sari buah strawberry 5
Formula D : Konsentrasi sari buah strawberry 7,5
Formula E : Konsentrasi sari buah strawberry 10
Formula F : Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding
√ : Memenuhi syarat
Universitas Sumatera Utara
38
Menurut Anief 1993, penentuan tipe emulsi suatu sediaan dapat dilakukan dengan metode konduktometri menggunakan amperemeter, jika
jarum pada amperemeter bergerak pada sediaan krim yang telah dialiri arus listrik, maka emulsi tersebut adalah tipe ma.
Menurut Depkes RI 1985, metode lain untuk menentukan tipe emulsi yaitu dengan cara krim diencerkan dengan air dengan konsentrasi 1, bila
emulsi mudah diencerkan dengan air, maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Menurut Syamsuni 2006, untuk membedakan tipe emulsi dapat
dilakukan dengan pengecatan atau pewarnaan. Emulsi tipe ma memberikan warna biru jika ditambah metilen biru, karena metilen biru larut dalam air.
Dari hasil uji tipe emulsi yang dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 6 diatas, formula krim dengan konsentrasi 2,5 ; 5 ; 7,5 ; 10, blanko, dan
pembanding dengan gliserin menunjukkan bahwa sediaan krim tersebut dapat menghantarkan arus listrik, melarutkan biru metil, dan dapat diencerkan
dengan air. Dengan demikian, larutnya biru metil pada sediaan tersebut membuktikan bahwa tipe emulsi sediaan krim yang dibuat adalah ma.
4.2.5 Data uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Menurut Wasitaatmadja 1997, uji iritasi kulit yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya efek samping yang ditimbulkan oleh sediaan pada kulit,
dengan cara memakai kosmetika dibagian bawah lengan atau di belakang telinga dan dibiarkan selama 24 jam. Hasil uji daya iritasi yang dilakukan
terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 7.
Universitas Sumatera Utara
39 Tabel 7. Data uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Reaksi Panelis
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Eritema Edema
Keterangan : -
Eritema -Edema
Tidak eritema Tidak edema
Sangat sedikit eritema 1
Sangat sedikit edema 1
Sedikit eritema 2
Sedikit edema 2
Eritema sedang 3
Edema sedang 3
Eritema sangat parah 4
Edema sangat parah 4
Dari Tabel 7, dapat dilihat tidak adanya efek samping berupa eritema dan edema pada kulit yang ditimbulkan oleh sediaan.
4.2.6 Kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit