14
e. Fungsi Lain Kulit menunjukkan keadaan emosional, seperti memerah dan ketakutan
pucat dan bulu kuduk berdiri tegak, dan digambarkan sebagai organ yang menunjukkan emosi. Kulit juga mensintesis vitamin D dengan bantuan sinar
UV terhadap prekursor vitamin D dalam kulit Mitsui, 1997.
2.2.3 Jenis Kulit
Ditinjau dari sudut perawatan Wasitaatmadja, 1997, kulit terdiri atas 3 jenis:
1. Kulit Normal Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak mengkilap atau kusam, segar
dan elastis dengan minyak dan kelembaban cukup. 2. Kulit Berminyak
Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam. Biasanya pori
kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket. 3.
Kulit Kering Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang atau
sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena banyak lapisan
kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan mudah terlihat kerutan.
2.2.4 Pentingnya melembabkan kulit
Secara alamiah kulit memiliki lapisan lemak tipis di permukaannya, yang antara lain terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit. Pembentukan
lapisan lemak tersebut terutama untuk melindungi kulit dari kelebihan
Universitas Sumatera Utara
15
penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit. Kandungan air di dalam stratum korneum, meskipun sedikit hanya 10, sangat penting. Air
yang terkandung dalam stratum korneum sangat berpengaruh pada kelembutan dan elastisitas stratum korneum Tranggono dan Latifah, 2007.
Jika kandungan air dari stratum korneum semakin sedikit, semakin rendah elastisitas jaringan stratum korneum. Kulit akan kering dan pecah-
pecah, membentuk retak-retak mendalam mirip huruf V. Jika bahan-bahan asing seperti sisa sabun, kotoran dan mikroorganisme masuk dan menumpuk
dalam celah V ini, maka kulit menjadi kering dan retak-retak akan menimbulkan iritasi dan peradangan yang juga akan melemahkan kulit.
Disinilah perlunya kosmetika pelembab kulit untuk mencegah dehidrasi kulit yang menyebabkan kekeringan dan retak-retak pada kulit serta akibat-akibat
buruknya Tranggono dan Latifah, 2007.
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecantikan kulit
Menurut Wirakusumah 2004, masalah yang terjadi pada kulit disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam tubuh sendiri maupun dari
luar adalah sebagai berikut: a.
Ras bawaan Keadaan kulit seseorang dapat tercermin pada kulit kedua orang tuanya.
Misalnya dengan kulit halus, kasar atau berminyak. b. Hormon
Kadar hormon estrogen pada wanita dan progesteron pada pria dalam tubuh sangat mempengaruhi keadaan kulit. Misalnya timbulnya jerawat
Universitas Sumatera Utara
16
pada saat menstruasi yang disebabkan meningkatnya hormon estrogen. Hormon estrogen ini juga berperan dalam proses regenerasi kulit.
c. Alergi Bagi sebagian orang ada memiliki jenis kulit sensitif dan alergi
terhadap benda-benda atau zat tertentu. Seperti perhiasan, jam tangan, kosmetik maupun makanan. Gejala alergi ini dapat dilihat dengan berubahnya
warna kulit menjadi kemerahan, terasa gatal, menjadi bengkak bahkan sampai ada yang terluka.
d. Iklim Sinar ultra violet yang tinggi dapat menimbulkan efek kurang baik pada
kulit. Misalnya kulit akan menjadi kering. Oleh karena itu perlu perlindungan ketika beraktivitas di tempat yang terkena sinar matahari langsung, misalnya
dengan menggunakan topi, payung, maupun krim tabir surya. e. Stres
Faktor psikologi dapat pula mempengaruhi kecantikan kulit, baik secara langsung maupun tidak langsung..
2.3 Emulsi